Fadel POV
Badanku terasa kaku, sangat sulit digerakan. Nyeri juga dibagian lengan.
"Aku dimana? Aduh" lirihku dan mencoba bangun.
"Kamu dirumah sakit sayang" ucap ibuku.
"Alhamdulilah kakak aku sadar" ucap adiku dengan polosnya.
"Maksudnya dek?" Tanyaku penasaran.
"Kan kaka——Pfufff" mulut adik ku sudah disumbat oleh ayahku.
Sudahlah jangan pedulikan mereka. Mereka menyebalkan. Sama dengan diriku.
"Fadel!" Kagetnya. Siapa lagi kalau bukan andri!
"Yo" ucapku sambil bersalaman dengannya.
"Yaampun broo!! Gue——" tibatiba ayahku mencubit lengannya.
"Ehehe iyah pak, maaf" kekehnya dengan ayahku.
"Mau kemana lo?" Tanyaku pada andri yang menjauh dan memegang gagang pintu.
"Jemput bidadari" seru dengan senyum manis andalannya. Kalau aku cewek sih ya mungkin bakal jatuh hati wkwk.
Tapi kalo jadi pacarnya sih mungkin bakalan ikut gesrek dah otaknya. Haha sayang andri ganteng ganteng gesrek. Opss!
Aku hanya melihat keluargaku yang sangat bahagia. Seperti habis mendapatkan doorprice, dan nomor togel yang mereka pasang tembus!!
Wah, keluarga yang aneh! Aku rasa aku salah ditempat dilahirkan. Hihi bohong! Tetap bersyukur mempunyai keluarga yang seperti ini sungguh!!
"Klek..." bunyi pintu kamarku dibuka.
"Hai" sapaku pada andri. Tapi tunggu dulu.
Siapa wanita itu?
Wanita aneh.
Memakai jilbab sepanjang itu?
Siapa dia?
"Siapa dia?" Tanya ku pada andri.
"Loh,elo ga kenal dia?" Tanya nya balik.
Ya kali andri, kalo gue kenal ga bakal tanya elo!!
Tapi wanita itu terlihat pucat sekali. Punggung tangan kirinya pujb berdarah. Dia sakit kah? Atau? Andri yang bodoh itu melakukan sesuatu padanya? Sok peduli sekali aku padanya cih!
Tiba tiba wanita itu pergi meninggalkan ruanganku dengan senyuman tipis dibibir mungilnya. Tapi andri menarik tangannya dan berbisik.
Ngomong apa mereka?
Wanita aneh itu hanya mengangkat bahu lalu berlalu.
"Cewek lo yak?! Ecieee!" Ledekku.
Andri hanya cengengesan. Lalu pergi seperti mengejar wanita itu.
Tapi tunggu? Wanita itu tak asing bagiku. Seperti mengenalnya..
Tapi kok, aku tak ingat sama sekali.
"Uuugh!!" Gerutuku kesal dengan kepala yang dari tadi terasa nyeri.
Apa ini? Mengapa hati merasakan sedih tak berhujung. Seperti mendapatkan luka yang amat dalam.
*****
Pagi ini, aku sangat sulit membuka mata. Mataku berat sekali. Rasa kantuk yang tak terhingga. Akibat minum obat dari suster tadi.
Apa ini? Bentuknya seperti tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Hantu
General FictionWanita berjilbab itu menatapnya dalam, sekian bulan setelah bekenalan mereka bertemu. Bukan! bukan disaat Jiwanya terlepas pada Raganya, melainkan disaat lakilaki tampan itu tersadar dalam KOMA. "Siapa?" tanya lakilaki tampan yang menggunakan pakaia...