PROLOG

40.2K 1.2K 14
                                    

Seorang wanita tengah memandang wajah polos suaminya yang terlelap di tempat tidur. Memandangnya dengan tatapan penuh cinta. Namun, diwaktu yang bersamaan air matanya mengalir deras.

Ia mencintai suaminya dengan sepenuh hati. Sayangnya cinta sang suami hanya untuk kekasihnya seorang.

Ia sedikit tertegun saat tiba-tiba sang suami menggenggam tangannya. Wanita itu lalu mambawa jemari lentiknya untuk menyentuh wajah sang suami. Menyentuhnya lembut dan hati-hati.

Perlahan pun ia dekatkan wajahnya, lalu diciumnya kening suaminya. Tak lupa membisikkan sebuah kata yang sungguh menyesakkan hatinya.

"Mari berpisah."

***

Pria itu sejak tadi hanya memandangi potret istrinya di ponselnya. Sangat cantik terlihat dengan senyum manis di wajah wanita itu. Tak lama ia kembali mengingat bagaimana perilaku buruknya terhadap istrinya selama ini. "Apa yang harus aku lakukan?" bisiknya pelan. Hatinya sangat sakit setiap kali mengingat wanita yang pernah menjadi istrinya, kini telah pergi jauh meninggalkannya.

Ia menyesal. Sebuah penyesalan yang sungguh tidak mampu ia ucapkan dengan kata-kata.

Sebuah penyesalan yang mampu menghancurkan hidupnya.

"Aku merindukanmu."

"Aku mencintaimu."

Dua kalimat yang selalu ia lontarkan. Meskipun, mungkin hanya bayangannya saja yang mendengarkan. Tidak ada gunanya lagi. Wanitanya benar-benar pergi sekarang.

Apakah mungkin harapan datang kepadanya? Dengan mengembalikan wanita itu kepadanya. Kembali menjadi miliknya.

"Bolehkah aku berharap Abigail?"

"Berharap kau akan kembali kepadaku."

"Kumohon kembalilah."

***

'22.12.25

Let's Get Divorced, NoahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang