PART 16 . lelah

1.5K 57 6
                                    

  Seperti yg telah dijanjikan, selepas pulang sekolah mereka langsung pergi ke rumah kediaman deandra tanpa berniat mengganti baju terlebih dahulu

  Sesampainya didepan gerbang rumah kediaman deandra, dela mempersilahkan teman temannya untuk masuk kedalam rumahnya, saat mereka masuk kedalam rumah, disana sudah terlihat dila, jennie, laila, al, dan gara

  Dila, jennie, dan laila yg sedang berbincang dengan al dan gara sembari membaca buku, kini mereka berlima menatap kedatangan dela dkk nya

"dari mana aja kamu dela, bukannya belajar malah keluyuran" ucap datar gara kepada dela

  Sebenarnya memang dela dan teman temannya tadi lebih dulu pergi untuk memesan pizza makanya mereka lama

  Dan gara juga sudah tau kalau besok ada kuis disekolah dela dan dila untuk seangkatannya

  Dela tidak ada sedikit pun niat untuk menjawab perkataan papa nya itu, dela hanya menatap datar kearah gara

"ohh, haloo om, kami teman temannya dela" ucap sopan ayesha tersenyum manis, sungguh manis sampai sampai jefhran tidak rela jika senyuman itu banyak orang yg melihatnya

"iyaa om, salam kenal" ucap zeyyen ikut tersenyum

  Dila terus terusan tersenyum simpul melihat kehadiran el, lelaki yg ia sukai, begitu pula dengan laila, ia tidak berhenti untuk terus menatap jefhran

"ehh btw del nyokap lo mana, kok ga keliatan? " tanya zeyyen bingung

  Sontak semuanya juga ikut kebingungan, mereka baru sadar, tidak ada nyokap dela dan dila disini

"kurang ajar sekali kamu menanyakan hal pribadi orang lain!! " bentak gara lalu berdiri dari duduknya, dan disusul oleh al, dila dkk

  Zeyyen dan yg lainnya pun ikut terkejut dengan bentakan gara, gara paling tidak suka dengan orang asing yg menanyakan tentang istrinya

"gausah bentak temen aku pah!! " ucap dela penuh penekanan

"iyaa pah, papa kan bisa jawab dengan baik baik" ucap dila lembut kepadanya gara

"DELA!! SAMPE KAPAN KAMU MAU JADI SEPERTI INI HAH!! SELALU SAJA MEMBANTAH, KAMU HARUSNYA CONTOH DILA, DIA BELAJAR DENGAN RAJIN UNTUK KUIS BESOK, LAH KAMU MALAH KELUYURAN!!!! DASAR GA BERGUNA!!! " bentak gara, "LAIN KALI GAUSAH BAWA TEMEN TEMEN KAMU KESINI, BIKIN REPOT AJA, SIFATNYA 11 12 SAMA KAMU"

"pahh... " ucap al menenangkan papahnya itu

  Tanpa sadar dela meneteskan air matanya, ia sungguh maluu, didepan teman temannya, ia dibentak oleh papa nya sendiri

"BISA GA SI KAMU JADI ORANG BERGUNA SEDIKIT, LAGIAN NGAPAIN KAMU NYIMPEN POTO MAMA KAMU, PADAHAL PENYEBAB MAMA KAMU MENINGGAL ITU YA KAMU!! ATURAN YG MENINGGAL ITU KAMU AJA, JANGAN MAMA KAMU" bentak keras gara yg sudah emosii

  Lalu dengan cepat gara naik keatas kamar dela dan mengambil semua poto poto salsabila —ibu dari dela, dila, dan al

Tidak butuh waktu lama, gara lalu membuangnya tepat dihadapan dela, gara pun langsung mengambil korek dan membakarnya

"kamu ga pantes nyimpen poto poto ini del" ucap gara penuh emosi

  Mereka semua dibuat terkejut dengan perilaku gara, lalu dela pun menangis dan mengeluarkan unek uneknya

" kenapa pah, aku udah berusaha jadi anak yg baik tapi kenapa papa selalu benci sama aku, aku udah nurutin papa untuk pergi ke korea, aku juga udah nurutin papa buat ga pergi ke makam mama, aku juga udah nurutin keinginan papa buat jadi penari balet bahkan sampe aku rela buang mimpi aku buat jadi model, aku tau, alasan papa kirim aku ke korea itu karna aku penyebab mama meninggal, papa selalu bandingin aku sama dila, aku juga pengen kayak dila pah, tapi aku sadar, aku anak yg udah bikin mama meninggal, TAPI AKU GA MINTA DILAHIRIN KE DUNIA INI PAHH" ucap dela sesegukan

jeda sedikit,

"aku juga butuh kasih sayang pah, selama ini aku hidup tanpa kasih sayang dari siapapun, aku kesepian, sejak kecil aku selalu sendiri, bahkan kemakam mama aja aku ga pernah karna papa ngelarang aku, poto mama adalah penyemangat aku hidup pah, sekarang papa bakar semuanya, kalo papa ga pengen aku ada didunia ini, kenapa papa ga sekalian bunuh aku aja!!!"

