Senyum bahagia terpatri di wajahnya, rasa senang yang tiada tara ia rasakan menatap sebuah benda panjang yang menjadi harapan terbesar akan kebenaran yang selama ini ia tunggu-tunggu.Garis dua terlihat jelas di sana, Hyunjin yang menunggu kedatangan anggota baru diantara ia dan Chris benar-benar akan segera terwujud.
Pantas saja pikirnya ia merasa lemas dan lesu, bahkan ada rasa mual meski belum sampai ke tahap ia sampai muntah-muntah di waktu tertentu, rupanya benih yang selalu ditanam oleh suami mulai timbuh dalam dirinya.
Ingin ia segera memberitahu tentang keadaannya dari sebuah tespek di tangannya, namun alangkah lebih baik jika hal itu menjadi kejutan di saat nanti sang suami pulang.
"Ok kita simpan dulu ini, kak Chriis pasti seneng dengernya."
Lagi-lagi senyum terpatri di wajahnya, perut yang belum membesar kini ia usap tepat dimana sang calon anak mulai tumbuh di dalam sana.
"Kamu baik-baik di dalam ya nak, mamah sama papah kamu seneng ada kamu di sini, di perut mamah." ujarnya lalu mulai keluar dari kamar mandi, tak lupa dengan mengambil benda tersebut.
Kaki jenjang miliknya melangkah menuju laci tempat ia menyimpan barang kecil miliknya, ia pikir menyimpannya barang tersebut di sana bukan suatu yang berbahaya.
Hingga tiba saatnya ia di sana, Hyunjin lalu membuka laci dan matanya langsung tertuju pada sebuah benda kecil yang baru ia dapatkan kemarin.
Diletakan terlebih dahulu alat kesehatan tersebut lalu ia mengambil USB yang belum sempat ia lihat isinya di karenakan semalam ia menghabiskan waktu bersama Neo juga Chris hingga larut malam.
"Buka sekarang apa nanti aja ya?" monolognya penuh kebingungan, ia melirik kearah belakang guna melihat sang anak yang tertidur lelap didalam kamar ia juga sang suami.
Bukan tanpa alasan Hyunjin membiarkan Neo tidur di dalam kamar miliknya, karena si kakak dan si adik selalu di tidurkan bersama hingga Neo pun terbiasa tidur bersama seseorang jika di siang hari. Maka dari itu, kala sang anak mengeluh Zerina tidak ada maka dengan wajah kantuknya Neo menghampiri ibunya sendiri.
"Tapi mumpung Neo tidur biar sekarang aja deh." putusnya lalu mengambil USB tersebut dan tangan yang semakin lembut miliknya menjalar ke tempat barang milik Chris tersimpan apik di samping laci miliknya, hanya untuk mengambil barang lain guna menghubungkan USB pada ponsel miliknya.
Kala sebuah OTG milik Chris sudah di dapatinya, Hyunjin segera melesat pergi tak ingin mengganggu si kecil yang terlelap sendiri memeluk guling.
Di pilih nya sofa yang terdapat tak jauh dari kamar miliknya, tetap di lantai dua tidak ingin nantinya ia harus bulak balik naik dari lantai satu ke dua saat Neo memanggilnya kala sudah bangun.
Sofa yang nyaman Hyunjin merebahkan diri dan segera memasangkan kedua alat berwarna hitam di tangan nya. Sedikit mengotak-atik ponsel miliknya hingga USB berhasil terhubung.
Di carinya sebuah file di dalam USB tersebut hingga tiba ia menemukan dua Video dengan kapasitas yang tidak terlalu besar.
Namun ada yang aneh saat melihat nama video tersebut dengan tulisan Mamah Zerina juga Minho.
Jika ibu dari Zerina mungkin Hyunjin bisa mengerti karena Naya akan memberikan pesan dari mendiang anaknya lewat sebuah rekaman, tetapi Minho yang menjadi kebingungannya mengapa harus berada di dalam USB milik Naya.
Tapi tidak ingin berlarut dalam keterbingungannya, Hyunjin langsung mengklik video bernamakan mamah Zerina. Yang mana saat terputar maka terpangpanglah wajah cantik terhalang kulit pucat tanpa make-up sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qui Esc Pater
FanfictionBagaimana rasanya hamil tanpa tahu kapan dan siapa pelaku penghamilan. Itulah yang di rasakan Hyunjin sat ini, ia harus menanggung sebuah beban dengan rasa yang tidak menentu menggerogoti relung hatinya.