Part 21

1.4K 63 1
                                    

Sungguh tak percaya dengan yang dikatakan Andri saat ini, sungguh.

Apa yang harus aku lakukan tuhaannnn....

Mataku dan telingaku tak percaya dengan semua itu sungguh. Sungguh.

"Emma Putri Santika, akan menjadi Manager disini. Selama saya mengatasi cabang-cabang yang diluar kota"

Aku bergidik ngeri seolah olah aku santapan mereka, mata mereka penuh dendam dan entahlah tak bisa aku jelaskan.

"Kenapa harus dia pak?" Jawab salahsatu karyawan.

"Jangan banyak bertanya dan berkomentar! Saya atasan kalian! Dan sesuka hati saya untuk memilih posisi kalian!! Ada yang berani membantah silahkan tulis pengunduran diri!!!!" Ucapnya tegas.

Semua diam, menatap takut takut pada kami. Kali ini aku shock banget dengan omongannya. Sungguh.

****

"Selamat siang ibu emm, ada orang yang ingin bertemu dengan anda"

"Si----siapa?"

"Tidak tau bu, mari bu saya ingin melanjutkan kerja lagi" ucapnya meninggalkan ruangan baru ku.

Aku pun berjalan dengan takut takut, kearah meja yang ingin bertemu denganku. Ohmaygod.
Dagdigdug jantungku bertemu dengannya. Wanita ini...sungguh...

"Haloo apa kabar emm?" Tanyanya sambil memelukku.

"Ba---ik"

"Kedatanganku membuatmu kaget ya?" Senyumnya padaku.

"Ah, tidak biasa saja. Ada apa?" Tanyaku menyembunyikan gugup yang kemungkinan tidak bisa kututupi.
Lihat saja tanganku bergemetar bukan main.

"Dia sudah datang padamu kan?"tanyanya sok tahu tempe.

"Di---dia siapa?"

"Ady" jawabnya sambil menyeruput es lemon tea nya.

"Kok tau sih?"

"Aku kan gak jadi nikah sama dia.. aku mutusin dia" jawabnya enteng.

"Kenapa? Kenapa kau tak merasa sedih?" Tanyaku.

"Kenapa mesti sedih, toh nangis dengan guling gulingan dijalan tol juga ga bakal ngerubah keadaan.. kalo dia bukan jodoh gue emm" ucapnya datar.

"Iyah, tapi---"

"Tapi apa? Gue dari dulu emang ga suka dia kok" ucapnya sambil memanggil pelayanku.

Pelayanku? Ck! Pede gila kau emm!!

"Iyah gitu deh ceritanya panjang"
" dengerin gue yah emm, elu harus bahagia dengan yang sekarang!"

Aku mendengus kesal,kenapa dia jadi sok main teka teki gini sih. Kayak lagunya Raisa.

"Jangan teka teki gini mar.."

"Gue suka aa lo" ucapnya.

"Haa??"

"aa lo yang bikin gue putus ama Ady. Aa lo yang mempunyai seribu pesona buat gue jatuh cinta" lanjutnya dengan nanar bahagia.

"Mar, serius?" Ucapku kaget.

"Yap, ah udah dulu ya. Gue gak mau keceplosan didepan lo emm. Undang gue ya kalo nikah" ucapnya meninggalkanku kearah kasir, dan dia mengedip padaku.

"Ga jelas" gumamku pelan berlalu meninggalkan semua pertanyaaan yang mulai bermunculan padaku.

Oke. Aku harap hari pertamaku kerja disini sebagai Manager baik-baik saja tanpa masalah. Semoga saja. Harapku cemas.

Tak lama telvonku berdering, tanpa nama. Siapa ini?

"Hal---lloo" jawabku hatihati.

"Assalamualaikum emm" dengan merdunya dia menyapaku. Saking merdunya aku merinding ck! Dikata setan kali ah.

"Walaikumsalam" jawabku getir.

"Sedang apa dirimu emm, calon istriku?" Ucapnya dengan menggoda.

"Ady, jangan menggoda dan lebay yah!"

"Biarin,lebaynya ama kamu doang sih"

"Cih!"

"Emm,aku rindu.." lirihnya.

"Lebay"

"Serius!"

"Bohong kau dy!"

"Aku tidak bohong emm"

"Lalu?"

"Seperti ituu--"jawabnya meniru nirukan suara ala syahroni.

"Sudah ady, jangan menggangguku" ucapku sambil menutup telvon.

****

Hari menjelang sore, aku pun bergegas pulang. Semua orang tetap menatapku dan kadang ada yang menyapaku.

"Selamat sore bu, mari pulang" dengan senyum sumeringah.

"I---iyaa"

Aku berjalan agak cepat agar bisa menghindar dari mereka semua. Hari ini ada jadwal pengajian dilingkungan. Jadi aku harus cepat cepat pulang.

Sesampai dirumah,aku merasa hampa dan kehilangan sesuatu. Entahlah,mungkin karna hantu itu tak ada disini. Tak tahu ada dimana. Yang jelas dia benar benar menghilang begitu saja. Aku jadi khawatir padanya.

Langit hitam menyambutku dengan hangat. Desiran angin membuatku tak tentu arah. Mataku tinggal 5watt!! Ngantuk bangettt!!!
Dengan mata yang sulit ku buka aku mendengar suara khasnya. Yang lembut dan menggoda. Ady.

Pria tampan pujaan para wanita dengan gelarnya,sandang serta pangan yang dia punya serta ilmu diakhiratnya yang hebat. Ustad Ady. Itulah sebutannya saat ini. Walaupun mataku ngantuk ,kalau melihat dia yang seperti ini membuatku bersemangat lagi. Sungguh deh.

"Aku akan segera menikah" ucapnya dengan senyum tipisnya.

Banyak wanita bersorak ria antara senang dan kecewa. Ya kali punjangga cintanya bakal nikah sama aku yang tipd upik abu gini. Hahaha

"Aku akan menikah!!" Ucapnya tegas sekali lagi dengan penekanan terhadap wanita itu. Aku tak tahu siapa namanya yang jelas tu cewe lenjeh bgt ama ady.


#maaf baru update cekalang huhuhu kemaren tangan terkilir, eh gak lama aku diomelin atasan garagara ada yang ngomporin aku huhuhu :'(

Sedihnya berlipat lipat ganda, ciusan deh uwaaaaa sempet kecewa banget ama keadaan tapi apa daya semua rencana tuhan. Jadi aku terima aja dengan berusaha lapang dada.

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang