PART 09 . ujian

1.5K 61 0
                                    

   Seluruh murid disekolah sma smart school sedang dihebohkan dengan ujian tengah semester yg dimajukan, yaitu besok

"gilaa, cepet banget anjir udah ujian tengah semester aja" pasrah jennie

"gue takut ga bisa ketemu el lagi" gumamnya, siapa lagi kalau bukan dila

"pikirin dulu nilai lo dil, baru el" nasehat laila geleng geleng kepala

"shapp boss laksanakan" ucap dila tertawa, "gue mau nyari calon suami gue dulu deh"

"DILAAA" teriak keduanya kompak

"lo jangan malu malu in lahh dil, el udah nolak lo anjir, sadarr adilaaa kuuuuuuu, gua harus make cara apalagi biar lo ngerti sih" jennie mengeluarkan semua unek unek nya

"dil, el itu ga suka sama lo" ucap laila menekan kalimatnya

"gada yg ngajak lo dua kok" protes nya lalu pergi

Betul sih dila tidak mengajak mereka berdua, tapi kan mereka berbicara seperti itu supaya dila sadar dengan keadaan

  Tanpa pikir panjang mereka berdua memutuskan untuk mengikuti dila, mau gimana pun dila kan sahabat mereka

*  *  *

"gilaaa sphageti buatan lo yes behh super super lezat" ucap zeyyen memakan sphageti dipinggir lapangan basket

  Jefhran, el, zeyyen, mereka baru saja selesai bermain basket, dari dulu ayesha sering membuatkan makanan untuk jefhran, tapi pikirnya sekalian saja masak banyak untuk sahabat sahabatnya juga

"lo suka masak yes? " tanya dela yg ikut memakan sphageti bikinin ayesha

"tergantung mood gue" jawabnya

"tapi kalo lo udah nikah sama jefhran, lo harus rajin rajin masak yess, karna cowo itu pastinya suka sama cewe yg pinter masak" ucap laudy sambil mengunyah

"halahh, engga lah, cowok mah cuman pengen cewe yg bisa muasin diranjang, yakan el, jef" ujar bangga zeyyen tanpa dosa

  Tiba tiba el tersedak lalu secepat mungkin mengambil air dan meminumnya

"kalo makan tuh pelan pelan, segitu sukanya lo sama masakan bikinan yesa" bercanda laudy tertawa kecil

El hanya berdecak kesal, lalu menatap tajam ke arah zeyyen, "zey lo kalo ngomong jangan ngaur"

"gue setuju sama zey" ucap jefhran dan terlihat smirk diwajahnya, niatnya hanya bercanda tapi malah ditanggapi serius oleh ayesha

"yg bener aja lo jef" ucap tak habis pikir el

"aib lo terbongkar sekarang jefh" tawa zeyyen pun pecah

"lo harus waspada yes" lanjut laudy ikut tertawa

"jefh, ga lucu candaannya" kesal ayesha mencubit lengan jefhran

"awshh, sakit sayang, aku cuman bercanda" ucap nya tersenyum, ARGHH SANGAT GANTENG

"ga lucu" datar ayesha

  Mereka semua pun tertawa melihat tingkah ayesha dan juga jefhran, tak terkecuali dela, dela hanya tersenyum tipis, ia mencoba menahan tawanya, jujur saja ia masih canggung, mungkin jika dibandingkan, rumah adalah penyebab nya sakit, dan sekolah tempatnya obat

Disisi lain, jennie, laila, dan dila melihat kearah mereka

"sungguh manis senyuman el" gumamnya tersenyum simpul, lalu menghampiri mereka, diikuti jennie dan laila

"sakit rasanya ngeliat jefhran manggil ayesha sayang"
- batin laila

"h-haii" sapa dila tersenyum, dan seketika hening

"ck, lo kenapa dateng sih" cibir zeyyen

"lidah lo latah banget sih zey" kesal jennie

"kak el, dila bawain bekel, ini dila bikinin seafood tadi pagi diajarin sama kak kinan" ceritanya sembari tersenyum

"kapok dikit napa sih lo" lanjut laudy

El pun bangun dari duduknya, dan berniat untuk pergi tapi tangannya ditahan oleh dila

"kak, dila punya salah apa sampe sampe kak el nyuekin dila terus? " tanyanya memberanikan diri, tapi tak kunjung ada jawaban dari el, el terus menatap datar dila

"sebutin satu alasan aja kak"

"kakk, pliss, dila butuh jawaban"

"karna lo menjijikan" jawab el meninggikan perkataannya lalu pergi

dann seperti biasanya, jefhran, ayesha, laudy, zeyyen, dela pun ikut pergi

  Dela bukan tidak mau membela kembarannya, tetapi dela merasa tidak ada hak untuk ikut campur dengan urusan dila, lagi pula dela tidak tau apa apa tentang masalah ini

"sampai kapan pun, gue ga bakal mundur el, sampai dititik lelah pun, ga akan ada kata capek buat terus mencintai lo" gumamnya tersenyum simpul

"woyy, lo gilaa ya, udah digituin masih aja suka sama el, gua benci banget kaloo el ngomong kek gitu sama lo" siniss jenny

"WOYYYYYY GUE SENENG BANGETTT" teriakkk dila girang sembari meloncat loncat

"dil? Lo lagi stres ya? " panikk laila

"kalian berdua liat kan bekel gue ga dibuang kek biasanya sama el, dan lagi tadi gue megang tangannya, omaigatt bisa pingsan gue"

"DILAAAAA PLISSS LO BEGO BANGET COK" teriakkk kesall jennie

"punya salah apa gue sampe sampe punya sahabat yg kek lo, padahal tuhan tau kesabaran gue tuh setipis tisu"

  Laila hanya tertawa melihat keluhan jennie, jujur ia juga capek dengan dila, tapi mau bagaimana lagi, laila tau kalau dila itu sangat keras kepala

"jenn, tandanya tuhan pengen lo punya kesabaran setebal baja" tawaa laila

  Jennie pun menghela nafass kasarrr, sungguhh saat ini kesabarannya sedang sangat sangatt diuji oleh tuhan

"jen, kesabaran itu membuahkan hasil, jadi kesabaran gue buat nunggu el pasti akan membuahkan hasil" senyum dila

"sumpahh, kata membuahkan hasil buat otak gue ngeblang" tawaa laila

"ayolahhh laii, ga lucuu" cemberut dila

"oke dil, semua tergantung sama lo, gua sama laila cuman bisa nasehatin lo, ini semua hidup lo, jadi gua cuman mau bilang, jangan menyesal kemudian hari, karna gue yakin, el ga akan pernah suka sama lo" jawab jennie lalu pergi meninggalkan keduanya

"semua yg gue lakuin, ini demi kebaikan gue kok, tenang aja" gumam dila

"good strong" ucap laila seraya memeluk tubuh dila

Si kembar : the twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang