Langkah kaki cepat menyusuri setiap jalan menuju tujuan yang ada di dalam pikirannya.
Jantung nya berdebar kencang takut akan sesuatu yang sempat ia dengar sebelumnya akan benar-benar terjadi. Mata berair sedikit kala mengingat wajah yang cantik dan lucu tersenyum manis saat bersama nya.
Hingga BRAK!!!
Pintu kelas VIP digebrak keras oleh si sulung Neo yang mampu membuat orang di dalamnya terkejut bukan main.
Hyunjin yang sedang terduduk sambil menggendong sang bayi terlonjak kaget hingga si bayi pun menangis kencang karena nya.
"MANA IA?!" teriak si sulung dengan dada naik turun mengambil nafas rakus.
Tanpa peduli semua orang merasa heran, Neo masih tetap berjalan kearah dimana nenek dari pihak ayahnya berada. Menatap tajam sambil mata memerah sebab air mata yang terus keluar.
"Nenek mana Ia?"
Ranti jelas ingin meraih tangan cucunya bertujuan guna ia membawa Neo kedalam pangkuannya. Namun naas, Neo langsung saja menepis membuat yang ada disana semakin bingung akan hal tersebut.
"Neo!!!
"Mana ia?!!!"
Hyunjin yang kesal melihat bagaimana anak sulunya bertingkah semakin di buat heran akan pertanyaan yang masih tetap mencari adik sambungnya dengan berteriak kencang disana.
"Tanya baik-baik Neo, jangan kayak gitu gak sopan!!"
Teguran lantas terucap dari belah bibir tebal milik Hyunjin setelah memastikan anak bayinya sudah mereda dari tangisan sambil menatap anaknya tersebut.
"Iya tapi mana Ia?!!! Kenapa gak jawab Neo tanya dimana Ia!!"
Tangis Pun pecah membuat para nenek dan kakek yang sedang menemani Hyunjin kelimpungan menarik si kecil yang masih enggan untuk berdekatan dengan para neneknya.
"Neo gak bakalan sayang sama bayi itu kalo Ia gak ada!!"
Terkejut mereka disana setelah mendengar penuturan tersebut. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya jika anak sulung dari Hyunjin mampu berucap semenyakitkan itu.
Dea yang melihat bagaimana Hyunjin memandangi anaknya seakan tidak percaya dan terkejut segeralah dia beranjak dari sofa, guna mendekati sang menantu sambil menunjukan senyum di saat menantunya sendiri menatapnya.
"Bu...
"Hyun..
"Zerina bakalan diambil neneknya?!"
Mata berkaca ucapan yang saling memotong menandakan jika apa yang di takutkan akan benar-benar terjadi.
Ya ... Mereka takut Hyunjin akan berpikiran yang tidak-tidak, sedangkan keadaan nya saat ini pasca melahirkan cukuplah sensitif bagi dirinya sendiri.
"Gak ada yang bisa pisahin anak dari orang tuanya, sekalipun itu nenek kakeknya!"
Semua pasang mata jelas langsung tertuju pada kepala rumah tangga disana, Dean. Neo yang berdiri sambil menangis takut kehilangan menengadah di kala kakeknya disana berdiri hendak mendekati sang menantu.
"Beneran Ia gak bakalan diambil?"
Dean menoleh lalu tersenyum sambil menyuruh Neo untuk mendekat. Sebagai anak yang mendengar dan melihat perintah tersebut, Neo menghampiri masih dengan air mata yang turun dari kedua matanya ia begitu pasrah kala sang kakek malah meraihnya untuk di gendong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qui Esc Pater
FanfictionBagaimana rasanya hamil tanpa tahu kapan dan siapa pelaku penghamilan. Itulah yang di rasakan Hyunjin sat ini, ia harus menanggung sebuah beban dengan rasa yang tidak menentu menggerogoti relung hatinya.