"Dengan siapa?" Suaranya sok diseksi seksiin. Jijay bajay dengernya. Ya kali ama ustad ngomongnya kaya gitu. Ck! Gatau tempat dan aturan tuh cewe!!! Ugh!! Kesel kesel!!
Cemburu? Ya iya lah pasti. Aku sangat cemburu. Dia laki lakiku,milikku. Calon suamiku.
"Dia, diantara kita saat ini" senyumnya manis sekali.
"Siapa?" Suara histeris itu terdengar lagi. Lebay .
Ia tersenyum miring kepadaku seakan akan berkata 'aku beritahu atau tidak?' Seperti itu.
No! Dy, semua akan kacau gumamku.
"Orangnya bilang tidak" katanya lagi.
Sepertinya dia bisa baca pikiranku.
"Baiklah selesai sudah acara pengajian kita untuk hari ini, dan mohon do'a nya" serunya lagi.
Aku pun membereskan semua buku- buku yang ada dimeja. Dia melihatiku sembari ngobrol dengan temannya. Lagi lagi dia tersenyum dengan tingkahku yang gelagapan.
Jangan lihat emm, abaikan. Abaikan senyumnya manis itu! Argh!
"Apa?" Kataku kencang membentaknya. Kesel juga diliat kaya gitu.
"Jangan galak galak" cubitanya meluncur kepipi gembulku.
Sejak kapan dia disampingku?
"Mau aku bantu?"
"Gak"
"Ayolah emm jangan galak galak sama calon suamimu" manjanya dia keluar juga. Sok sok imut ngomongnya.
"Siapa yang bilang?" Ledekku.
"Loh bukannya——"
"Apaa?"
"Ah, emm jangan membuatku seperti ini! Sungguh tak lucu! Aku gak suka!" Geramnya.
"Becanda ady hehe" senyumku.
Kemudian dia memelukku, dengan erat.
"Ady!!!! Malu diliatin orang!!!!" Sambil mencubit lengannya.
"Aku——" cekatnya dengan suara serak.
"Aku malu sama kau emm" ucapnya lagi.
"Kenapa?" Tanyaku lagi.
"Entahlah hanya malu saja"
"Ehem!" Seseorang berdeham dengan sengaja karna ada kami yang sedang berpelukan dan menyadarkan kami.
"Eh, udahan ah dy!" Aku mencoba melepaskannya. Tapi gagal. Terlalu kuat .
Ia pun berputar dengan badan kami yang masih berpelukan. Sial. Malunya!!! Ady ish benar benar menyebalkan..
"Hey, kenalin nih" ucapnya lagi sambil melonggarkan pelukan dan lepas pelukan kami.
"Siapa?" Tanya orang itu.
"Calon istri gue" kata ady dengan cengar cengir gak jelas.
*****
Fadel POV
Ah, aku lelah. Seharian terbang tanpa arah. Aku rindu wanita itu. Wanita chubby itu. Si cantik jelita.
"Emm,," lirihku.
Saat mendengar pembicaraannya dengan lakilaki itu, aku benar benar kesal. Entah tak tau kenapa.
"Sial!!!"
Sekarang aku hanya dapat melihat tubuhku yang tak bisa begerak. Hanya bisa melihatnya. Aku rindu dengan kondisiku yang dahulu.
"Cepatlah aku sembuh" lirihku.
Melihatku dengan tubuh yang kaku.
Sedih, pingin kayak dulu lagi.
Sudahlah,penyesalan selalu datang terakhir. Tak mungkin diawal bukan? Kalo diawal itu jadwal piket kata temanku hehe.
"Seandainya aku hidup,aku yang ingin melamarmu emm.. bukan lakilaki yang telah mensia-siakan cintamu yang sangatlah tulus"
Langit gelappun tak mampu menghiburku dengan keadaanku yang sekarang. Aku hanya mampu berharap dan berdoa, agar tetap hidup. Orangtuaku yang setia menemaniku. Aku benar benar ingin hidup.
Tanpa sadar aku terbang pulang kerumah kumuh milik emm.
"Dia sudah tidur rupanya" lirihku pelan agar tak terdengar olehnya.
Aku lagilagi membelai wajahnya yang cantik itu dengan lembut. Wanita ini,punya pesona yang indah.
Selain cantik,dia baik, supel dan sebagainya deh.
"Aku rinduu..." lirihku lagi dengan suara yang parau.
Aku rasa, aku telah jatuh cinta padanya. Lagi? Entahlah.
tak salah bukan kalau aku menyukainya! Dan sialnya lagi ketika aku sadar menyukai dirinya, semakin banyak orang yang menyukai dirinya.
*****
#segini dulu deh aku update ceritanya hehe.. semangat ya buat yang lagi prepare Bulan Ramadhan, alhamdulilah kita bisa ketemu bulan Suci itu. Sungguh bahagianya (lebay).
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Hantu
Fiksi UmumWanita berjilbab itu menatapnya dalam, sekian bulan setelah bekenalan mereka bertemu. Bukan! bukan disaat Jiwanya terlepas pada Raganya, melainkan disaat lakilaki tampan itu tersadar dalam KOMA. "Siapa?" tanya lakilaki tampan yang menggunakan pakaia...