PART 29 . pengakuan

1.2K 40 0
                                    

  Diruangan yg gelap, seorang gadis dengan kacamata yg bertengger dipangkal hidung nya itu pun sesekali meneteskan air matanya

  Saat ini gadis itu sedang menatap kearah jendela, menatap langit biru yg gelap dan juga bintang bintang yg bersinar, ia tak berhenti henti memikirkan ucapan dari kedua sahabatnya tadi tentang dimana ia harus mengikhlaskan dan menerima kenyataannya

  Yaa gadis itu adalah laudy, laudy merasa ucapan kedua sahabatnya benar, ia harus menerima kenyataan dan mengikhlaskan zeyyen untuk jennie

  Tetapi hatinya menolak, entah kenapa hati nya masih enggan untuk menerima kenyataan bahwa zeyyen sudah menjadi milik jennie

"kenapa suka sama lo sesakit ini zey?" gumam laudy yg masih terisak dengan tangisannya

*     *     *

  Kali ini, dela sedang menatap ayesha yang sedang membaca surat surat yg berada dilaci meja nya, bisa dibilang itu dari orang orang yg mengagumi atau mungkin mencintai gadis itu

"dihh, orang orang kok alay banget ya" ucap dela yg terkikik melihat tingkah ayesha saat sedang membaca surat surat itu, tertawa sendiri contohnya

  Ayesha memang biasanya kalau sedang bosan akan membaca surat surat yg ada dilaci nya itu

"lo tau ga sie del, disini masa dia bilang, dia berharap ga liat gua terus, karna katanya kalau ngeliat gue bisa bisa jantungnya berhenti" ucap ayesha geleng geleng kepala, "se serem itu kah gue"

"berarti dia masih sayang sama jantungnya " jawab dela

  Ayesha mendengus pelan, "lagian dia aneh, kalau ga mau ketemu gua, kenapa ga pindah sekolah aja tuh sono"

"kok jadi emosi neng" ujar dela terkekeh geli melihat perubahan raut wajah ayesha

"jelas del!! disini secara ga langsung dia mau nyalahin gue karna semisal jantungnya berhenti, pasti orang orang bakal nyalahin gue, bisa mati muda gue" ujar ayesha dengan nada panikk

"gue gamau mati muda dell, gue masih mau nikah sama jefhran dan masih mau banggain keluarga gue" rengekk ayesha ketakukan sendiri

  Dela menatap datar sahabat disampingnya, tidak waras, bahkan lebih tidak waras lagi dari sebelumnya

  Tangan dela meraih salah satu surat dilaci meja ayesha, banyak sekali surat, coklat, dan juga hadiah lainnya disana, entah kenapa ia malah ikutan kepo dengan orang orang yg memberikan ini semua kepada ayesha

‛ dear ayesha yg cantik nan baik, ini gua kakak kelas lu, walau gua tau lo udah pacaran sama jefhran, tapi gapapa lah gas ae siapa tau kita jodoh, wkwk, btw dimakan ya coklat dari gue, pliss? ’ gumam dela membaca isi surat ditangannya

  Dela kembali membaca surat yg satunya lagi,
' haloo kak ayesha, aku adik kelas kakak, kakak cantikk banget , btw aku salah satu pens kakak lho, hehe. Aku harap, aku bisa mengenal kakak lebih jauhh, aku punya sedikit hadiah buat kakak, dibuka ya kadonya '

  Dela menaruh dua surat ditangannya itu kembali pada tempatnya, lalu tatapannya tetap fokus kepada ayesha

"yes, enak ga punya banyak fans yg mengidolakan lo? " tanya dela penasaran

"menurut lo? " ayesha kembali bertanya dengan senyuman manis terukir diwajah nya

"enak, karna lo pastinya selalu dianggep ada sama orang orang" jawab dela yg masih setia menatap ayesha

  Ayesha menggeleng, "noo!! itu salah"

  Dela menaikan alisnya, apa yg salah? ia benar bukan, menjadi terkenal dan memiliki banyak fans itu sangat menyenangkan, pastinya akan selalu mendapat pujian setiap saat, tidak akan kesepian dan belum lagi hadiah serta surat surat dilaci

Si kembar : the twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang