Part 24

1.3K 62 2
                                    

Setengah berlari kekamar karna Aa ku mengejarku. Aku menyumpal mulutnya dengan kaus kaki (Jangan ditiru) kalian tau tidak mukanya tadi setelah tau itu kaus kaki ku.

"Pfuf wahahahaaha" tawa ku pecah didalam ruangan yang sangat kurindukan. Kamar Ku.

"Astagfirullah" setengah loncat karna kaget bukan main.

Orang yang telah kucari dan ku tunggu selama ini muncul dihadapanku. Sudah berapa lama aku tak bertemu dengannya. Astaga. Lihat tampilannya benar benar acak acakan.

"Kau--" cekatku kaget.

"Kemana saja hah! Kau tau tidak aku mengkhawatirkanmu! Mencarimu kesana kemari!! Menunggumu dirumah atau dirumah sakit tapi kau tak datang datang!! Ada apa?! Apa salahku hah?!" Seruku panjang lebar.

Hantu didepanku hanya tersenyum lalu memelukku. Dingin. Seperti biasa aku merasakan dingin disekujur tubuhnya.

"Maaf..." lirihnya dalam pelukan.

"Untuk apa?" Tanyaku bodoh.

"Untuk semuanya" ucapnya lagi lagi membuatku bingung.

"ada apa sih?! Kau membuatku bingung!"

Ia terkekeh dengan jawabanku. Sambil melepaas pelukan. Jawaban yang ingin ku tunggu tunggu. Wujudnya berubah, menjadi lebih tampan dan nyata. Matanya menyinarkan kerinduan yang amat dalam entah untuk siapa.

Ia tersenyum lagi, seperti pangeran dalam negri impian. Ketampanannya 100% meningkat. Dalam sekejap.

"Aku menyukaimu, entah kapan aku tersadar bahwa aku menyukaimu..." lirihnya dengan sesak didada kurasa.

Kata kata sihir yang membuatku takut bukan main. Ada apa? Barusan dia bilang apa? Menyukai? Oh tidak! Mana boleh hantu dan.... tapi tunggu dulu dia kan hanya berpisah dengan tubuhnya selama beberapa bulan bukan? Tapi tetap saja aneh, dia bahkan bilang menyukaiku.

"Emm, jangan pergi tetaplah disisiku seperti dulu. Sebelum lakilaki itu datang. Tertawa bersamamu membuatku nyaman bukan main emm.." lirihnya.

"Aku--"

"Emm, jangan buat aku sendirian lagi. Aku seperti Hantu Gila kesana kemari tanpa tujuan dan arah. Aku mohon emm, jang---" belum sempat dia melanjutkan kata katanya.

Aku bingung entah kenapa dia berhenti berceramah padaku, tapi hey tunggu. Ada bulir kristal jatuh dalam pipiku mengalir dengan derasnya. Aku menangis?

"Emm..." lirihnya lagi.

"Bukkk"

Semua gelap. Tak terlihat apa pun disini. Aku hanya mendengar sayup--

*****

"Sah?" Tanya lakilaki tua dihadapanku.

"Saahh!!" Seru orang orang yang didalam ruangan. Bunda dan ayah

menatapku dengan binar bahagia. Aa ku pun begitu. eh ada Marlina disebelah kakaku menggandeng tangannya dengan bahagia. Apa aa dan marlina ? Ah sudahlah itu urusan mereka.

Setelah acara Akad Nikah itu berlangsung, aku hanya diam. Seluruh acara yang niatnya hanya melamar tibatiba menjadi pernikahan. Jiwa dan Raga ku seperti berpisah. Tak ada semangat sedikitpun . Tak tahu ada apa. Padahal dulu aku sangat menantikan ini semua terjadi. Tapi disaat ini aku malah merasa sedih bukan main.

Kata kata hantu yang membuatku bingung bukan main. Sampai sampai aku pingsan seharian karna mendengar kata katanya.

Aku dan Ady, langsung pamit pulang kejakarta. Karna ady besok ada acara dari kantornya. Dan aku harus bekerja lagi kafe itu.

Pangeran HantuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang