Part 20

1.4K 67 2
                                    

Minggu pagi yang aku awali hari ini benar-benar membuatku bahagia. Mata ini tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan. Berada didekatnya seharian membuatku semakin jatuh dan cinta pada masa ini. Oke memang aku agak berlebihan, tapi setelah datang kerumahnya aku disambut dengan hangat oleh keluarganya. Bohong kalau aku tidak bahagia.

"Kau dari tadi tersenyum-senyum sendiri ada apa?" tanyanya menyadarkan lamunanku.

"Ti-dd--akk" aku malu sekali dari tadi ady memperhatikan sikapku.

aku menjauhan posisi duduk dari dirinya. Angin berhembus sangat lembut diwajahku. Matanya melirik-lirik padaku, kemudian tersenyum.

suasana taman belakang Rumahnya sungguh indah dan menggodaku untuk tidur..

Tangannya mengetik sesuatu dihandphonenya dan aku tak tau itu apa.
Memperhatikannya dengan jarak dekat membuat jantungku berpesta ria, medetuk dengan indahnya -lebay-
Senyumnya terpapang nyata diwajahnya.

Seharian bersamanya, makan malam menutupi acara keluarganya dan aku. Liburan yang benar-benar membuatku bahagia.

Akhirnya aku diantar pulang. Didepan rumah ,kami sempat bercanda tawa dengan mesra. Tangannya yang jail menunjuk nunjuk hidung mungilku. Dengan sikapnya yang lagi ngeledek . aku memanyunkan bibirku, dia tertawa tanpa beban dan menarikku kedalam pelukannya.

"Istirahatlah" ucapnya sambil mengelus punggungku dengan pelan.

"Iya" jawabku. Dan dia melepas pelukannya, kemudian mencium keningku.
Setelah melakukan hal hal yang membuatku berasa jadi Cinderella, dia pulang menaiki mobilnya lalu berdadah dadah manja padaku.

****

Gelap.

Menyelimuti ruangan ini, tibatiba saja mati lampu. Mau tak mau aku harus mencari lilin.

Degdegdeg!

Sesuatu melintas dihadapanku. Hitam.

Seperti bayangan orang.

Langkah kaki.

Melintas lagi.

Lagi

Lagi

Didepan. Didapur. Dia berdiri.

Bulukuduk pun berdiri.

Merindung bulu roma ku, lho?

Lewat, dia dibelakangku. Bersuara, seperti cicak yang jatuh.

Tetap dikadaan semula,menatap dapur dengan takut.
Ngeri untuk tetep kesana.

Nyaliku ternyata ciut,tak ada apa apanya.

"Praangg"

Aku mendelik ngeri menatap dapur dengan piring yang jatuh tibatiba.

Oke ini sudah sangat mengerikan. aku ingat, aku pernah menaruh lilin dimeja tv.

aku pun meraih lilin itu, kemudian menyalakannya.

"Kauu----" dengan suara diberatkan, menatapku dengan seram tepat dimuka didekat lilin.

"Waaaaaa" teriakku sambil berjalan mundur. Menambrak sesuatu.

"Bukkk" badanku terhuyung dan jatuh.

Bagus.

*****

"Kau benar-benar menyebalkan!!!" Ucapku dengan geram.

Sial!! Aku sudah takut,setengah mati!!

"Maaf, emm aku hanya bercanda"

Aku tetap tidak memperdulikan omongannya dari tadi. Aku hanya diam tanpa kata. Dan bolak balik,membereskan pakaianku besok.

"Ayo lah emm, jangan buat aku berbicara dengan perempuan yang diujung pintu" timpalnya padaku sambil menunjuk arah pintu.

Kan udah nakutin aja! Benerkan! Aduh sialll!!!!

"Berbicara saja sana!!" Acuhku.

Wanita diujung pintu menghampiriku.

Degdegdegdegdeg!!

"Kyaaaaaa"

"Hosh..hosh...."

Cuman mimpi ternyata...
Dimana aku? Lirikku.

Oh damn! Semalam aku tidak mandi!! Ternyata aku pingsan semalaman!!

Melirik jam ternyata jam 4 pagi.
Aku pun bergegas melaksanakan kewajibanku.

Setelah selesai semuanya,andri menelponku untuk memastikanku untuk datang kekafenya. Dengan nada memaksaku sebenarnya.

Baiklah,aku mengatakan iya padanya.
Dia benar benar deh. Gak ngerti jalan pikiran lakilaki berkacamata itu. Ck!!

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang