****
"Alice?"
Ya. Lena melihat Alice dihadapannya sekarang.
"Hai Len." Alice menyapanya ramah. Ia tersenyum.
"Alice,kenapa Lo disini? Dan..kenapa ini semua bisa terjadi?"
"Ini semua ulahku. Aku yang bunuh mereka semua." Usai mengatakan itu,Alice tersenyum manis. Seperti tidak merasa bersalah.
Lena kaget. "M-maksud lo?"
"Iya,aku yang bunuh mereka semua. Pasti kamu kaget kan?" Ucapnya.
"Alice..lo jangan bercanda. Bercandaan Lo ga asik tau! Ini keadaannya darurat Alice.."
"Aku ga bercanda Lena. Ini beneran." Ia mulai menunjukkan telapak tangannya serta jari-jemarinya yang sudah dilumuri darah. Memang,di tangan kanannya ia tengah memegang sebuah pisau yang sudah berlumuran darah.
Melihat itu Lena sedikit melangkah mundur. Ia kaget. Syok melihat ini. "Alice..ini ga mungkin Lo kan? Ini pasti bukan Lo!"
Alice tertawa. "Haha,kamu susah dibuat percaya ya.. sebentar,aku kasih kamu sebuah bukti biar kamu percaya" ia berjalan kemudian menarik rambut seorang gadis yang sudah mati lalu menyeret gadis itu dan berjalan mendekati lena. "Ini aku buktikan". Ia mulai memotong jari gadis itu dengan lihai dan ekspresi bahagia pada wajahnya. Setelah jari,ia berpindah pada telinga gadis itu lagi. Ia mulai memotong dengan perlahan telinga gadis itu.
Lena histeris. Ia menutup matanya. Tidak berani melihat Itu. "Alice..cukup Alice! Lo udah gila ya?!"
Alice tertawa. "Haha,ini menyenangkan Lena,aku suka."
Tidak tahan melihat semua ini. Lena mendorong Alice sehingga gadis itu harus terjatuh di tanah. "Maksud Lo ngelakuin semua ini apa hah? Lo udah gila? Sejak kapan Lo kayak gini? Dan jangan-jangan Lo juga yang ngebunuh Kiara dan yang lainnya?"
Alice tersenyum. "Tebakan kamu benar. Aku yang bunuh mereka semua."
Lena mengambil pisau itu dari tangan Alice,ia menarik keras pisau tersebut dari tangan Alice sehingga membuat sebuah goresan panjang di telapak tangannya
Begitu pisau sudah berhasil dipegang oleh Lena,gadis itu langsung saja mengarahkan ujung pisau tersebut tepat dileher Alice. "LO BENAR-BENAR GILA ALICE! LO SADAR APA YANG SUDAH LO LAKUIN ITU SALAH! ITU TEMAN-TEMAN LO SENDIRI ALICE!" Lena menangis. Ia memegang pisau tersebut tepat dihadapan leher Alice.
"Teman-teman? Mereka bukan temanku. Aku tidak kenal mereka" ucap Alice.
"LO BENAR-BENAR GAK WARAS ALICE!"
Alice tersenyum. Dia terlihat benar-benar tidak waras. Dia mendorong Lena sehingga Lena terjatuh. Gadis itu kembali merebut Pisau dari genggaman Lena.
Ia memegang pisau itu tepat didepan wajah Lena. Ujung bagian pisau itu hanya berjarak satu inci dengan bola mata Lena.
Lena sedikit ketakutan. Namun,rasa takutnya itu tidak bisa dibandingkan dengan rasa kesal nya sekarang. Dia benar-benar tidak mengerti sahabatnya bisa Setega ini.
"Saya bisa aja bunuh kamu sekarang. Tapi saya belum di suruh.."
Ucapan itu menjadi ucapan terakhir dari gadis itu. Alice mulai bangun dari duduknya kemudian beranjak memasuki gedung Malanial lagi. Dia pergi meninggalkan Lena yang masih tidak dapat menelaah maksud dari semua ini. Kehidupan nya benar-benar hancur. Dia menangis sejadi-jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAM LAIN! (End)
HorrorUDAH END!! ~ Menceritakan tentang sebelas gadis remaja yang tinggal dalam sebuah asrama perempuan yang begitu megah. Sampai pada suatu hari,mereka berencana untuk mengunjungi sebuah asrama dimana tempat itu menyimpan banyak misteri. Namun, peristiwa...