12. sedih.

92 9 3
                                    


*****

Alangkah kagetnya seluruh gadis-gadis tersebut begitu melihat kedatangan ketiga gadis dengan peruntukan yang sudah begitu lusuh.

Alice dengan leher yang sudah membiru,Lena dengan pipi yang sudah dilumuri oleh darah,dan Kiara dengan jidat yang membiru sedikit.

Dengan cepat beberapa dari mereka bangun dari baringannya.

"Kalian kenapa?". Tanya Andira tampak syok disaat melihat kejadian ini.

Ketiga gadis itu tidak menjawabnya. Mereka melangkah maju memasuki ruangan itu.

Dengan langkah yang terbata-bata,Lena dan Kiara terus merangkul untuk menopang badan milik Alice.

Alice sudah tidak mampu berdiri,ia merasa tulang-belulang yang ia miliki sudah melemas begitu mendapatkan lemparan dari wanita tadi.

Setelah sampai pada depan kasur,Alice dengan cepat menidurkan dirinya pada kasur. Sedangkan Lena dan Kiara hanya memilih untuk duduk saja.

Andira dan yang lainnya sontak berjalan mendekati lena,Kiara dan Alice. "Kalian kenapa??".

Aulia sedari tadi hanya terlihat celingukan ke segala arah. Entah apa yang sedang ia lakukan. "Emm..Ista dimana ya? Kok gue ga ada lihat dia".

Mendengar pertanyaan itu,Alice menangis sekeras mungkin. Begitu juga dengan Lena dan Kiara.

Melihat hal itu, gadis-gadis Malanial  semakin dibuat bingung. Pikiran-pikiran buruk seketika menghampiri mereka.

"Kenapa sih? Jangan bilang..." Cizze menjeda kalimatnya semakin membuat atensi yang lainnya mengarah ke dirinya. "Jangan bilang..kalian lupa bawa Ista kesini! Trus kalian ninggalin dia dibawah!".

Mendengar ujaran cizze,pandangan gadis-gadis itu seperti menandakan apakah yang diucapkan cizze benar atau ia hanya asal menebak saja.

"Lo Jangan asal ngomong!". Launa sedikit kesal,dalam situasi seperti ini, bisa-bisanya dia malah melanturkan kata-kata aneh.

"Tapi kan gue cuman nebak!".

"Kenapa sih? Kalian bisa jelasin gak? Tingkah kalian yang seperti ini bikin kita semua pikir yang aneh-aneh!". Tutur vara.

Alice terus-menerus menangis terisak. Tangisannya sangat menyakitkan terdengar. Lena dan Kiara merasa bahwa hal ini memang harus diceritakan,karena mustahil bila mereka menyembunyikan kejadian tadi.

Lena mengusap pipinya yang basah,kemudian menatap seluruh sahabatnya yang tengah menunggu penjelasan dari dirinya dan yang lain.

Setelah itu,Lena menjelaskan semuanya dari awal sampai kejadian paling mengerikan sekaligus musibah yang tidak bisa mereka terima,yaitu kematian sahabat mereka, ista.

Kiara juga membantu dalam menjelaskan peristiwa itu sembari terus-menerus mengeluarkan air mata.

Beberapa menit berlalu,seluruh gadis Malanial beserta Charlotte juga serentak meneteskan air mata.

Kaget? Tentu saja.

Mereka tidak berpikir bahwa kedatangan mereka kesini akan membuat nyawa temannya hilang.

ALAM LAIN! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang