Esok sore mobil milik Chris baru saja sampai di depan rumah milik Ranti yang bertujuan mengantar Hyunjin setelah pergi lebih dari 24 jam.
Tidak begitu saja membiarkan Hyunjin turun dan benar-benar pulang sendirian, Chris juga turun dari dalam mobil untuk sekedar mengantar pemuda itu sampai pada dia masuk kedalam rumah. Juga bermaksud meminta maaf karena ia ingkar janji tidak pulang kemarin sore pada Ranti.
Baru saja mereka melewati pintu pagar besi rumah di sana, Ranti keluar dari dalam rumahnya seakan menyambut kedatangan dua orang tersebut dan menunjukan senyum hangatnya.
Namun salah, nyatanya Ranti memandang tidak suka kepada Chris dan menatap marah pada anak semata wayangnya yang menjadi takut untuk berhadapan dengan ibunya sendiri.
"Masuk!"
Itu adalah kata pertama yang di ucapkan oleh Ranti hanya untuk Hyunjin, tidak untuk Chris. Dia menatap tajam kearah pemuda itu karena gejolak amarah yang ia pendam dari kemarin pagi.
"Bu.."
"Ibu bilang masuk!"
Bentakan itu jelas mengejutkan keduanya yang mana Chris melangkah kedepan namun terhenti saat tangan Ranti terangkat satu memberhentikan tindakan Chris.
Sebelum itu, Hyunjin menatap kearah Chris terlebih dahulu yang mana dirinya lalu menuruti ucapan ibunya untuk masuk kedalam rumah yang mana itu meninggalkan pemuda di sana.
Di pantaunya Hyunjin oleh Ranti berjalan kearah rumah yang mana setelah itu dirinya kembali menatap kearah Chris beradasa. Dia masih tetap melayangkan pandangan amarahnya karena benar-benar membawa pergi Hyunjin tapa izin darinya terlebih dahulu.
"Bu saya minta maaf kemarin..."
"Gak usah kamu bikin alasan ini itu!" Di potongnya ucapan Chris, Ranti benar-benar habis kesabaran saat mendengar suara pria dihadapannya.
"Jangan lagi kamu deketin anak saya!"
Chris terkejut mendengarnya, tidak pernah terpikirkan olehnya jika Ranti akan melarangnya seperti itu. Selama ini Ranti biasa-biasa saja terhadapnya yang sering datang di saat ia tidak punya jadwal di kampus, namun mengapa sekarang demikian.
"Tapi kenapa bu? Saya jatuh cinta sama anaknya ibu."
"Mau kamu jatuh cinta atau enggak, apa kamu gak mikir dengan keadaan anak saya!!? Dia lagi hamil dan jadi perbincangan orang-orang di sekitaran sini, lalu kamu datang dan mereka semakin gencar ngomongin anak ibu! Jadi tolong, daripada nanti saya punya masalah sama orang tua kamu karena keadaan Hyunjin sekarang mendingan kamu ngejauh aja!"
Chris tak di beri kesempatan untuk berbicara selanjutnya. Ranti berbalik dan segera masuk kedalam rumah menyusul anaknya, tidak peduli Hyunjin mendengar atau tidak yang pasti dirinya sudah tidak ingin anaknya berhubungan kembali bersama pria itu.
Di luar sana hati Chris seakan di timpuk batu besar tak kasat mata. Cinta yang semulaa mempunyai peluang mendapat restu kini seakan sirna sudah hanya dengan sekali tindakan yang membawanya tanpa ia berbicara terlebih dulu dan janji pergi begitu saja.
Buah tangan di tangannya seakan menggantung kosong yang niat awalnya akan ia berikan pada ibu dari teman yang ia sukai itu. Ya, hubungan mereka masih sebatas teman meski keduaya sudah melakukan hal itu semalam dan saling mengungkapkan rasa, tetapi mereka memilih untuk tidak memiliki status hubungan lebih dari pada teman.
Chris tidak memaksa Hyunjin yang ingin menjalin pertemanan saja. Dia yang lebih muda merasa malu jika harus menjalin hubungan oleh keluarga Chris, beralasan dia tengah hamil dan bukan oleh Chris.
Maka, buah tangan itupun di letakan di atas meja kecil yang terdapat di depan rumah kecil milik Ranti. Dia menghela nafas untuk sedikit menetralkan detak jantungnya yang sedikit berpacu lebih cepat karena ungkapan Ranti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qui Esc Pater
FanfictionBagaimana rasanya hamil tanpa tahu kapan dan siapa pelaku penghamilan. Itulah yang di rasakan Hyunjin sat ini, ia harus menanggung sebuah beban dengan rasa yang tidak menentu menggerogoti relung hatinya.