Part 31

1.4K 64 2
                                    

*Flashback*

"Kenapa belakangan Ini aku jadi sering kesini?" pikirku.

Orang-orang memandangku bingung dan heran.

"Yaampun! Ada apa dengan diriku?"

Oke aku ,akui belakangan ini otak kanan dan kiriku tak berjalan dengan baik. Begitu pula dengan Jiwa dan Hatiku bertolak belakang sekali. Bagaimana tidak aku sering mondar-mandir tempat yang aneh. Mulai taman, rumah yang kumuh, Rumah sakit.

Drtttttt drrtttttt

"LO DIMANAAA?! ASTAGAAAA GUA BUTUH TANDA TANGAN LOOOOO!!" dengan reflek aku langsung menjauhkan telvon itu dari telinga.

"Gak usah lebay! gue kesono" kataku sambil meninggalkan taman. Taman yang membuatku mengingat sesosok wanita. Tapi entah itu siapaaa??

Oke! Jangan buat aku mengingat semua itu!!! Kepalaku seakan-akan mau meledak saking pusingnya.

"Loh fadel?" tegurnya.

aku menoleh dan dia. Wanita itu. Wanita yang membuatku menjadi aneh bukan main.

"Eh, emm..." sapaku.

"Kenapa disini?" Katanya sambil melihatku dari atas sampai bawah.

Mungkin dia heran dengan tampilanku saat ini. Celana yang aku gunakan memang kotor. kemeja pun kusut. Dan rambut belum sempat aku sisir.

Berantakan!

Dia memegang dahiku. Mata bulatnya langsung melotot.

"Asstagfirullah demam, kamu demam del!! Ngapa--------"

semua hening dan gelap. dan aku tak bisa lagi melihat wajahnya yang jelita itu.

*****

seperti ada yang menggengam tanganku. Tapi siapa?

"Udah sadar?" tanyanya lembut sambil melambai-lambai dedepan mukaku.

aku hanya dapat mengangguk pelan.

"Yudah makan dulu yaaa..." Katanya sambil mengambil semangkuk bubur, lalu menyuapiku dengan pelan.

"Tapi kenapa aku bisa disini?" Kataku melihat ke sekeliling ruangan.

"Hahhhhh, kamu demam. Dan demam kamu itu udah tinggi banget, tadi kan kita ketemu ditaman. Tiba-tiba kamu main pingsan aja. Niatnya tadi mau aku tinggal aja kamu. Abis kamu berat banget. Yudah deh minta tolong sama temen... akunya gak tegaan sih"

Langsung saja aku mencubit pipi gembulnya. Gemes abis kalo bawelnya dia udah kumat.

Tiba-tiba semuanya menjadi gelap gulita.

"Bagaimana? Sudah ingat? Ingatkah kau tentangnya?"

"Siapa kau? Sebenarnya apa yang kau maksudkan?"

Tubuhnya melayang dan perlahan-lahan mendekat. Wajahnya Merah Menyala.

"KAU BENAR-BENAR BODOH! KAU PERAN UTAMA!!"

"Apa maksudmu? Astaga jangan main teka-teki denganku!!"

"Kau tahu, Akulah penjaganya! aku yang membuatnya bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat!!" Tubuhnya kian lama kian membesar.

Seperti semut ,aku seperti semut yang siap diinjak kapan pun.

"Bagaimana?" suaranya menggelegar. 

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang