PART 14 . lengket

1.5K 54 2
                                    

  Diperjalanan pulang dari toko, dela hanya menatap jalanan sepi dengan tatapan kosong, lalu ia pun duduk ditepi jalan

"gue cape" - batin dela

Tanpa sadar, air matanya tumpah, entah kenapa hati dela sekarang rasanya sakittt sekali, dela tidak ingin pulang, ia masih ingin duduk disini jauh dari rumah, biarlah papa nya membentaknya nanti, yg penting ia bisa menenangkan dirinya

"kenapa gue selemah ini" gumamnya sembari mengelap air matanya yg terus terusan berjatuhan

"nangis aja gapapa, ngapain ditahan, kalo lo nangis bukan berarti lo lemah" ucap seorang pria yg menghampiri dela lalu duduk disampingnya

Dela langsung menoleh ke arah sumber suara, ternyata benar, dela kenal dengan orang itu

"lo ada masalah?" tanya pria itu lembut

"gausah ikut campur" jawab dela datar, dela hendak berdiri tapi tangannya ditahan oleh pria itu, jadi ia terpaksa kembali duduk

"apaansi" jutek dela, sungguh ia kesal dengan pria ini

"kenalin, gue wilshen alaska agamio"

yaa orang itu adalah wilshen, ketua geng motor exlion, dela hanya menatap datar wilshen, membuat wilshen terkekeh

"muka lo bisa ga sie lembut dikit kek kembaran lo, jangan datar mulu, serem" ucap wilshen yg terus terusan memperhatikan wajah dela

"ga peduli " jawab singkat dela

Wilshen hanya membuang bola matanya malas lalu bertanya kepada dela, "adela qeyvara deandra, lo ngapain malem malem disini? ga baik cewe keluar malem malem"

"buta mata lo" ucap dela menunjukan kantong plastik yg ada ditangannya, dela tau, pastinya wilshen hanya basa basi saja sejak tadi

"yaudah, gimana kalo gue anterin lo pulang? udah malem" tanya wilshen lembut

"ga perlu"

"del, ini udah malem, kalo lo kenapa napa gimana" bujuk wilshen sekali lagi

"bukan urusan lo"

"jangan bertingkah kek anak kecil, ini demi kebaikan lo, bentar lagi bakal ada tawuran, lo mau terjebak tawuran? " kali ini wilshen berbicara dengan nada dingin

Dela yg mendengar kata tawuran langsung membulatkan matanya, walau hidupnya penuh dengan masalah tapi ia tidak mau bukan mati dengan tidak estetik, mau tidak mau ia harus ikut dengan wilshen

"ck, gue ikut lo" ucap dela, wilshen pun tersenyum

Tidak butuh waktu lama, akhirnya mereka pun sampai

"makasih" ucap dela lalu langsung memasuki rumahnya

Wilshen hanya tersenyum smirk dibalik helmnya, setelah melihat dela sudah memasuki rumahnya, wilshen pun melajukan motornya

Saat dela sudah masuk kedalam rumah, dugaannya benar, sudah ada gara disana

"berapa kali papa harus bilang dela!! jangan keluar malam malam!!! kenapa si kamu susah banget dibilangin!! " bentak gara, dela hanya menatap gara tanpa ekspresi

Dela sudah malas meladeni gara, jika ia meladeni gara, yg ada gara tidak akan selesai selesai memarahinya nanti

"bodo amatlah"
- batin dela

"tadi kamu dianter siapa hahh?? kamu mau jadi cewe murahan keluar rumah berdua an sama cowokk?? Jangan keterlaluan kamu dela, apa kata orang nanti!!! " bentak gara

Dela agak tersinggung dengan ucapan gara, bisa bisanya gara bilang kalau ia wanita murahan

Dela langsung menunjukan kantong plastik ditangannya, "terserah papa mau bilang apa" ucapnya lalu pergi ke kamarnya meninggalkan gara yg sedang marah marah

"ADELA QEYVARA DEANDRA!!! SOPAN KAMU BEGITU HAH?! " teriak gara, dela tidak peduli lagi, telinganya sudah cape

Disisi lain, al yg sibuk menemani dila yg sedang tertidur pulas dipelukan nya

"bodo amatlah sama dela yg dimarahin terus sama papa, yg penting dila dulu"
- batin al

Al pun mengelus elus puncak rambut dila, tadi setelah makan dan minum obat al langsung menyuruh dila untuk tidur

"cepet sembuh bocil abang" gumamnya pelan lalu mencium puncak rambut dila

*  *  *

Paginya disekolah, dila langsung menemui el dengan wajahnya yg pucat, pasalnya al sudah melarang dila untuk sekolah, tapi ia memaksa, jadi mau tidak mau al harus menurutinya

"kakkk elll... " teriak dila menghampiri el yg sedang berjalan berdampingan dengan jefhran dan zeyyen

"yaelah bocah ini lagi, tumben lo dewekan dil, dua kawan lo kemana? " tanya zeyyen heran

"cie nyariin uhuyy" ucap dila tertawa kecil

"dih gajelas banget lo jadi manusia, el, urusin dulu tuh cewek lo" ucap zeyyen dan dihadiahi tatapan tajam oleh el

"kak el, dila mau ngomong sesuatu yg penting" ucap dila tersenyum simpul kearah el

Jujur saja, el malas sekali harus melihat dila pagi pagi seperti ini, membuat moodnya hancur saja

"kak el, liat aja dila pasti bakal bisa buat kak el lengket sama dila"

"kalo dila bisa buat kak el lengket sama dila, kak el harus jadi pacar dila, kalo dila gabisa buat kak el lengket sama dila, dila janji bakal jauhin kak el" ucap dila percaya diri

"busett dil, lo ga akan bisa buat el suka sama lo" ucap percaya diri zeyyen

Tanpa pikir panjang el pun setuju, lagi pula itu menguntungkannya bukan

"ck, buktiin" ucap datar el

  Dila langsung memutar badannya membelakangi el dkk, lalu mengeluarkan lem alteko disakunya dan menumpahkannya ditangan nya, dengan cepat dila memutar badannya lagi lalu langsung menggenggam tangan el

"udahhhh" ucap dila tersenyum simpul

"gausah pegang pegang" datar el, saat hendak el ingin menghempaskan tangannya, justru tangannya malah sakit, dan tidak bisa melepaskan nya

"lo betah amat pegangan tangan sama dila el" ujar zeyyen menatap aneh ke arah el

"sekarang, kak el udah lengket sama dila, jadi kak el harus jadi pacar dila" ucap bahagia dila

"dila sialan" umpat el emosi

"woyy, jadi dila ngelem tangannya, HAHAHHA MAMPUS EL, LO GA AKAN BISA LEPAS DARI DILA" tawa kencang zeyyen

"dila udah buktiin kan, kalo kak el bakal lengket sama dila" ucap dila tersenyum simpul

"ck, gua ga ikutan" ucap jefhran lalu meninggalkan ketiga orang tidak waras itu

"dil, lepasin tangan gue!!" ucap el penuh penekanan

"caranya gimana? Dila juga gatau" tanya dila mengerjabkan matanya polos

"BANGSAT LO DILA" umpat el kesal

Disisi lain, zeyyen sibuk tertawa melihat ekspresi wajah kesal el, yahh untung untung hiburan dipagi hari

Si kembar : the twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang