PART 37 . brojol

1.1K 33 0
                                    

   Di depan pintu ruang UGD, kini berdirilah keluarga deandra yang tengah menatap pintu ruangan tersebut dengan tatapan khawatir

  Didalam sana terdapat kinara yang sedang mati matian melahirkan buah hatinya

"semoga aja kinan dan bayinya selamat" gumam gara khawatir

"kita doain yang terbaik aja pah buat kak kinan dan dedek bayinya" ucap dila menenangkan gara

"kin, aku tau kamu kuat"
- batin alderon

  Lalu terdengarlah suara tangisan bayi. Gara, al, dila, dan dela pun merasa lega akhirnya

  Dokter pun keluar dari ruangan tersebut dengan menggendong seorang bayi

"selamat bayi nya perempuan, kondisi ibu nya dan bayinya baik baik saja, bahkan bayinya terlahir dengan sangat sehat, kalian bisa masuk dan menemuin ibunya" ucap dokter itu lalu menyerahkan bayi perempuan itu ke gendongan al

  Al pun langsung menggendongnya lalu tersenyum bahagia dan mulai mengadzaninya

  Selesai mengadzani bayinya, mereka pun masuk untuk menemui kinara, terlihat kinara terbaring lemah disebuah brankar rumah sakit, tapi senyuman manisnya terlihat jelas diwajahnya

"kin, anak kita perempuan, cantik kayak kamu" ucap al lalu memberikan nya kepada kinara

  Kinara pun langsung menggendong bayinya, "haloo sayang, selamat datang ke dunia, mama dan papa sudah lama menantikan mu" lirih kinara lalu mencium putrinya

"selamat yaa kin, al, akhirnya papa dapet cucu yang sangat cantik" ucap gara lalu tersenyum bahagia

"iyaa kak, keponakan aku cantik banget sihh" gemes dila yang terlihat sangat bahagia

"keponakan gua juga" ucap dela tersenyum tipis, jujur, ia juga bahagia bisa memiliki keponakan, itu diluar dugaannya

"btw kak, mau dikasih nama siapa? " tanya antusias dila

  Kinara dan al pun saling tatap lalu kembali menatap keluarga nya, " keyzia anggisyah deandra" ucap mereka kompak

"nama yang bagus" sahut dila dan dela bersamaan

"tentu dong, putri kami sangat berharga untuk kami, jadi kami memberikan nama yang sangat berharga juga untuknya" ujar kinara lalu tersenyum

"cucu ku sangat cantik" puji gara tersenyum

"iyaa dong kan anaknya al" sombong al lalu mencium pipi putrinya yang berada digendongan kinara

"kak aku mau coba gendong dong" pinta dila dengan mata yang berbinar

  Kinara pun mengangguk lalu memberikan putrinya kepada dila, dila pun menggendong keyzia dengan rasa bahagia

"kamu cantik banget sih key, tante dela aja sampe kalah lohh" ucap dila lalu mencium pipi keponakannya itu

  Dela pun memutar bola matanya malas, "jelas cakepan gue" protesnya

  Al pun terkekeh mendengar perdebatan kecil antara adik kembarnya itu

"key, nanti kalau udah besar tante dila ajarin cara luluhin cowo cuek yaahh" gumam dila menatap keyzia didalam gendongannya

  Mereka yang mendengar gumaman dila pun hanya geleng geleng kepala, sudah terbiasa dengan sikap dila yang random

"key, kalau udah besar, tante dela ajarin luluhin ketua geng motor ya" gumam dela lalu tersenyum miring

  Dila pun menatap kembarannya, "jangan mau key, ketua geng motor itu serem, nanti kamu bisa bisa digigit lagi"

  Alderon, kinara, dan gara pun tertawa sejenak lalu terdiam, tatapan mereka pun langsung tertuju ke arah dela

"del, kamu pacaran sama ketua geng motor? " tanya al terkejut, dela pun hanya mengangguk

"ga bahaya del? " kini kinara yang bertanya

  Dela pun menggeleng, "dia baik, geng nya juga bukan sembarang geng"

  Mereka pun mengangguk, "kalian sudah pada besar ya,  papa ga nyangka loh kalian udah punya pasangan semua " ucap gara tersenyum

  Al dan yang lainnya pun terkekeh, al juga merasa bahagia akhirnya adik kembarnya sudah akur dan sudah memiliki pasangan yang kelak akan bisa membuat mereka bahagia

*        *        *

  El dan dila kini sedang menikmati angin malam disebuah restoran yang mewah, pasalnya dila kangen dengan el lalu el yang peka pun akhirnya mengajak jalan malam ini

"kak el tau ga, anaknya kak al sama kak kinan udah lahir,  bayinya perempuan, cantik lagi" ucap dila lalu tersenyum sembari memakan barbeque miliknya

"oh ya, namanya siapa? "

"keyzia anggisyah deandra, bagus kan" jawab antusias dila

  El pun hanya mengangguk,  dila yang merasa canggung lantas membuka suara lagi, "kak el kalau udah lulus sma,  bakal kuliah dimana? "

"belanda" jawab singkat el, jawaban el pun langsung membuat dila tersedak makananya

  El dengan cepat langsung memberikan segelas es coklat miliknya kepada dila, dila langsung meneguknya

"kenapa? " tanya el khawatir, dila menatap el horor, "make nanya lagi"

  El yang mengerti pun langsung memegang tangan  mulus milik dila, "walau LDR tapi kita masih bisa sama sama"

"tapi berapa lama? hubungan kita belum aja setahun, tapi kak el udah mau ninggalin dila" ucap dila lalu menunduk

"kamu takut? " tanya el, dila pun mengangguk, "siapa si perempuan yang ga takut kalau pacarnya bakal jauh sama dia bahkan sampai bertahun tahun"

"jangan sedih, aku ga akan berpaling" ucap el menatap raut wajah dila yang terlihat begitu sedih

  Dila pun tersenyum miris, "suatu hari itu hanya akan menjadi sebatas omongan saja kak, dila udah pernah dikecewakan oleh omongan itu, jadi jangan katakan itu lagi, dila benci itu"

"aku juga gamau jauh dari kamu dil, tapi ini permintaan mami dan papi, sekaligus untuk masa depan aku, aku mohon jangan egois"

"hiks... maaf dila egois, tapi dila takut hiks... dila takut, kak el bakal jadi kayak kak al hikss... " dila pun menangis, dengan sigap el pun langsung memeluk tubuh dila

"kak al kenapa? "

"dulu kak al pernah bilang bakal selalu sayang sama dila walau kak al udah nikah dan akan pergi ke australia, tapi setelah kak al pulang dari australia, kak al jadi lebih mentingin keluarga kecilnya dari pada adiknya, bahkan kak al udah ga sama kayak dulu, yang biasanya akan selalu nanya gimana hari hari aku, tapi sekarang, sekedar tau aku dimana aja dia ga peduli" cerita dila yang masih memeluk el, ia pun menyembunyikan wajahnya didalam dada bidang el

"jangan sedih, aku bukan kak al, aku cuman milik kamu, milik adila qayvara deandra seorang, aku janji" lirih el lalu membelai rambut kekasihnya itu

"kak el janji yaa, pokoknya kak el harus selalu ngabarin dila setiap saatnya nanti kalau dibelanda"

"aku janji" ucap el lalu mencium puncak rambut dila

"maaf, dulu mungkin aku sering memberikan kamu luka dil, tapi sekarang, aku akan memberikan obat untuk luka yang ku perbuat dulu sama kamu"
- batin el


Si kembar : the twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang