"Not a Candy"_________________________
Matt dan Lucy sampai disebuah lab. Setelah Lucy parkir mereka masuk kedalam lab meninggalkan deko dimobil. Lucy menyamar menjadi salah satu ilmuan sementara Matt menunggu dilobi.
"Aku sudah didalam. bagaimana denganmu?" Tanya Lucy.
"Hmm.. tidak ada yang mencurigakan. kurasa kita sudah mendahului PB" Ujar Matt melalui earpiece.
"Yeah. kau tak pernah mencuri sebelumnya. bagamana perasaanmu" Ujar Lucy mencoba meledek Matt.
"Aku akan membuat pengakuan setelah ini. idemu benar - benar gila"
"Come ooonn. aku tahu kau menikmati ini Matt. akui saja. haha. lagi pula aku akan terus mendukungmu meskipun kau menjadi pencuri atau bukan"
"Dasar little demon.. jangan coba - coba memberinya makan Lucy. kau tahu itu kan"
"Ya, ya, ya.. kau tak perlu berlagak menjadi malaikat devil. dasar lucifer" Lucy tertawa dan hanya dibalas geraman kesal dari Matt.
Lucy sampai disebuah ruangan dan melihat alat yang mereka cari berada didalam ruangan kaca, dia tidak bisa membukanya menggunakan kartu akses yang dia curi.
Dia segera pergi kedepan komputer dan mencari informasi apapun yang bisa dia dapat.
"Oh shitt.."
"Kau dan mulutmu yang kotor. bisakah setidaknya kau menggunakan kata - kata yang baik" Protes Matt.
"Matt. benda ini. bukan sekedar energi daya biasa. mereka ingin membuat senjata mematikan lewat senjata ini. kita harus.."
Tiba - tiba lampu mati dan lampu darurat merah menyala.
"Matt?? No, no, no, sial.. mereka memasang bom elektromagnetik"
Orang - orang berlarian sementara Lucy mencoba untuk membuka pintu itu sampai orang - orang berpakaian hitam dengan senjata lengkap datang.
"Okey. Matt pasti mendengar ini kan. Matt kau tunggu dimobil. jika kau datang kemari. kita berdua dalam masalah. kirim saja deko kemari" Bisik Lucy.
Para ilmuan ditangkap dan dipojokan lalu disuruh berlutut. Lucy masih memainkan perannya menjadi ilmuan dan mengamati keadaan.
"Siapa Dr. Menzel?" Ujar salah satu pria berpakaian hitam dan mengancam seluruh ilmuan itu.
Seorang dengan jas lab mengangkat tangannya, dia langsung diseret kedepan.
"Buka pintunya" Pria itu menarik kerah belakang Dr. Menzel dan menyeretnya kedepan pintu kaca itu.
Dengan tubuh yang gemetaran, Dr. Menzel membuka pintu kaca itu lalu dia didorong masuk kedalam sampai terjatuh kelantai.
Pria itu memaksa Dr. Menzel untuk memasukkan kristal energi itu kedalam sebuah koper.
Bayangan disekitar Lucy berubah dan dia menyeringai.
"Oke boys. kurasa permainan kita harus berhenti disini. kuharap kalian bisa menyerah dengan senang hati" Ujar Lucy berdiri sementara para penjahat itu menatapnya bingung.
"Kenapa? 1 orang melawan 11 bukankah ini adil. kenapa kalian diam saja seperti orang bodoh" Ujar Lucy dan ditelan oleh bayangan.
Para pria berpakaian hitam itu mulai waspada dan melihat sekitarnya.
"benarkan kataku, mereka idiot" Ujar Lucy muncul dibelakang salah satu dari mereka.
Dengan cepat mereka menembak namun Lucy berhasil menghindar dan melumpuhkan mereka.
"Serangan yang bagus boys. sekarang hanya tersisa kau dan aku" Lucy menunjuk pria yang memegang koper dan mengarahkan senjatanya keilmuan yang ada didekatnya itu.
"Jangan bergerak!!" Ancamnya.
"Atau apa? kau ingin membunuh pria malang itu? hm, biar aku berfikir dulu, nope. bunuh saja dia. aku hanya mau koper itu" Ujar Lucy menyeringai dan mengulurkan tangannya.
Pria itu mengarahkan pistolnya ke Lucy dan menembaknya. Lucy segera bergerak kearah kiri menghindari tembakan dan maju menendang pria itu.
Pria itu terdorong keras kebelakang menjauh dari ilmuan itu.
"Bodoh benar bukan?" Tanya Lucy dan menepuk pundak ilmuan itu yang masih mencerna situasi.
Lucy mengambil koper itu dan melirik pria yang baru saja dia tendang.
"Adio" Ujarnya melambaikan tangan dan menghilang bersama bayangan.
••••
"Kita harus berbuat sesuatu. kita tidak bisa membawa masuk sebuah bom kedalam rumahmu lu" Protes Matt.
"Lalu kau mau aku berbuat apa!! aku juga tak tau harus berbuat apa Matt!!" Ujar Lucy menyibak rambutnya dan mengelengkan kepalanya.
"Kalau begitu berikan saja pada avengers"
"Wo, wo, wo, sejak kapan kau jadi pro dengan mereka. terakhir kali aku cek kau mencoba menjauhkanku dengan mereka"
"Ya.. itu sebelum kau membawa bom yang dapat menghancurkan seluruh newyork"
"Kita tak punya pilihan. kau mau benda itu ada ditangan penjahat?"
"Kalau begitu kita keluarkan dari midtown. bukan keluarkan dari negara ini. kita cari pulau terpencil dan menyembunyikan itu disana"
"Wow.. ide yang cemerlang. kau mau menghabiskan uangku untuk hal yang tak masuk akal seperti itu?"
"Kalau begitu kita juga tak punya pilihan. berikan saja itu pada avengers"
"Lalu bagaimana kita akan menjelaskannya pada mereka? hah? hei.. aku dapat paket untuk kalian. ini bom yang setara dengan nuklir. oh ya? bagaimana kau mendapatkannya.. oh itu karena kami mencurinya.. dan aku adalah darkling yang kalian cari selama ini. wow. great plan" Ujar Lucy sarkas dan meninggalkan Matt disofa untuk mengambil minum.
"Ada 3" teriak Matt dari ruang tengah.
"Apa!?"
"Bomnya ada 3!! dan masih ada 2 lagi!!" Teriak Matt.
Lucy terkejut dan menyemburkan air dimulutnya.
"Oh shit..."
_________________________
Yuuhuuu.. makasih yang udah baca sampai sini.. lop uu guys ❤️❤️❤️
Jangan lupa votenya~
share dan komenthank you..
KAMU SEDANG MEMBACA
Surreptitious || Bucky barnes
FantasySurreptitious Bucky bertemu dengan seorang wanita bernama Lucy. Mereka saling jatuh cinta seperti sudah ditakdirkan oleh semesta. Sampai akhirnya Bucky berada disituasi yang tidak mereka inginkan. rahasia demi rahasia terungkap dan Lucy tidak bisa m...