"kalo ditanya capek apa enggak, AKU CAPEKK PAHH, AKU CAPEKKK, aku juga pengen dapet kasih sayang dari seorang ayah, dari seorang kakak, aku punya keluarga tapi kayak ga punya, katanya kakak laki laki akan selalu melindungi adik perempuan nya, tapi kenyataan nya enggak, akuu juga pengen disayang sama kak al, aku iriii sama dila yg mendapatkan segalanya, kenapa cuman aku yg dituntut jadi baik? " ucap dela menangiss lalu ia pun terjatuh dilantai sembari melihat poto poto yg sudah terbakar hangus

  Ayesha pun segera memeluk dela, walau ayesha tidak tahu apa masalah yg dihadapi dela, tapi ayesha tahu dela butuh sandaran sekarang

  Jefhran pun tersenyum melihat perilakuan ayesha kepada dela, itu lah salah satu hal yg disukain jefhran dari ayesha, walau ayesha terlihat sedikit jahat, tetapi ada sisi lembut dan pengertian didiri ayesha

  Baru kali ini al melihat dela menangis dan berbicara panjang, tanpa sadar al tersentuh dengan perkataan dela, ia merasa bersalah sudah menyakiti dela, benar kata dela, kakak laki laki itu seharusnya menjaga dan menyayangi adik nya, tetapi ia malah membenci dan terus menyalahkan adiknya sehingga mental adiknya sendiri rusak karna perlakuannya

"d-delaa... maaf hikss... " ucap sesegukan dila menangis didalam pelukan jennie

  Entah kenapa dila meminta maaf, padahal itu bukan salahnya, tetapi dila sangat merasa bersalah karna ia tidak tahu apa yg dirasakan kembarannya selama ini

Gara hanya diam ditempat, apakah perilaku nya telah salah selama ini?

Dela langsung berlari ke kamarnya, mental nya, fisiknya sungguh sudah sangat lelah sekarang, rasanya ia tidak ingin hidup lagi, semangat hidupnya sudah musnah sekarang

Teman teman dela dan dila memutuskan untuk pulang, mereka tidak ingin ikut campur

Malamnya harinya, dela tidak berhenti untuk terus menangis, dela terus terusan menangis disamping kasurnya sembari menatap langit lewat jendela kamarnya

"mahh, dela kangen, dela ga mau hidup lagi, bawa pergi dela mah" lirihnya sesegukan

  Tanpa sadar dibalik pintu kamar dela, dila mendengar keluh kesah dela, dila pun membuka pintu kamar dela dengan nampan ditangannya

Dila begitu terkejut dengan keadaan kamar dela, gelap, berantakan, dan pecahan beling dimana mana, dila pun masuk dengan hati hati, lalu duduk disamping dela dan meletakan nampan itu diatas tempat tidur

"delaa??  jangan nangis terus, makan dulu yukk, nanti kamu sakit kalo ga makan" titah dila khawatir dengan dela

Tapi tak kunjung ada jawaban, dela hanya fokus menatap langit tanpa mempedulikan dila disampingnya

"dell, mama pasti gasuka liat kamu kayak gini, jangan nyerah, semuanya pasti akan berakhir dengan baik" ucap dila sekali lagi

Dela langsung memeluk dila sambil menangis, ia betul betul butuh pelukan sekarang, rasanya ia ingin sekali berteriak sekenceng kencengnya

"cup, cup, cup kembaran aku gaboleh nangis terus" ucap dila membalas pelukan dela

"d-dil, kenapa kehidupan gua kayak gini, gua ga pengen hidup lagi" ucap dela dengan suara sesegukan, tangan yg gemetar, dan mata yg bengkak karna terus terusan menangis dari siang hingga malam

"gaboleh ngomong gitu del, ayokk makan dulu" ucap dila yg masih dalam posisi memeluk dela, dela hanya diam saja tidak ada jawaban

"yaudahh istirahat yaa, aku temenin, okee?? " ucap dila lalu menuntun dela untuk rebahan dikasur, untungnya dela menurut

"istirahat yaa del, tidur yg nyenyak, selamat malam" ucap dila lalu menutup pintu kamar dela

"mahh, keluarga kita jadi hancur kalo gada mama"
- batin dila









dela udah ngeluarin unek unek nya selama ini guysss, kalau kalian jadi dela, kalian bakal apa? ngeluarin semua isi hati kalian atau kalian akan tetap diam aja?

xixixi

Si kembar : the twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang