Part 10

1.8K 97 0
                                    

Lakilaki didepan yang sedang menatapnya Menggengam tangannya. Terlihat menahan Amarah.

"Keluarlah dari Pekerjaanmu itu!" ucapnya sekali lagi.

"Kenapa-Pak Andriiii-- ada disini?"

"Ck! masih saja kau menanyakan halhal yang tak perlu kujawab!" Bentaknya padaku.

Ia pun menarik lenganku dengan kasar, aku tau dia sangat marah. Untuk pertama kalinya ia terlihat begitu marah padaku. Aku hanya dapat menundukan kepalaku, aku tak berani menatap jalan atau melihat dirinya. Yang sekarang aku inginkan Dua hari ini adalah menangis!

aku menggigit bibir bawahku dengan lemas.

"Kau kenapa?"

aku hanya dapat menggelengkan kepalaku ketika hantu tampan ini muncul tepat dibawah kakiku.

aku tak dapat menjawab pertanyaanmu, lirihku.

aku akan menjawabnya nanti... kalau aku jawab sekarang yang ada Pak Andri menatapku Tak Waras padahal mah memang iyah ahahah

lagi lagi si hantu tersenyum seakan akan dapat membaca pikiran serta hatiku saat ini..

kemudian dia menghilang lagi dihadapanku. Aku lelah, sangat lelah..

kepalaku semakin dalam semakin tertunduk..

*****

Andri POV

Aku kesal aku marah aku benci akuuu... Wait!! jadi nyanyi gini sih!

"Arghhhhh!!!" Geramku pada stir mobil yang kukendalikan.

"buk!! buk!!" pukulnya lagi pada stir.

Siapa yang tidak kesal kalau Wanita yang Ia sukai disakiti atau dibentak bentak oleh orang lain. Disukai? yah benar aku menyukai Gadis yang sedang tertidur pulas dimobilku dengan wajah tertunduk. Gadis yang aku kagumi bertahun-tahun lamanya tapi aku tak mampu mengungkapkannya.

"kenapa kau harus menghadapi ini sendirian Emm.." Lirihnya sambil menatap gadis itu.

Gadisku hanya mengigau pelan

"M----aaf..."

"Tak perlu meminta maaf emm, kau benarbenar malang emm.."
Aku mengelus lembut pipi gembulnya. Walau badai yang dia hadang, dia tetep cantik.

"Cantik sekali" lirihku.

"Ttiiinnn...." klakson dibelakangku membuatku kaget bukan hanya aku, gadis yang ku kagumi pun terkejut.

"Ada apa?" Dengan wajah menganga.

"Pfuftt.... huhahahaha" tawaku akhirnya meledak ketika melihat wajahnya.

"Kenapa ketawa pak! Apa yang lucu! Mukaku aneh ya?" Tanyanya sambil mengambil kaca ditasnya.

"Tidak emm.. kau cantik emm.. cantik sekali" jelasku.

Mukanya merah merona. Aku rasa dia malu.

"Kenapa wajahmu memerah? Kau malu?" Ledekku padanya.

"Tiii.....dak"

"Lalu  ken...." belum sempat aku meneruskan jawaban ternyata ada bunyi sesuatu yang membuatku tertawa lebih besar lagi..

"Kruyuk......"

Mukanya semakin merah seperti kepiting rebus..

"Whahahaha ternyata ada yang lapar"

"Ck! Kenapa disaat genting seperti ini perutku tidak bersahabat!"

"Kau belum makan?" Tanyaku.

"Tunggu sebentar biar ku ingat ingat! Seharian iniiiii.. ah aku belum makan sama sekali dari pagi hanya minum air putih!" Jelasnya.

Dengan gemas aku mencubit pipi gembulnya itu.
"Kau itu!!! Utamakan makan dah sholat emm.. hanya dua hal itu akan membuatmu bahagia emm.." jelasku.
Dia hanya manggut manggut seperti anak kecil yang dinasehati oleh orang tuanya..

"Baiklah ayoo kita makan! Biar aku yang Traktir!" Ucapku dengan semangat. Katakata 'traktir' bagai sihir. Ketika mendengar kata 'traktir' matanya berbinar binar sangat senang..

Sesampainya dikafeku, matanya terbelalak melotot seakan akan mata itu akan jatuh dengan mudahnya. Mata Besarnya sangat indah!

"Kita makan disini?" Tanyanya padaku.

"Iya" jawabku entang

"Kenapa harus dikafe bapak! Yang ada orang orang melihatku aneh pak!"

"Tidak! akan ku jelaskan nanti didalam!" Jelasku sambil meninggalkan banyak tanya diwajahnya.

'ini yang terbaik untukmu emm... aku melakukan yang bisa dan yang harus ku lakukan.. aku begini karna aku peduli dan cinta padamu emm.. agar kau tetap disisiku sebagai wanita yang ku cinta... Aku Mencintaimu Emma'

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang