PART 25 . makam salsabila

1.2K 39 0
                                    

"berisik lo!! pulang sana!! " bentak el kesal, justru dila malah tertawa, sudah tidak waras bukan??

"kak el jangan marah marah, nanti cepet tua lho, ehh tapi kalo cepet tua gapapa ding, biar cewe cewe ga deketin kak el lagi" ucap dila tersenyum

"termasuk lo? " tanya el

  Namun tebakan el salah, ia kira dila akan mengiyakannya, eh ternyata tidak, kalau dila mengiyakannya ia ingin cepat cepat tua agar terbebas dari gadis yg ia anggap pengganggu hidupnya

"sampai kapan pun, dila bakal tulus sama kak el, walau kak el botak, ireng, juga dila bakal tetep cinta" ucap dila tidak berbohong

"lo kan tau, gua gasuka sama lo, kenapa lo tetep bertahan? " tanya serius el, baru kali ini el berbicara panjang kepada dila, yaa bagi dila itu adalah kalimat yg panjang jika el yang mengucapkannya

  Senyuman diwajah dila pun terbit, "kak el spesial buat dila, dan dila yakin rasa suka itu pasti akan muncul juga didiri kak el" jawabnya pede

  El hanya memutar bola matanya malas, "pergi, gua mau istirahat" datarnya

"dila mau pergi kalau kak el udah makan" ucap dila dengan nada memaksa

"gua ga butuh bantuan lu"

"butuh"

"ga"

"butuh kak el"

"lu ngeselin banget dil" ucap el prustasi, kalau seperti ini terus, bisa bisa el berada di RSJ

"makanya kak el makan, dila suapin" ucap dila tersenyum manis

  El nampak berpikir panjang, lalu ia pun mengiyakan ucapan dila, agar dila cepat pergi dari rumahnya, dengan senang hati dila pun menyuapi el

"yeayyy habisss" ujar dila tertawa kecil sembari meletakan piring diatas nampan lalu mengambil segelas air dan kotak obat

"minum dulu kak el, biar cepet sembuh" ujar gadis itu tersenyum lembut

  El pun hanya pasrah, ia pun hanya menuruti perkataan dila

"gua udah makan, bahkan minum obat, sekarang lo pergi" datar el

  Dila pun tersenyum, "selamat beristirahat calon masdep, cepet sembuh ya agar besok kita bisa ketemu, dila pamit pulang, babay"

"alay" ucap el tanpa mempedulikan dila

Setelah berpamitan dengan el dan dhea, dila pun langsung pulang kerumahnya, sesampainya dirumah, dila melihat dela, gara, kinara, dan al sedang duduk diruang tamu

"lagi pada ngapain? Tumben" ucap tersenyum dila sekaligus bingung

Kinara pun membalas ucapan dila dengan senyum manisnya, "duduk dil"

Dila pun menurut, dan menatap keluarganya dengan tatapan bingung

"gausah bingung dek, papa mau ngomong sesuatu sama kita" ucap al tersenyum, dila pun ikut tersenyum, berbeda dengan dela yg dari tadi memasang wajah datar

"pertama, papa ingin meminta maaf kepada dela atas perilakuan papa selama ini, papa terlalu terpuruk atas kepergian mama kalian, makanya papa selalu nyalahin dela atas semuanya, tapi sekarang papa sadar, ini bukan salah dela, tapi ini sudah takdir"

Semuanya pun nampak menyimak ucapan gara

"sebagai permintaan maaf papa ke dela, papa akan mengajak kalian semua pergi untuk mengunjungi makam mama kalian" ucap gara tersenyum

  Mata dela pun berbinar, apa ia tak salah dengar, rasanya seperti mimpi, tapi bukan mimpi

"s-serius? " ucap dela dengan mata berkaca kaca, gara pun mengangguk

"kita akan pergi sekarang, bersiap siaplah" tuntun gara

"dari sekian lama, akhirnya dila pergi ke makam mama juga" gumam dila terharu

Al pun langsung memeluk adik kesayangan nya itu

*    *    *

  Sesampainya dimakam salsabila, mereka menebarkan bunga diatas tumpukan batu itu

"mahhh, dela kangen, dari kecil dela ga pernah kesini, maafin dela mahh, dela sayang sama mama" ucap dela menangis dengan memegang nisan

"maafin dila juga ma, maafin dila gabisa jadi saudara yg baik buat dela, maafin dila juga karna dila jarang kesinii" tangis sesegukan dila

"dela kangen mama" gumam dela yg semakin menangis

"mahh, maafin al, maaf belum bisa jadi kakak yg baik buat adik kembar al, al kangen mama, semuanya terasa hampa kalo gada mama, yg tenang disana mah" lirih al pilu

"halo mahh, ini kinara, menantu mama, kinan janji, kinan bakal berusaha semaksimal mungkin supaya bisa merawat dila, dela, al, dan papa gara dengan baik " ucap kinara tersenyum

"maafin aku sal, maafin aku karna aku ga adil sama dila dan dela, maaf belum bisa menjadi papa yg baik untuk anak kita, aku janji bakal jadi papa yg baik kedepannya"
- batin gara

  Setelah acara tangis menangis tadi, mereka pun pulang kerumah, dela merasa lumayan lega karna sudah tau dimana makam mamanya yg dari dulu ia ingin ketahui

*  *  *

"gua harus gimana, kalo gua deketin laila sama kak jefh, bisa bisa hubungan kak jefh sama kak yesha bisa hancur, gua gamau, tapi laila sahabat gua" gumam jennie yg sedang duduk dipinggir kolam renang rumahnya

  Jefhran pun datang menghampiri jennie

"mikirin apa? " tanya jefhran lalu duduk disamping jennie

"bukan apa apa, ga penting juga" jawab jennie yg masih menatap air

"bohong" ucap jefhran lalu menatap adiknya itu

"kak hubungan kakak sama kak ayesha gimana? Baik baik aja kan? " tanya jennie lalu menatap jefhran

Jefhran pun mengangguk, "kenapa?"

"kak ayesha itu baik, aku harap kakak bakal selalu sama dia ya" ucap tersenyum jennie

  Jefhran pun merasa aneh dengan sikap adiknya ini, biasanya ia tidak pernah seperti itu

"terlalu banyak mikirin zeyyen gini nih" ucap jefhran lalu tersenyum smirk

Jennie sontak membulatkan matanya, "enak aja, ngaur ihh kalo ngomong" cemberut jennie

"jangan gitu nanti jodoh" ucap jefhran terkekeh melihat wajah cemberut adiknya

"memang kakak dukung aku sama zeyyen? " tanya tiba tiba jennie, dan jefhran mengangguk

"oke, kalau kakak dukung aku sama zeyyen, aku ga akan dukung kakak sama kak ayesha, aku bakal suruh cowok buat rebut kak ayesha dari kakak" ucap datar jennie

  Jefhran pun menyentil kening jennie pelan, membuat jennie meringis kesakitan

"ayok ikut kakak ke salon" ajak jefhran

"ngapain? " tanya bingung jennie, biasanya kakaknya tidak pernah mengajaknya kesalon dan tidak ada angin dan hujan tiba tiba mengajak ke salon

"boker" datar jefhran

Jennie pun membuang bola matanya malas, "ngapain ke salon?? kakak mau perawatan apa emang? "

"bukan kakak, tapi kamu" jawab enteng jefhran

"aku? Ngapain?? " tanya bingung jennie

"cat rambut kamu jadi warna coklat, biar ga warna putih lagi, kek udah tua kalo gitu" ucap jefhran terkekeh

Jennie nampak berpikir, "hmm oke deh ayokk, tapi kak jefh yang bayarin ya? Sekalian beli es krim"

Jefhran pun mengangguk lalu menarik tangan jennie untuk pergi ke salon











akhirnya keluarga deandra udah bersatu sekarang, gua update 5 part sekaligus untuk sebagai perminta maafan gua karna udah lama ga update, dan mungkin gua bakal update beberapa part lagi hehe, soalnya gua lagi mood nih buat update

Si kembar : the twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang