3. Menakutkan.

151 19 2
                                    

Haii.

Selamat membaca,semoga sukakk.

*****

Pagi yang cerah. Bumi begitu bersinar sekarang. Angin-angin sejuk kini menghembus pepohonan yang tertanam pada halaman luas Malanial.

Suasana Malanial masih riuh seperti kemarin,bahkan melebihi kemarin.

Kini sudah pukul 09.00

Terlihat pada halaman Malanial,para gadis-gadis tengah berjalan kian kemari untuk melakukan aktivitas minggunya.

Ada yang sedang menunggu jemputan pada gerbang depan,ada yang berangkat bersama temannya dan bahkan masih ada yang berkemas-kemas barang di kamarnya.

Kebahagiaan terukir sempurna pada wajah gadis-gadis itu. Sehingga dapat terasa atmosfernya.

Kini Lena,Anes,Andira dan Kiara tengah menduduki Gazebo yang berada dekat dengan gerbang Malanial, Untuk menunggu beberapa temannya yang masih bersiap-siap.

Terlihat dari wajah mereka bahwa kini mereka tengah lesu karena telah lamah menunggu teman-temannya bersiap-siap sehingga merasakan tulang-belulang yang mereka miliki telah melemas.

Mereka hanya membawa tas selempang berukuran sedang yang berisikan makanan dan beberapa alat pribadi.

"Lamah bangatttt! Gue batalin aja sekalian ke asrama nya". Hardik Anes seraya bangun dari duduknya.

"Sabar". Ucap Kiara tersenyum tipis ke arah wanita berambut sebahu yang tengah menahan emosinya.

"Lo semua yakin gak? Kita ke asrama itu?". Tanya Andira kembali membuat semuanya terdiam ditempat.

Jika diberikan pertanyaan 'apakah mereka bersedia sepenuh hati untuk ke asrama tersebut' sudah pasti mereka akan menjawab tidak.

Jiwa mereka seakan-akan melarang mereka untuk pergi. Pikiran-pikiran buruk terus hinggap dan tidak ingin menghilang dari otak mereka.

"Udahlah,ga usah dipikirin lagi,jalanin aja". Ucap Lena seraya tersenyum percaya ke arah sepupu-sepupunya.

Tak lamah kemudian,beberapa gadis dengan tampilan masing-masing keluar dari pintu gedung.

Hal itu seketika menjadi pusat perhatian beberapa gadis-gadis yang berada di parkiran dan beberapa tempat lain.

Sungguh tampilan mereka sangatlah lebay.

"Wtf,mereka ngapain bawa tas sebesar itu?". Ucap Anes melongo melihat teman-temannya yang membawa tas-tas berukuran besar,bahkan ada yang membawa koper.

Bukan hanya Anes saja yang melongo. Andira,Lena dan Kiara juga tidak berhenti-hentinya membuka mulut dengan mata yang melebar.

Terlihat Cizze dan Zila yang tengah mengibas-ngibaskan rambut mencolok mereka ke arah gadis-gadis yang menggosipi mereka. Tidak lupa dengan ekspresi julidnya.

Begitu sampai di depan gazebo tempat Lena dan yang lainnya duduk. Mereka langsung mengerutkan kening bingung melihat teman-temannya yang memasang ekspresi kaget melihat kedatangan mereka.

"Lo semua kenapa? Kaget ya lihat kecantikan gue?". Ucap zila menebak seraya melilit helaian rambut pirangnya pada telunjuknya.

Ekspresi melongo yang terpapar pada wajah Lena,Andira,Kiara dan Anes terganti menjadi gidikan jijik.

ALAM LAIN! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang