Part 18

1.6K 74 0
                                    

"Apaaaaa kau dilamar olehnya?!!?" Teriaknya dibalik telvon genggamku. Andai dia didekatku, ekspresinya pasti sangat ngeselin. Mata besarnya melotot seakan akan mau loncat.

"Cih! Aa gak usah sok histeris gitu napa?! Lebay banget!" Ucapku sambil meringis karna teriakannya.

"Aa serius emm! Beneran kan?! Bukan mimpi khayalmu?!" Tanyanya memastikan.

"Enak aja!! Emang emm tukang hayal apa!!!" Ucapku menyela katakata aa ku satu ini.

"Emang. Oke lanjut jadi gimana ceritanya nih.. ehem ehem"

Aku tau dengan suaranya,dia menggodaku untuk menceritakan.

"Ish! Aa rese nih!! Bunda mana? Emm kangen" rajukku pada kakaku yang super duper nyebelinnya.

"Ah kamu mah emm, ngalihin aja.. ada noh"

"Bodo wek!! Mana ih emm mau ngomong aa!?"

"Assalamulaikum emm" suara lembutnya membuatku luluh, oh yarabb aku merindukan sosoknya..

"Walaikumsalam, bundaaa emm kangen.."

"Bunda juga kangen sama putri gembul bunda " ledeknya padaku.

"Aaaa bundaa" suaraku serak menahan tangis, ingin sekali memeluknya mencurahkan semua yang aku alami sendirian disini. Rindu ku tak terbendung bun, aku sungguh merindukanmu..

"Sayang, beneran Ady udah ngelamar kamu"

Aku mengangguk, oh ya aku lupa kalau kami hanya berbicara lewat telvon.

"Ii--ya bun"

"Kamu senang sayang? Sudah diterima?" Tanyanya lagi.

"Seneng bun awalnya, tapi kalo ngeliat dulu dulu suka emosi liat dia bun. Ke--- kenapa baru sekarang? Kenapa gak dari dulu? Kenapa dulunya malah milih orang lain, padahal jelas jelas dia tau aku terobsesi padanya...." isaku pada bunda tak terbendung, akhirnya keluar dengan kencang.

"Sabar sayang. Jangan nangis gitu ah, entar cantiknya luntur loh" ledek bundaku.

"Biarin huhuhu"

"Tapi udah diterima belum?" Tanya dengan suara serak seperti menahan tangis.

"Belum bu,emm pikir pikir dulu takut ini jebakan betmen aja bun" ucapku asal.

"Hush! Kamu ini!!" Tawanya pun terdengar olehku.

"Emm, ayahmu sudah memulai berbisnis lagi disini. Do'akan saja yah nak. Biar kamu bisa balik kesini sama sama lagi---" isaknya.

"Alhamdulilah bun, iyah bun semoga sukses kaya dulu bun.. bunda sehat,Ayah sehat ,aa sehat juga udah bersyukur banget emm bun.." lirihku tak kalah.

"Ayahmu dengan aa mu sedang berusaha nak, jaga diri yah nak. Bunda mencintamu" ucapnya.

"Aku juga bun, salam untuk semuanya"

"Iyah emm, istirahatlah. Assalamualaikum" pamitnya.

"Iyah bun,walaikumsalam"

aku menarik napas panjang untuk menghilangkan rasa sesak didadaku.
Semoga saja ini bukan mimpi yarabb,mungkin aku akan bahagia.

*****

"Assalamualaikum emm.."

"Tok...tok"

"Argh!! Siapa sih pagi pagi dateng kerumah ngeganggu aja!!!" Gerutuku sambil turun dari kasur.
berjalan menuju pintu dengan lunglai.

"walaikum---"
"Aaa-ddy!!" kagetku.

ya kali ketemu ady dengan tampangku yang dekil ini.

"hihihi rapihkan dulu bajumu emm.. oh ya ini emm ada sarapan buatmu" sambil menyodorkan sekantong pelastik yah ukuran sizenya sedang.
tanpa pikir panjang aku mengambilnya dan

"waahh adyy" dengan mata berbinar dan bahagia oke lebay.

"iyaa iyaa sama sama" katanya.

ia pun masuk kedalam rumah tanpa ku suruh. duduk di sofa kecilku dan menyalakan tv mungilku.

aku pun masuk ke dapur, yah mengambil piring hehe

kami berdua sarapan bersama saling menghadap satu sama lain. Dan aku berusaha mengatur detak jantung yang tak tentu arah. Aku purapura asik dengan makananku tetapi beberapa kali aku mencuri padangan padanya. dia pun terkekeh dengan sikapku. setelah kami ,maksudku aku adan Ady sarapan 'bersama'.
ia mengakakku untuk datang kerumahnya. Entah untuk apa yang pasti aku senang, eh tunggu dulu....

kenapa tibatiba dia mengajakku kesana? ada apa? apakah ungkapannya kemarin benar? oh tidak pertanyaan tak kunjung selesai diotakku. oke oke cukup kalian!!! terlalu berisik!!!! arghh!!!

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang