"ANDA SIAPAA?!! "
Dhea, dila, dan el pun langsung menoleh kearah sumber suara, sontak ketiganya pun bangun dari duduknya
"haloo om, selamat siang, saya dila, temennya el" ucap sopan dila yg masih memakai seragam sekolahnya dengan rambut yg diurai
"saya ga nyuruh kamu buat memperkenalkan diri" ucap datar seorang pria paruh baya itu yg menatap dila seperti tatapan memburu
"pasti ini bokapnya el"
- batin dila"papahh, jangan kayak gitu" ucap dhea menenangkan gala, nama ayahnya el adalah galazio devantara
"suruh anak ini pergi!! " ucap tegas gala, "el, papa udah bilang sama kamu, buat ga bawa kawan kamu kesini, kalo kamu mau bawa kawan kamu jangan dirumah ini, bawa aja ke apartement keluarga kita seperti biasa, keluarga kita ini membutuhkan privasi" kali ini nada bicara gala melembut
"iya pa" jawab datar el lalu menarik tangan dila keluar
Jantung dila pun berdetak tak karuan, wajahnya merah merona, astagaa tangannya dipegang oleh el, sang pujaan hatinya
"dila pamit ya om, tante" teriak dila lalu melambaikan tangannya
Dhea pun membalas lambaian tangan dila, dan gala hanya menatap datar kearah dila
Sesampainya diluar gerbang, el pun melepaskan tangan dila lalu menatap tajam kearah dila
"stop ganggu hidup gua!! " ucap el penuh penekanan
"gabisa, pokoknya dila mau terus berjuang buat dapetin hatinya kak el, titik" ucap lantang dila tersenyum simpul
"cewe kok ga punya harga diri" ucap datar el menatap malas dila, el pun langsung pergi meninggalkan dila sendirian
"pokoknya dila gabakal berhenti buat perjuangin cintanya dila buat kak elll" teriak dila didepan gerbang kediaman devantara, lalu ia pun tersenyum simpul
"intinya hari ini ada kemajuan, yesss" gumam dila penuh semangat
* * *
Saat dila sudah sampai didalam rumahnya, dila hanya melihat al yg sedang duduk diruang tamu dan sibuk memandangi laptop nya
"kak al lagi ngapain?" tanya dila yg langsung duduk disamping al
Al pun langsung menutup laptopnya dan fokus melihat kearah adiknya itu
"dek kalau kak al nikah sama kak kinannya lebih cepat gimana? kamu setuju ga? "
Dila pun membulatkan matanya tak percaya, "aku setuju banget dong kak, semakin cepet kakak nikah, jadi makin rame deh rumah kita"
Al tersenyum puas mendengar perkataan dila, ia pun mengacak acak rambut adik kesayangannya itu
"oh ya kak, kak al udah minta maaf sama dela? " tanya dila kepada al, dan al pun menggeleng
"ayoo dong kak, minta maaf, dela kan adik kak al juga" ucap dila dengan nada memohon
"iyaa bawel, kak al nanti bakal minta maaf, oke? " ucap al dan diangguki dila
Setelah lama berbincang bincang dengan dila, al pun pergi ke kamar dela untuk menemui adik bungsunya itu
Sesampainya dikamar dela, al pun mengetok pintu kamar dela
tok... tok... tok...
"masuk" ucap datar dela
Al pun langsung membuka pintu kamar dela, lalu al masuk ke kamar adiknya itu dan duduk disamping nya
Dela terkejut dengan kedatangan al, tapi dela tetap menatap datar kearah al
"del, kak al pengen ngomong" ucap al menatap dela, tapi tak kunjung ada jawaban, dela tetap fokus menatap laptopnya
"kak al minta maaf, maaf gabisa jadi kakak yg baik buat kamu selama ini" ucap al
jeda sebentar
"del, kak al tau kak al salah, tapi kamu pasti bisa ngerti kan kenapa kakak kayak gini? " ucap al menatap dela
Dela pun menatap kearah al, tatapannya tidak berubah, tetap datar
"ngapain dela ngertiin kakak, tapi kakak gapernah ngertiin dela" ucap dela lalu ia pun pergi dari sana
Al pun terdiam, jadi begini rasanya diabaikan? sakit, tapi al tetap tidak menyerah ia akan memperbaiki keluarganya yg hancur
* * *
Keesokan paginya, dila berjalan mengelilingi koridor sekolahnya, tak lupa dengan senyuman yg terukir diwajah cantik dan polos nya itu, sesekali ada yg menyapanya
Sesampainya dikelas, dila langsung ditarik oleh jennie dan laila untuk segera duduk dibangkunya
"kenapa si jen, lai, main tarik aja" sebal dila
"skip, jadi gimana kemarin? Lo jadi kerumah el? " tanya jennie, dila pun mengangguk sembari menunjukan senyumannya
"widihh hebat dil, ceritain dong lo disana ngapain aja dan sikap keluarga el ke lo tuh gimana" tanya antusias laila
Dila pun mulai bercerita kepada kedua sahabatnya itu, "rumahnya el itu behh mewahh banget, dan kalian berdua tau, el dipanggil tuan muda dirumahnya"
Laila dan jennie pun terkejut bukan main, tuan muda? Tentu saja mereka kaget, jaman sekarang kan Jarang sekali orang dipanggil tuan muda
"nyokapnya el tuh baikkkk betul, beda sama el, nyokapnya el ramah dan el nya cuek, bahkan gue aja direstuin sama nyokapnya el buat deketin el, tapi sayangnya, bokapnya el galak banget, kayaknya sifat el nurun bokapnya deh, gue aja sampe diusir sama bokapnya" ucap dila yg mengingat kejadian kemaren
"kok bisa? " ucap kompak laila dan jennie
Dila pun mengangguk, "tapi berkat bokapnya el, tangan gue jadi dipegang sama el, omaigatt disitu jantung gue jedag jedug"
Jennie dan laila pun menatap datar kearah sahabatnya itu, "kita orang berdua tuh nanya kenapa lo bisa diusir" ucap jennie kesal
"ooo hehe, karna ternyata rumah itu tuh privasi khusus buat keluarga devantara aja, padahal kan gue calon keluarga devantara, kita harus ke apartemennya keluarga devantara bukan rumahnya gitu" jelas dila tersenyum
"terus el bisa pegang tangan lo itu kenapa? " tanya jennie bingung
"karna dia yg narik gue buat keluar dari rumahnya, hehe" cengir polos dila
Jennie dan laila pun menepuk jidatnya kompak, kelainan sekali sahabat mereka satu ini, ditarik seperti itu bukannya merasa kesal dan malu, malah merasa senang
"terus dari kejadian kemarin, apa yg bikin lo seneng? " tanya laila
"satu, karna gue dapet restu dari nyokapnya el, kedua tangan gue dipegang el omaigatt, ketiga gue orang pertama yg bukan keluarga devantara yg kerumah itu, keempat, gue jadi tau wajah camer gue, dan yg terakhir, ternyata calon keluarga besar gue tuh bibit unggul semua cuy" ucap dila salah tingkah
"gue ikut seneng dengernya, mental lo tuh mental baja dil, hebattt, gue bakal contoh lo deh, secara gue sahabat baiknya adek crush gue, ya ga jen" ucap laila ikut senang
Jennie pun mengangguk dan tersenyum, "intinya, kalian jangan terlalu berharap ataupun seneng dulu, kita gada yg tau kejadian kedepannya tuh bakal kayak mana"
"SIAP BOSS JENNIE " ucap dila dan laila kompak disertai tawa
Jennie pun ikut tertawa, "andai gue bisa kayak kalian, bisa rasain gimana rasanya cinta sama seseorang dan berjuang buat dapetin cinta itu"
- batin jennie tersenyumsekiann, cukup segini duluu yahh, hari ini gue udah update 10 part langsung hehe, semogaa kalian puas yah, btw gue nih emang beda dari author² lain jadi harap dimaklumin, gua buat cerita itu cuman kek ngehibur diri aja gitu sekalian ngilangin rasa bosen haha, jadi kalau rame ya syukur kalau enggak ya gapapa
see you next time dipart selanjutnya, bye bye 😁❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Si kembar : the twins [END]
Teen FictionIni akan menceritakan tentang 2 anak kembar yang berbeda kepribadian. Adila Qayvara Deandra & Adela Qeyvara Deandra. Adila anak yang super aktif dan ceria, yang tidak gampang menyerah. Sesulit apapun keadaannya, dia akan terus bertahan sampai dititi...