"Tak Ingin Percaya"_________________________
Lucy berjalan memutari ruang tengah rumahnya. Dia gagal menjalankan rencananya dan identitasnya hampir ketahuan karena kebodohannya.
Ponselnya berdering dan dengan cepat dia mengangkatnya.
"Matt.."
"Apa yang terjadi?"
"Aku pergi untuk mengambil kristal kedua itu"
"Apa kau sudah gila!? aku sudah bilang jangan lakukan itu.. apa kau terluka?"
"Bagaimana ini. aku tidak mendapatkan kristal itu dan aku hampir ketahuan oleh bucky. aku tidak yakin dia percaya dengan alasanku atau tidak" Lucy menarik rambutnya frustasi.
"Okey, tenang Luu.. aku akan kesana setelah urusanku selesai. jangan lakukan apapun sebelum aku datang. mengerti" Setelah mengatakan itu Matt menutup telfonnya sementara Lucy berteriak frustasi.
••••
Sam dan Bucky menginap disebuah hotel untuk sementara sampai kasus kristal ini selesai.
"Kenapa dia menolongmu? bukankah itu tidak masuk akal? dia sudah membunuh banyak orang. itu sangat tidak masuk akal Buck"
"Sam. sudah kubilang dia menyembuhkanku bukan sebaliknya"
"Kau bertingkah aneh sejak itu. kau yakin kau tidak disihir atau semacamnya"
"Yang benar saja Sam.." Bucky mengelengkan kepalanya. "Mungkin ini terdengar aneh tapi, sepertinya aku mengenal wanita itu"
"Apa!? benarkah.. siapa dia??"
"Aku tidak begitu yakin. aku tidak bisa menemuinya dan menuduhnya sebagai darkling tanpa bukti.."
"Kau bisa melakukan itu. kita akan tahu jika dia berbohong atau tidak"
"Aku tidak mau mempercayainya. dia bukan pembunuh. aku tidak yakin dia yang membunuh pada ilmuan itu Sam"
"Kau lihat sendiri cctvnya Buck dan saksi mata"
"Mereka tak melihatnya langsung saat darkling membunuhnya. bagaimana jika dia dituduh? seperti aku?"
"Well, kita bisa mengetahuinya jika kita bertanya langsung pada orangnya bukan. jadi.. siapa dia??"
"Aku akan menemuinya sendiri.." Bucky segera mengambil jaket dan kunci motor meninggalkan Sam yang mengerutu.
••••
Lucy pergi untuk membuka pintu setelah mendengar ketukan. Dia terkejut melihat Bucky dihadapannya.
'Apa yang harus kulakukan' Ujar Lucy dalam hati.
"Hii Buck.." Lucy tersenyum lebar menutupi rasa gugupnya.
Tatapan Bucky menjadi lembut begitu melihat senyum Lucy. Lucy segera menyuruh Bucky masuk dan memeluknya.
"Hii.. aku merindukanmu. kupikir kau akan menungguku dicompound"
"Maaf.. aku ada sedikit pekerjaan jadi aku harus pulang. kau sudah selesai dengan urusanmu? aku juga merindukanmu"
"Aku akan tinggal dikota untuk sementara. bagaimana dengan pekerjaanmu? aku tidak menganggumu bukan" Bucky mengelus rambut Lucy.
"Sudah selesai. Matt juga akan membantuku" Lucy melepas pelukannya dan menarik Bucky agar duduk disofa.
"Dia disini??"
"Dia akan datang. apa kau sudah makan?" Bucky hanya mengeleng kepalanya dan Lucy segera memesan makan malam untuk mereka berdua.
"Umm.. sebenarnya aku ingin menanyakan sesuatu"
Lucy menelan ludahnya.
"y. ya.. kau mau bertanya apa?""Tentang Darkling. bagaimana kalian saling mengenal?"
"Um.. saat aku kecil? mungkin.. aku tidak begitu ingat. saat itu. aku hampir melompat dari loteng dipanti asuhan" Lucy tidak sepenuhnya berbohong.
Dia mengatakan pertama kali dia menjadi darkling bukan bertemu dengannya. Dia tahu Bucky akan mengetahuinya jika dia berbohong. Bucky seorang supersoilder yang indranya cukup tajam.
"Kau melompat dari loteng!!" Bucky menaikan sedikit suaranya karena terkejut.
"Aku sedang diserang.. (oleh monster) aku tidak punya pilihan selain melompat"
"Kenapa kau diserang? bukankah kau masih kecil?"
"Karena ayahku.. ibuku bahkan menjadi gila karenanya. ayahku (mepisto the king of hell) menyuruh bawahannya untuk membunuhku" Lucy mengucapkannya tanpa emosi dan hanya menatap datar tembok didepannya.
"Maaf.. aku tidak bermaksud. apa dia masih..??"
"Tidak.. semenjak dia (Deko sang penguasa bayangan) melindungiku" Lucy menatap Bucky.
"Dia menggunakan suaramu dan tatapan itu.. kukira dia adalah kamu. dia bisa melakukan itu?" Bucky menatap Lucy dengan ekspresi penuh kebingungan.
"Dia tidak jahat Bucky. pasti ada alasan dia mengambil kristal itu dan juga.. aku yakin bukan dia yang membunuh ilmuan itu" Lucy meletakan tangannya diatas tangan Bucky.
'Tolong percayalah padaku Buck' Ujar Lucy dalam hatinya.
"Dimana dia? apa kau tahu bagaimana menghubunginya?"
"Aku tidak tahu.. maaf"
Bucky tahu terdapat sedikit keraguan pada suara Lucy saat mengatakan itu. 'Dia berbohong' itu yang ada dipikirannya.
"Lucy.. aku bisa membantunya"
"Bukankah kau akan menangkapnya? mengirimnya ke Raft?"
"Tidak.. aku tidak pernah setuju untuk menangkapnya. aku hanya ingin tahu apa yang akan dia lakukan dengan kedua kristal itu"
"Dua??" Lucy mengkerutkan alisnya.
"Yeah. ada 3 kristal. dan dia berhasil mendapatkan 2 kristal itu"
"Apaa!!!" Lucy berteriak sambil berdiri dan membuat Bucky sedikit terkejut.
"Apa maksudmu dia mengambil 2 kristal? aku tidak mengerti. aku hanya.. kupikir dia hanya mengambil 1. seperti yang diberita" Lucy segera menurunkan suaranya dan kembali duduk.
"Tidak. dia berhasil mengambil kristal kedua dari kami. aku hampir mati jika dia tidak menyembuhkanku saat itu"
Muka Lucy menjadi pucat. Dia tidak mengambil koper itu setelah menyembuhkan Bucky. Dia terlalu panik sampai tidak memikirkan kristal itu saat kabur.
Ada beberapa anggota CIA disana selain Bucky dan Sam. Lucy menyadari salah satu dari mereka jelas merupakan anak buah PB yang berarti 1 kristal telah berada ditangan penjahat.
"Lucy?? kau tidak apa - apa?" Suara Bucky membuyarkan lamunan Lucy.
Lucy mengangguk dan memeluk Bucky.
"Kau baik - baik saja? kau hampir mati.."Bucky tersenyum lembut mendengar kekhawatiran Lucy.
"Aku baik - baik saja. kau bisa mengeceknya sendiri. good as new" Bucky menyeringai dan membuat Lucy memukul lengannya."Kau benar - benar idiot"
"Hmm.. tapi aku idiotmu" Mereka berdua tertawa bahagia.
_________________________
terima kasih telah membaca ❤️
jangan lupa votenya
komen dan share
KAMU SEDANG MEMBACA
Surreptitious || Bucky barnes
FantasySurreptitious Bucky bertemu dengan seorang wanita bernama Lucy. Mereka saling jatuh cinta seperti sudah ditakdirkan oleh semesta. Sampai akhirnya Bucky berada disituasi yang tidak mereka inginkan. rahasia demi rahasia terungkap dan Lucy tidak bisa m...