0

9.7K 527 16
                                    

Langkah kaki tergesa, di sebuah lorong sepi melewati beberapa kelas yang sedang beroperasi dalam belajar.

Tidak menghiraukan bagaimana dari dalam kelas melihat kearahnya, yang mana ia ingin segera tiba di UKS sekolah.

Perut mual, kepala pusing, tubuhnya terasa lebih hangat dari pada sebelumnya. Tidak ada teman yang menemani, karena guru yang tengah mengajar tidak mempercayainya sakit mengingat ia pernah berbohong dulu.

Tapi siapa peduli, dirinya masih bisa menghampiri UKS seorang diri tampa teman satu pun. Hanya ingin segera berbaring untuk sementara dan meminta obat penurun panas karena ia yakin dirinya sedang tidak sehat.

Terdapat sebuah tikungan terakhir, remaja itu mempercepat langkahnya kala ia rasakan rasa mual seperti tidak dapat di tahan lagi.

Hingga tiba saatnya ia di depan pintu UKS, sang remaja itu tanpa permisi langsung masuk kedalam mengagetkan petugas yang tengah berjaga di sana.

"Hyun, kamu kenapa?"

Tidak dapat berbicara, remaja yang di panggil Hyun langsung berjalan kearah wastafel yang tersedia di sana. Dia langsung mencondongkan tubuh dan memuntahkan apa yang ingin keluar dari dalam perutnya.

Si petugas itu segera saja menghampiri Hyunjin, membantunya dengan mengusap punggung yang bergetar akibatnya. Masih berusaha mengeluarkan isian perut yang ternyata hanya cairan bening karena dia tidak sempat sarapan pagi tadi.

Dirasa sudah cukup, Hyunjin membasuh mulutnya lalu menghela nafas dan mengangkat diri untuk melihat pantulan wajah dari cermin di depannya.

Wajahnya pucat, itu yang ia lihat pada dirinya sendiri. Lantas tidak lama kemudian dirinya di tarik lembut menuju sebuah kasur yang tersedia di sana.

"Badan kamu anget Hyun, udah makan belum?"

Tidak bisa menjawab, remaja bernama Hyunjin itu menggeleng lemah. Dengan lalu penjaga UKS menghela nafas, pantas saja pikirnya Hyunjin hanya mengeluarkan cairan dari dalam tubuhnya karena ternyata belum makan.

"Kamu masuk angin kayaknya, tunggu bentar ya aku bawain bubur dulu."

Hyunjin tidak menjawab, dia memejamkan matanya merasa lelah di sertai perutnya yang terasa sakit terasa bagian bawah dan atasnya menempel begitu saja.

Ia meringkuk dengan memeluk perutnya agar terasa lebih baik dari sebelumnya.

Pikirnya juga sama, dia tengah demam karena masuk angin. Sebab kemarin saat pulang dari pasar membantu ibunya, Hyunjin menerobos hujan deras agar cepat sampai di rumah mengingat waktu segera berganti menjadi malam hari.

Helaan nafas pun terlontar dari Hyunjin, dia merasa sial karena harus sakit pada akhirnya. Jika tahu begitu, mungkin kemarin ia akan menunggu hujan sedikit reda. Tetapi mengingat pasar sudah terlihat menakutkan karena banyak jongko-jongko yang sudah tutup menghadirkan dirinya lebih baik pulang dari pada disana seorang diri.

Tapi ya begini akhirnya, tumbang bahkan sampai muntah-muntah. Jika sudah sakit begini, sudah pasti dirinya tidak akan bisa membantu ibunya beberapa hari kedepan.

Aku suka cerita ini, sampe kebawa mimpi hiksNgerimake tuh gak segampang yang aku kira guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku suka cerita ini, sampe kebawa mimpi hiks
Ngerimake tuh gak segampang yang aku kira guys

Qui Esc PaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang