*****
Sekarang, gadis-gadis itu tengah berjalan menelusuri koridor yang terus-menerus mereka lewati.Terhitung,sudah beberapa jam mereka hanya berjalan lurus pada koridor ini.
"Ini ga ada ujungnya ya?". Cizze menghentikan langkahnya sejenak. Kakinya sudah sangat sakit.
Tidak hanya gadis itu, gadis-gadis lainnya juga serentak menghentikan langkah.
Beberapa dari mereka ada yang sedang mengikat tali sepatu,ada yang sedang duduk untuk mengumpulkan energi dan ada yang memencarkan pandangan untuk mengekspose koridor ini.
Mereka kembali menghembuskan nafas berat. Koridor ini hanya lorong yang disisi kanan dan kirinya hanya tembok berwarna coklat tua. Tidak ada ruangan sedikit pun. Semakin kecil harapan mereka untuk pergi ke tempat aman.
"Ini caranya gimana? Kita harus jalan terus gitu?". Tanya Alice.
Tidak ada yang menjawab,karena mereka juga tengah kebingungan. Tidak tahu kini harus berbuat apa.
Beberapa menit berlalu, ditengah-tengah kebingungan gadis-gadis itu. Koridor yang tengah mereka injaki sekarang bergetar seperti sedang terjadinya gempa bumi.
Tentu saja hal itu mengundang ketakutan dari gadis-gadis yang terlibat.
"I-ini kenapa?". Zila bertanya dengan suara bergetar.
Gadis-gadis itu menggeleng serentak sembari menunjukkan ekspresi bingung dan takut masing-masing.
Mereka saling menggandeng tangan Untuk menyalurkan kekuatan bersama agar mampu menahan tubuh agar tidak terjatuh akibat getaran yang tidak henti-hentinya.
Di ujung sana,ada vara dan Alice yang bergandengan berdua. Posisi mereka berdua begitu jauh dengan gadis-gadis lain.
"Kalian berdua jangan berdiri disitu!". Perintah Anes.
Alice dan vara yang mengetahui perkataan Anes tertuju pada mereka, sontak hendak melangkah maju mendekati teman-temannya.
BRUKK!
Langkah Alice dan vara terpaksa dihentikan. Mereka terjatuh akibat besarnya hembusan udara yang dihasilkan dari robohan ini.
Langit-langit diatas tiba-tiba saja terjatuh dan roboh. Hal itu membuat kedua gadis itu tidak dapat melihat keberadaan teman-temannya yang lain.
Getaran yang begitu merajalela sebelumnya kini sudah musnah. Entah itu memang gempa bumi atau kejadian mistis di asrama ini.
"I-ini gimana var??". Alice histeris. Jantungnya sampai berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya.
Sama halnya dengan vara,gadis itu juga histeris. "WOE! LO SEMUA DENGAR KITA GAK? ANDIRAA!! LO BISA DENGAR GUE?".
"LENA,CIZZE,ZILA!!!".
Kedua gadis itu berteriak terus menerus untuk memastikan keadaan teman-temannya disana baik-baik saja.
"Duh,ini gimana? Mereka gak ngejawab sama sekali". Pikiran Alice langsung saja ke hal-hal negatif. Ia takut,jika seluruh teman-temannya itu ditimpa oleh reruntuhan ini.
"KALIAN AMAN KAN?" Vara tidak henti-hentinya menanyakan keberadaan mereka,tetapi hasilnya nihil. Teman-temannya tidak memberikan jawaban sama sekali.
Vara beralih menatap Alice. "Kita harus cari jalan biar bisa ketemu mereka,"
"Jalan?".
Tanpa berkata satu patah kata lagi,vara langsung saja menggandeng tangan Alice untuk berjalan menelusuri koridor yang berbalik arah dengan perjalanan mereka sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAM LAIN! (End)
HorrorUDAH END!! ~ Menceritakan tentang sebelas gadis remaja yang tinggal dalam sebuah asrama perempuan yang begitu megah. Sampai pada suatu hari,mereka berencana untuk mengunjungi sebuah asrama dimana tempat itu menyimpan banyak misteri. Namun, peristiwa...