43

1.1K 96 16
                                    

Berdua bersama diatas kasur milik mereka. Dimana dada bidang yang lebih tua menjadi tempat sandaran yang nyaman bagi si yang lebih muda.

Tangan yang sedari tadi mengelus seakan tidak kenal pegal mengingat Hyunjin begitu menikmati elusan tangan sang suami.

Perut yang semakin membesar, di sertai calon buah hati mereka yang semakin aktif seiring waktu berjalan. Selalu mendapati kelincahan si jabang bayi dikala Chris sedang pergi bekerja.

"Kak tau gak ... Mau hamil yang dulu atau yang sekarang, orang yang suka ngelusin perut aku cuma kakak doang selain ibu!" ujarnya memulai setelah hening beberapa saat setelah percakapan sebelumnya.

"Bedanya, kalo dulu masih jarang-jarang kakak elusin perut aku tapi kalo sekarang setiap malam kayak harus banget di elus kayak gini!"

Chris senang mendengarnya. Seakan memang dia pria satu-satunya yang dimiliki sang istri, meski pada nyatanya ya memang hanya Chris lah Hyunjin mau bergaul dalam artian pertemanan yang menimbulkan rasa di dada.

Tidak heran jika Hyunjin jarang sekali keluar rumah, karena pada nyatanya memang si kekasih hati Chris tidak begitu peduli akan sebuah acara reuni meski dirinya di undang sekalipun.

Bukan tanpa sebab lain selain dari dirinya malu karena dulu ia dikenal sebagai seseorang yang nakal hingga hamil di luar nikah.

"Iya lah tiap malem, orang tidur juga kita barengan terus."

Kekehan lantas terdengar setelah Hyunjin sedikit menyikut perut sang suami yang dirinya pikir sedikit menyebalkan.

"Tapi sewaktu hamil Neo, jam jam segini pasti ada tukang jorfood datang ngasih makanan." Lagi dirinya bernostalgia membuat Chris senang mendengarnya.

"Yang kata kamu dulu itu ayah nya Neo?" tanya Chris mengundang anggukan kecil dari Hyunjin.

"Iya ... Aku pikir kayak gitu. Setiap aku mau apapun pasti beberapa menit atau jam kemudian makanan itu datang, entah kapan pun itu selalu datang."

Tangan mulus milik Hyunjin kini bertumpu pada tangan yang setia mengelus perutnya, yang mana itu membuat pergerakan Chris terhenti dan dengan refleks menatap wajah samping istrinya.

"Kenapa?"

"Aku gak tau, cuma mau bilang kalo elusan dulu sama yang sekarang itu berbeda." Alis mengkerut menandakan Chris sedikit heran akan ucapan sang istri.

"Mungkin karena ada ikatan batin ya kak, jadi kerasa nya beda. Neo bukan anak kandung kakak, sedangkan yang sekarang ini anaknya kakak."

"Hyun...

"Kakak jangan salah paham dulu. Aku tau kakak nerimain Neo sebagai anaknya kakak, aku beneran berterimakasih buat itu. Tapi, mau bagaimana juga secara biologis kalian gak ada ikatan darah."

Ya Chris tau akan itu dan sekarang dirinya lebih memilih untuk diam, ingin dengan setia mendengar setiap kata yang dilontarkan oleh istrinya atau mungkin curhatan yang selama ini di pendam. Bisa saja bukan.

"Tapi kakak tau? Mungkin anak kita ini tau dia punya dua kakak yang sama-sama ada ikatan darah dari salah satu pihak orang tuanya, dan setiap elusan yang kalian kasih itu responnya beda-beda!"

Disini, Hyunjin terdengar sedikit lebih semangat dari sebelumnya. Dia kembali untuk memulai mengelus dimana wajah berserinya kembali muncul.

"Apa aja tuh bedanya?"

"Ya kalo anak anak yang ngelus gerakan dia cepet banget sampe pernah agak sesek saking aktif nya, mungkin dia juga tau lagi di ajak main. Tapi kalo sama papahnya, dia lebih tenang kayak gini. Ya walaupun ada respon kayak tendangan cuma ini lebih santai."

Qui Esc PaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang