10. selamat jalan

100 12 12
                                    


*****

Dengan pergerakan cepat,keempat gadis itu berlari keluar dari wc tersebut. Alice dan Ista sontak bingung dikarenakan tangan mereka digenggam erat oleh Kiara dan Lena kemudian membawa mereka untuk berlari menyesuaikan langkahnya.

"I-ini kenapa lari-lari?". Tanya Ista.

"Ikut aja,ini darurat!". Jawab Kiara kemudian semakin mempercepat langkahnya.

Setelah berlari cukup lamah, keempat gadis itu mengehentikan langkahnya ketika sudah melihat tangga untuk mereka naiki kembali.

Kini mereka sudah berada di loby lantai satu.

Keempat gadis itu beristirahat sebentar untuk meminimalisirkan nafasnya yang sudah tidak beraturan.

"Kenapa lari-lari sih?". Tanya Alice sembari mengelap keringat yang sudah membasahi wajahnya.

Kiara dan Lena hanya terdiam. Mereka belum mampu menjelaskan alasannya.

"Nanti kita kasih tau". Jawab Lena kamudian kembali mengajak teman-temannya untuk melanjuti perjalanan.

Semuanya mengiyakan ajakan Lena,begitu ingin melangkahkan kaki tiba-tiba salah satu benda berbahan kaca jatuh tepat dihadapan mereka.

Sontak mereka kaget akan hal itu, keempat gadis itu serentak melangkah mundur.

BRUK!

BRUK!

BRUK!

Bukan hanya satu benda itu saja yang terjatuh,tetapi lebih dari satu vas bunga dan beberapa gelas terlempar ke arah gadis-gadis itu.

Mereka kaget sekaligus takut. Memilih untuk menghindar agar tidak terkena lemparan itu, keempat gadis itu beranjak dengan langkah cepat mencari tempat untuk bersembunyi.

Begitu mengalihkan pandangan,rupanya ada salah satu meja yang cukup besar. Dengan langkah yang terburu-buru,mereka berlari ke meja itu,setidaknya bisa berlindung dari lemparan benda yang tak kunjung berhenti.

Begitu sudah berada di hadapan meja,mereka dengan cepat menunduk.

Setelah itu gadis-gadis tersebut bisa bernafas lega. Setidaknya terhindar dari lemparan,meskipun kemungkinan mereka selamat masih kecil.

"I-ini kenapa??". Tanya Ista dengan suara yang bergetar hebat akibat takut.

"Kita juga gak tahu". Jawab Lena.

Setelah beberapa menit menunggu,suara pecahan benda-benda tersebut sudah hilang.

Memilih untuk mengecek,Lena menaikkan kepalanya ke atas agar dapat melihat situasi di depan.

Ia bisa bernafas lega begitu melihat keadaan didepan sudah baik-baik saja meskipun masih banyak pertanyaan dalam benaknya.

"Sud—". Lena terdiam,sehingga ucapannya harus terpotong.

Perasaan merinding kembali hinggap pada dirinya,ia kembali dibuat kaku begitu melihat wanita yang selalu ia lihat sejak tiba di asrama ini.

Wanita berparas cantik,tidak! .wanita itu memiliki wajah yang begitu menyeramkan. Lagi dan lagi Lena harus melihat senyuman menyeramkan dari wanita itu.

Lena menelan salivanya,kemudian berkata "Ista,jangan hadap kebelakang..coba baca ayat kursi!".

Mendengar itu,Kiara ingin mencari tahu mengapa Lena berbicara seperti itu, ia  langsung saja menghadap tepat ke arah Ista. Ketika sudah mengarah ke arah ista,Kiara kaget bukan main.

ALAM LAIN! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang