Part 33

1.3K 58 1
                                    

Mataku sembab, bengkaknya sangat terlihat. Dan masih terlihat walau dikompres dengar es. Kesal, semalaman perasaan yang tak tentu arah. Menggalaui temanku yang satu itu. kemarin aku melihat dia berpelukan dengan wanita di sebuah club malam. Aku kesal,marah, benci ah sudahlah tidak bisa aku tuturkan dengan kata-kata perasaanku saat ini. Kamarku sudah tak berbentuk kamar lagi sungguh. Apa-apaan ini?

ada apa denganku?

mau gila rasanya kalau seperti ini terus-menerus.

Drrrrrttttt Drrrrrrttttttt

"Hallo Assalammualaikum" Jawabku dengan suara serak khas wanita menangis dan bangun tidur.

"Ada apa denganmu emm? habis menangis dirimu?"

Sial! aku lupa tidak melihat nama panggilan.

"Tidak apa-apa hehe" jawabku asal.

"Jangan berbohong padaku bodoh!" Katanya.

"Yaayaya aku bodoh puas kamu hah... aku.... aku memang bodohhh huaaaaaa bundaaaaaa...."
Yaampun kenapa aku jadi lebay. Kenapa aku jadi cengeng banget.

"Jiaahh, malah nangis. Kamu dimana? Aku akan siap membantu" ucapnya belaga sok pahlawan.

"Di.....hiks... dirumah..." senggukku.

Pip

Huaaaaa bunda ada apa dengan dirikuuuuuu....
Sungguh malang sekali nasibku bunda. Nasib anak perempuanmu yang satu-satunya ini...

Aku benar-benar meratapi nasib disini. Ckckc satu kata untuk diriku.
Menyedihkan.

Toktoktok

Aku pun langsung berlari kearah pintu utama.
Dan lihat benar saja pria sok pahlawan,lebay, dan menyebalkan ini benar-benar datang.

"Ceeee ilah galau neng?" Ledeknya.

Aku hanya manyun dengan ledekannya. Aku gak bisa mengelak kali ini.

"Nih gue baik hati banget ama lo. Gue bawain bubur ayam cap ayam buatan mang dadang sugadang depan komplek"

Kan kumat gilanya.

"Dih si sue yak gue beliin dimakan bukan diplototin!!" Teriaknya.

"Ndryy...." suaraku gemetar menahan tangis.

"I know beb... i know...." ucapnya dengan pede.

"Sok tau kamu ah" kataku sambil menghapus air mataku yang mengalir tiba-tiba.

Andry mendekat ,berjongkok dikakiku.. oke ,posisiku saat ini duduk disofa dan andri berada dikakiku. Layaknya pangeran yang melamar putri gitu.

Agak risih ya posisinya begini mah.

"Gue tau semalem lo ke club kan? Gue tau apa yang lo liat. Tapi itu gak seperti yang lo liat beb.." jelasnya sambil menghapus sisa-sisa air mataku.

"Aku.... hiks..... gak mau denger apa pun cukup!!!" Teriakku histeris.

"Ayolah emm, jangan mengelak.. gue tau lo takut! Makannya lo gak mau mengakui perasaan lo kedia kan? Ya kan?"

Sok tau kamu andryyyyy!!!!!

"Gue ragu ndry.... Hati kecil bilang iyah tapi sebagian yang lain tidak" kataku lirih.

Dia memelukku.

"Emm...."

Oh, astaga ada apa lagi ini?!

"Waduh sorry ganggu..." katanya dengan nada bersalah.

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang