5. Gelap

108 16 6
                                    

Haii,senang berjumpa.

Jangan lupa tekan vote dan komen yahh.

Selamat membaca.

*****

"Lah kok gelap sih?". Cizze yang bingung akan suasana yang tiba-tiba berubah drastis. Memilih untuk melihat keadaan,ia mengeluarkan kepalanya untuk mendongak ke arah langit.

Pantasan gelap,ternyata mendung.
"Yahh..mendung. gue takut turun hujan". Ucap cizze.

Mobil masih melaju cepat. Pada perjalanan samar-samar Kiara melihat sebuah papan berbahan kayu yang sudah terjatuh kebawah. Namun tulisan pada papan tersebut masih sangat terlihat jelas.

Tulisannya berwarna hitam. Kiara terdiam ditempat,ia begitu kaget disaat membaca tulisan tersebut.

"Kawasan terlarang?". Iya,itu tulisan yang terdapat pada papan tersebut. Pikiran-pikiran buruk langsung menghampiri jiwanya.

Dengan pergerakan cepat,ia memberi tahu hal itu kepada sepupunya,Lena yang berada disampingnya.

"Len..Len..tadi gue lihat tulisan aneh". Ucapnya yang langsung membuyarkan lamunan Lena saat itu juga.

Lena terlihat sangat ingin tahu. "Apa,apa?".

"Ada tulisan kawasan terlarang,jujur gue ga bohong". Ucapnya meyakinkan Lena.

Lena langsung menampilkan sedikit tawaan begitu mendengar yang diucapkan Kiara. "Apaansih,Lo terlalu banyak halu".

"Ih,beneran Len. Gue jadi takut".

Lena menghentikan tawaannya. "Mungkin tadi cuman halusinasi Lo doang,Ra".

"Tadi bukan halusin—".

Mobil tiba-tiba berhenti. Hal itu membuat perkataan Kiara terpotong bersamaan dengan tatapan bingung yang lainnya.

"Lah,kok Lo berhenti disini sih?". Tanya Launa.

Vara tidak menghentikan mobil pada tempat tujuan mereka,tetapi ia malah mengehentikannya pada jalanan Dimana bagian kiri dan kanan hanyalah hutan yang begitu gelap.

Vara mengalihkan pandangannya kebelakang kemudian berkata. "Mendingan kita semua turun dulu".

Ucapan vara semakin membuat mereka berada di titik kebingungan yang begitu hakiki. Maksudnya apa menyuruh mereka turun pada jalanan yang begitu menyeramkan jika dilihat.

Tidak ada yang bergerak,tatapan masih tertuju kepada vara.

Vara menarik nafas kemudian melepasnya perlahan. "KENAPA GAK ADA YANG TURUN HAH?".

"Heh jangan asal teriak-teriak disini". Ucap Anes kesal.

Vara terlihat sedang meredakan emosinya. "Ya,sorry. Lagian Lo semua kenapa ga ada yang mau turun? Kita udah nyampe".

Apa? Kita udah nyampe?. Kalimat itu sontak membuat mereka terdiam bersamaan.

"N-nyampe? Disini?". Tanya Ista ketakutan.

ALAM LAIN! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang