PART 03 . Teman?

2.4K 90 0
                                    

Finish revisi : Minggu 14 Juli 2024

*  *  *

jangan lupa follow akun ini 👇

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

*  *  *

Partnya panjang, baca pelan-pelan.

Happy Reading

*  *  *

Dengan mimik wajah datar, Dela memandang pantulan dirinya di cermin. Hari ini adalah hari pertamanya sekolah di Sma Smart High School. Walau hari ini adalah hari pertama Dela sekolah di Indonesia, yaitu negara tempat ia lahir, tetapi tidak ada sedikitpun perasaan bahagia di dalam dirinya.

Rasanya hampa dan kosong. Hidupnya seakan berwarna abu-abu. Tidak ada semangat untuk sekedar tersenyum.

Dela menghembuskan napasnya berat. Berusaha menemukan secuil semangat di dalam dirinya.

Dengan berat hati, Dela mengambil tas ranselnya dan pergi ke lantai bawah untuk ikut sarapan bersama dimeja makan.

"Dela nanti berangkatnya bareng kalian ya Al, Dil," ucap Gara sembari menyuapkan satu sendok nasi goreng ke dalam mulutnya.

"Siap, Papa! Lagi pula Dela kan udah lama enggak di Indonesia , jadi pastinya Dela udah lupa sama jalanan yang ada disini," jawab Dila tersenyum simpul.

Dari mimik wajahnya dan suaranya saja sudah bisa ditebak jika perempuan itu sedang dalam suasana hati yang baik.

Terkadang Dela iri dengan kembarannya itu. Kapan dirinya juga bisa merasakan perasaan bahagia di dalam hati?

"Kamu ngejek Dela ya Dek, enggak boleh kayak gitu," ucap Al bercanda dengan tangan yang sibuk menyuapi Dila nasi goreng.

Dila tampak kegirangan menyantap makanan yang Al berikan. Kebiasaan ini sudah sering dilakukan oleh kedua adik kakak ini sejak mereka masih kecil.

Karena terlalu sibuk mengunyah, Dila hanya tersenyum membalas perkataan kakaknya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, keluarga dengan marga Deandra sudah menyelesaikan sarapan mereka diakhiri dengan pamitan dari ketiga anak-anak Gara.

Gara menatap dalam punggung Dela yang menjauh dari pandangannya.

Entah apa yang sedang dipikirkan pria paruh baya itu, seakan akan ia menyimpan dendam yang mendalam kepada putrinya sendiri.

Di perjalanan untuk berangkat ke sekolah, Suara tawa Al dan Dila terdengar jelas di dalam mobil yang dikendarai oleh Al.

Hal itu membuat telinga Dela menjadi sakit mendengar tawa kedua kakak adik itu yang menggelegar.

Sejak pulang dari Korea ke Indonesia, Dela merasa sangat tidak nyaman tinggal berada didekat keluarganya.

Saat Dela sibuk dengan lamunannya, tiba-tiba suara Dila menyadarkannya.

"Dela, nanti kalau kita udah sampai di sekolah, aku bakal kenalin kamu sama sahabat-sahabat aku. Mereka baik lho."

"Oh iya, jangan lupa juga, Sma kita ini dikenal dengan sekolah banyak prestasi, dan pastinya banyak orang-orang yang berkualitas, apalagi banyak laki-laki yang ganteng. Keren kan?" lanjut Dila dengan tawa.

Sedangkan Dela hanya menatap Dila dengan datar tanpa ada niatan untuk menjawab. Namun, berbeda dengan hatinya.

"Berkualitas? Artinya gua enggak pantes masuk sekolah itu. Karena dari kecil gua enggak berkualitas," batin Dela miris.

Si kembar : the twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang