Part 34

1.4K 60 2
                                    

Fadel POV

Setahun sudah. Benar sudah setahun. Aku rasa benar. Gak salah kan ya? Aih aku lupa. Maklumin aja Jomblo huaaaaaaaa. Aku ganteng ,kaya tapi kok jomblooooo.

Sudah sudah, berhentilah otak! Jangan mempermalukanku!!

Tawanya, masih sangat terlihat jelas dimemory otakku. Mungkinkah aku benar-benar mencintai dia?

Emma.
Wanita beparas cantik dan lugu.

"Pak ,bagaimana bawaanmu sudah lengkap?" Tanyanya membuyarkan lamunanku akan dirinya.

"Sudah!" Jawabku dengan ketus pada wanita dihadapanku.

"Aku harus kuat!" Ucap seseorang dengan semangat. Ucapan itu langsung membuatku menoleh ke arah suara tadi.

Deg

Emma....

"Pak.... pakkk....hallooooo bapak fadellllll" tegur Sekertarisku sambil melambai didepanku.

Rese banget nih satu!

Aku tidak menghiraukan kata-kata wanita itu. Sangat menjengkelkan kalau pergi Dinas dengannya!!

Senyumnya mengembang. Pipi gembulnya sangat terlihat jelas. Parasnya yang semakin cantikkk.
Aduhaii....

"Pak, liat apaan sih ish!!!" Cubitannya langsung mendarat dilenganku.

Rasa sakitku kalah dengan rasa bahagiaku saat ini. Melihatnya saja sudah sangat cukup buatku.

Tubuhnya langsung hilang didepan bandara. Aku sudah tak dapat melihatnya lagi.

"Yaaaahhh..." keluhku.

"Kenapa pak?"

"Astaga maaaaaarrrrr!!! Kamu bawel banget!!! Bisa gak sebentar aja kamu diam!! Aku ceburin dilaut baru tau rasa kamu!!!" Bentakku padanya.

"Maaf pak...."

Tanpa basa-basi aku langsung meninggalkan wanita menyebalkan itu ke hotel dengan taksi.

"Pak.. pak loh kok aku ditinggalllll...." teriaknya dibelakang sambil berlari mengejar taksi yang aku taiki.

Kenapa dia bisa ada disini?
Bukannya dia dibogor?
Kenapa disurabaya?

Otakku penuh dengan pertanyaan akan dirinya.

Sesampainya dihotel, aku sudah dibumbui pertanyaan yang membuatku sangat sangat jengkel.

"Pak ,mau kan apa?" Matanya tertuju pada daftar menu.

Aku tak menoleh atau menjawab.

"Pak, bagaimana dengan ini?" Tunjuknya.

Aku diam.

"Pak, yaaampun makanannya enak bangeettttt..." pujinya dengan mata berbinar.

Aku masih diam dan menatap ipad yang berada ditanganku.

"Pak ,kalo makan jangan main ipad. Kasian tuh makanannya dianggurin." Ucapnya sambil mengunyah dan akhirnya makanan yang ada didalam mulutnya menyembur keluar ke arahku.

"Arghhhh!!! Jorok bangettt sih?!"teriakku padanya.
Wanita didepanku diam. Membisu seketika.

Mata-mata pengunjung pun tertuju padaku.

"Fadelll..." teriak seseorang.
Pendengaranku sangat jelas saat ini.

Aku mencari arah suara tersebut.
Mencari satu persatu.

Deg

Tangannya menutup mulutnya. Matanya membulat dan membesar.
Badannya terlihat lemas.

"Ee...emmm..." lirihku pelan.

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang