Part 29

1.7K 65 6
                                    

Pagi ini hari ketujuh Ady Dinas, dan besok dia akan kembali lagi kesini. Disini, mengisi ruang kosong yang dikamar ini. Rasa bahagia yang tak menentu, setelah hari-hari yang lalu. Hari-hari yang penuh kesedihan dan kekosongan. Hari dimana yang seminggu ini kutunggu-tunggu. Seminggu saja bagaikan setahun rasanya.

Dreeetttt...dreeettt

"Assalamulaikum Adinda..." sapanya lembut dan sedikit meledekku.

"Walaikumsalam kakanda..." balasku.

dia terkekeh dengan jawabanku.

"Emm, aku rindu kamu..." lirihnya.

"Aku jugaaaa.. Kamu baik-baik saja kan? tidak telat makan? jangan samapi kau telat makan yaa?"

"Ya, ya emm... Kau sedang apa?"

"Sedang mendengarkan suara suamiku yang----"

"Yang apa?" tanyanya penasaran.

"Tidakkk---"

"Emm, aku rindu..." katanya dengan menggebu-gebu

Aku terkekeh dengan kata-katanya barusan.

"Sudah berapa kali kau mengatakan itu padaku selama seminggu ini Ady.." gelengku.

Aku juga sama. Sama-sama merindukanmu. Hari-hariku suram tanpamu.

"Emm, kau harus tau....." ucapannya menggantung.

aku mendengar namanya dipanggil oleh seorang wanita entah itu siapa..

aku mencoba percaya dan..... berfikir Positif.

"Sudah dulu emm.. Nanti aku telvon lagi... " ucapnya tegas.

"Yaaa.." telvonnya langsung dia tutup.

Bahagia itu sederhana buatku. Cukup dengan Ady duduk disini menemaniku.
Aku kembali menyelesaikan laporanku. laporan yang harus aku selesaikan dan diserahkan kepada Andri!!

*******

Ady POV

Pagi ini aku menyempatkan Menelvon Emm. Aku rindu dengan suara manjanya. Rindu dengan sikapnya yang.....

Dia benar-benar membuatku jatuh cinta, tapi bodohnya diriku selalu menyakitinya. Bodoh ya? yah ini lah aku. Tak pernah percaya dengannya. Tak pernah percaya dengan cintanya.

Aku tersihir oleh caranya mencintaiku, dan bahkan tetap mencintaiku dengan apa yang aku perbuat selama ini. Hebat kan? Dia benar-benar membuatku tersadar dengan cinta sesungguhnya. Besok aku akan kembali padanya. Kembali mengatakan kalau-kalau aku ingin memulai semuanya.

Rapat ini benar-benar membuatku muak. Sunggu benar-benar memuakan kalau sedang mood yang merindukannya. Aku tak dapat konsentrasi dengan semua ini.

Oh, emm! Jangan buatku menggila seperti ini!!

"Jadi bapak Ady mau menambahkan? Atau mau----"

"Tidak, tidak ada" ucapku cepat.

"Baiklah, meeting kali ini selesai" senyumnya sambil menatapku.

Aku keluar ruangan dengan tergesa-gesa. Sampai-sampai aku menabrak sesuatu, dan tak aku hiraukan. Biar sajalah. Aku tak peduli.

Pagi ini jadwalku pulang ke Indonesia. Tempat tinggal asal. Tempat dimana ,aku bersimpuh. Dan tempat aku akan bertemu dengan yang tercinta.

Awalnya aku sangat membencinya karna rasa cintanya yang begitu besar membuatku ilfeel. Lama-kelamaan timbullah rasa penasaran dengan kehidupannya.

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang