Part 27

1.4K 63 4
                                    

Sejak dahulu dan mungkin sampai sekarang, saat aku masih mencintai Laki-laki yang duduk disini duduk  dengannya menatapnya membuat Jantungku seperti sehabis Lari Maraton. Bedegup dengan kencang. Sangat kencang bahkan.

Aduh, bisa tidak sih jantung jangan berdegup terlalu berlebihan seperti ini?

"Emm..." panggil Suamiku.

"Hemmm..."

Tidak Sakit hati kah kau emm!!! Dia sudah terlalu sering menyakitimu!!! teruntukku pada diri sendiri.

"Aku akan Dinas ke Singapur minggu depan.." ucapnya sambil melipat Surat Kabar yang dia baca.

"Berapa lama ?" tanyaku kaget.

Baru kali ini Ady, seorang Ady mau izin pergi dinas kepadaku!! Hebat! salah minum obat kayaknya dia...

"Tidak Tahu" ucapnya sambil mengangkat Bahu.

Aku hanya tersenyum setidaknya dia tak seperti kemarin. Tidak sejutek dan sejahat kemarin.

Aku terus-terusan menatap dia. Sedetikpun aku tidak menoleh padanya. Mungkin dia merasa risih dengan mataku yang tertuju padanya. Sikapnya jadi ikutan aneh. Hihi salah tingkah kayaknya dia.

"Apa? kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyanya sambil berdiri menghampiriku yang sedang duduk disisi ranjang.

Mulutnya menyeringai.
Aku menunduk malu.

"Kenapa menunduk? Bukannya tadi kau sangat senang menatapku seperti itu?" Katanya sambil mencubit pipi gembulku.

Aku hanya tersenyum getir dengan sikapnya yang sok manis. Aku takut dan senang pastinya.

Dia merakulku dan memelukku dengan erat. Matanya terlihat sedih.

"Aku pasti merindukanmu---" lirihnya padaku.

Apaaaa?!

Barusan Ady bilang apaaaa???!!!!!

Deg

Deg

Deg

"Kenapa jantungmu berdegup sangat kencang?" Tanyanya.

"Itu----"

Lalu dia terkekeh lalu kembali memelukku.




1 Jam




2 Jam





"Ady---"
Pertahanan kenyamanan ku dalam pelukannya telah runtuh. Punggungku remuk rasanya.

"Ady----" pelan pelan aku menggoyangkan pundaknya.

Hembusan nafasnya dileherku membuatku geli. Dan merasakan sesuatu yang mengganjal----

Astgaaaaaaa!!!

Anak macan bangun!!!!!

Tanpa sadarpun aku melempar tubuh ady kekasur. Pelan yah aku melemparnya. Gila saja kalau aku melemparnya dengan kekuatan bulan, yang ada Ady akan terhempas jauh keluar negri hihihi

"Kamuu----" lirihnya dalam tidurnya.

"Maaf...." kataku membelai wajahnya lalu meninggalkan dia yang mulai memasuki zona mimpi.


*****

"Morning" ucapnya sambil mengecup keningku.

Aku dengan kagetnya memasang wajah melongo dengan sikap ady saat ini. Membuatku pusing tujuh keliling.

Ada apa dengannya?

"Heemm.." ucapku sambil mengunyah sarapanku.

"Ambilkan satu roti bakar untukku emm.." suruhnya dengan santai.

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang