Noah menatap tidak suka ke arah dua manusia yang terlihat begitu akrab satu sama lain. Ya! Leyvi mengenal pria asing itu.
Mereka belum kembali dari restoran, dan pria asing tersebut adalah alasan mengapa mereka belum kembali ke hotel, atau mungkin karena Leyvi?
Leyvi terlihat sangat antusias dan gembira setelah pertemuan tak terduga dengan Reneelo Manuel.
"Ah, maaf, aku lupa. Noah, ini Raneel, teman dekatku saat kita masih Junior High School. Kita satu sekolah dulu," kata Leyvi sambil memperkenalkan Raneel kepada Noah.
Raneel mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Noah, namun Noah terlihat acuh dan memilih untuk melipat tangannya di dada.
Leyvi tertawa kaku, terlihat tidak nyaman dengan reaksi Noah.
"Raneel, ini Noah, suamiku." ungkapnya dengan suara lembut di kata terakhir.
Senyum Raneel tiba-tiba menghilang. "Suami?" pikirnya, ia mengira Noah hanyalah pacar Leyvi. Setidaknya, jika Noah hanya pacar Leyvi, dia masih memiliki harapan. Tapi, ini...
Apakah kalian mendengar suara retakan?
Noah menyunggingkan senyum miring seolah mengejek Raneel. "Kau kalah, bung!" ujarnya dalam hati.
"Ya, kami menikah lima tahun yang lalu. Maafkan aku, Raneel. Aku salah karena tidak memberitahumu. Kau tau, ada banyak hal terjadi selama ini, dan aku..."
"Tidak masalah, Vi. Aku sangat senang kita bisa bertemu lagi," potong Raneel.
Sepertinya ini bukan saat yang tepat untuk membicarakan itu. Meski hatinya belum menerima kenyataan pahit ini, tapi ia harus menahannya. Setidaknya sampai ia bertemu kembali dengan Leyvi tanpa Noah.
Raneel kembali menatap Leyvi dengan senyum lembut. "Aku sangat merindukanmu, Vi. Kau menghilang sejak lulus JHS. Bagaimana kabarmu?"
"Seperti yang kau lihat sekarang? Aku baik-baik saja. Lalu bagaimana denganmu?"
"Lebih baik sejak melihatmu kembali," jawab Raneel dengan tulus.
Leyvi tertawa saat mendengar jawaban Raneel, "Kau masih sama dengan leluconmu." ucap Leyvi.
"Itu bukan lelucon." Raneel menatap serius Leyvi membuat Noah mengerutkan keningnya. Tidak sopan sekali menatap istri orang seperti itu dan didepan suaminya!?
"Kau tahu, aku mencarimu selama ini. Bertahun-tahun berlalu dan aku tidak pernah melupakanmu. Aku sangat senang bisa bertemu denganmu lagi, meskipun..."
Raneel tidak melanjutkan kalimatnya, ia menatap Noah sebentar lalu kembali menatap Leyvi. "Aku terlambat rupanya," ucapnya kembali.
"Hm, terlambat?" ulang Leyvi, tidak paham.
Noah tentu saja memahami maksud Raneel. Raut wajahnya semakin tak bersahabat.
Apa maksudmu kau seharusnya yang menjadi suaminya? Berani sekali anak muda ini. Bermimpi saja bung! teriak Noah dalam hati.
"Bukan apa-apa," balas Raneel singkat.
"Kau sedang apa di sini, dengan dia?" Raneel bertanya kepada Leyvi, dengan memperkecil volume suaranya di kata terakhi meski masih bisa didengar oleh Leyvi dan Noah.
"Kami sedang berlibur,", "Bulan madu," jawab Leyvi dan Noah secara bersamaan, namun dengan jawaban yang berbeda. Raneel mengangkat alisnya, heran dengan jawaban keduanya yang bertentangan.
"Kita berbulan madu," tekan Noah pada setiap kata. Leyvi menatap Noah dengan tidak percaya. Ada apa dengan pria tua ini? Namun, tidak lama kemudian, ia merasa malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Get Divorced, Noah
Romansa"Mari berpisah," "Mari berpisah, Noah." © 2022, Emmicavu