Seorang perempuan yg memiliki wajah cantik itu sedang menatap bulan didekat jendela kamarnya, ia berharap andai hidupnya secerah bulan yg ia pandangi setiap malam
"kapan semua ini akan berakhir"
"gua capek" gumam wanita itu, wanita itu tak lain adalah adela qeyvara deandra
Dela pun menuruni anak tangga rumahnya dan pergi menuju dapur, dela pun menghidupkan kompor dan mulai memasak air panas untuk membuat teh
Saat dela menunggu air panasnya, tiba tiba saja al datang menghampiri nya
"del, lagi ngapain? " tanya al, tapi dela tidak mempedulikan pertanyaan dari al
Al pun menghembuskan nafasnya, lalu pergi kekulkas untuk mengambil sebotol susu
"kenapa kamu malah pengen ngejauh si del? dulu kamu kan yg bilang pengen bisa deket sama keluarga kamu, tapi kenapa pas kakak pengen deket sama kamu, malah kamu yg ngejauh" ucap al tersenyum miris sembari menuangkan sebotol susu kecangkir
"sebesar itu kesalahan kakak sampe sampe kamu ga mau maafin?" lanjut al
Dela pun bertingkah seolah olah tidak mendengarkan perkataan al, tetapi sebenarnya dela memikirkan perkataan al tadi
Saat dela ingin menuangkan air panas ke gelas, dela kehilangan fokusnya, mengakibatkan semua air panas jatuh ke tangannya
"awshhh" ringis kesakitan dela
Al yg mendengar dela kesakitan langsung menghampiri adiknya itu dan menarik tangan dela kearah wastafel lalu menyuruh dela untuk duduk dikursi meja dapur, secepat mungkin al langsung mengambil kotak P3k dan mulai mengobati tangan dela
Saat al ingin mengobati tangan dela, dela malah menghempaskan tangannya
"gaperlu" datarnya
"dela, ini harus diobatin, kalo ga, bisa infeksi" bujuk al kepada adiknya itu tetapi dela tetap menolak, membuat al gemas sendiri
"delaa, kamu nurut kenapa si!! Jangan cuman kamu marah sama kakak, kamu ngeabaikan luka kamu, gausah kayak anak kecil, gimana kalo luka ini infeksi, bisa bahaya, kamu boleh marah terserah itu urusan kamu, tapi nurut sama kakak, kakak obatin yaa del" ucap al, dela masih terdiam, al pun langsung membuka kotak P3k dan mulai mengobati tangan dela
Setelah al memberikan perban ditangan dela, al pun mengelus puncak rambut dela lalu berkata "jangan lama lama marah nya"
Baru pertama kali ini kepala dela dielus oleh al, dela harus merasa apa? Bahagia ataukah sedih?
Dela pun mengeluarkan air matanya perlahan lahan, padahal ia sudah susah payah menahan air matanya, tetapi air matanya tetap keluar
"nangis aja, gausah ditahan" ucap al yg langsung memeluk dela agar ia lebih merasa tenang
Dela pun menangis dipelukan al, biarin saja al menganggapnya lemah, tapi jujur, dela sudah sangat lelah sekarang
"sejahat itu ya dunia sama kamu del? maaf ya, kakak ga pernah mau ngertiin perasaan kamu, kakak ga pernah ada saat kamu butuh sandaran, tapi mulai sekarang kakak janji, kakak akan selalu ada buat kamu, kakak akan jaga kamu, seperti layaknya seorang kakak menjaga adiknya" ucap al, dela masih menangis dipelukannya al, entah kenapa ia merasa nyaman
"cup cup cup, kasian banget adeknya kakak" goda al sesekali ia tertawa pelan
"kak, aku capekk, hiks.. " tangis dela yg semakin kencang
"semua manusia punya titik lelahnya masing masing, gapapa kamu nangis, tapi jangan pernah menyerah ya" ucap al seraya mengelus elus puncak rambut dela
"kenapa aku selalu salah dimata papa, kenapa semua orang bilang aku penyebab mama meninggal, aku juga ga pengen mama pergi kakk, kalo aku bisa milih, lebih baik aku yg pergi ketimbang mama" ucap dela sesegukan dengan badan yg bergetar
"aku capek selalu disalahin kayak gini, aku capek buat terus pura pura baik baik aja, aku juga punya perasaan kak, kenapa papa seenak itu bilang aku ga berguna"
"kenapa papa cuman salahin aku atas kepergian mama? Aku aja belum tau apa apa, bisa ngomong aja belum, udah disalahin, dan semua anak punya kehebatannya masing masing, tapi kenapa papa selalu nuntut aku jadi kayak dila"
Al yg mendengar perkataan dela itu pun ikut meneteskan air matanya, padahal ia baru mendengar nya saja sudah membuat hati al sakit bagaimana dengan dela yg sudah merasakannya
Dela pun langsung melepas pelukannya kepada al dan pergi ke kamarnya, ia membutuhkan waktu sendiri kali ini
"del, maafin kak al, maaf belum bisa jadi kakak yg baik buat kamu" gumam al lalu mengusap air matanya dan pergi kekamarnya
"maafin papa" gumam gara
Saat itu gara ingin pergi ke dapur untuk mengambil air, tetapi sesampainya didapur, gara melihat al yg mengobati luka ditangan dela jadi ia pun memberhentikan langkahnya dan mulai mengamati dela dan al hingga akhir
* * *
Dari pagi hingga pulang sekolah, dela terus terusan diam, ia sama sekali tidak berbicara satu kata pun, sampai sampai membuat sahabat sahabatnya khawatir
"lo nangis lagi del, udahlah, jangan terus terusan sedih, dibawa happy aja" ucap laudy yg melihat mata sembab dela
"iyaa del, sampe kapan lo mau kayak gini terus? ayoo dong semangatt, hidup lo itu masih panjang" ucap ayesha lalu mengelus elus punggung tangan dela
"gua gatau gimana rasanya jadi lo, pasti sakit kan, tapi lo hebat del, lo hebat bisa hadapin semuanya" ucap zeyyen mengancungkan jempolnya
"ceritalah ke kita kita, jangan dipendem terus" ucap el yg ikut membujuk dela
"del, jangan diem terus dong, kalo lo diem terus, kita orang gabakal bisa tau lo kenapa" ucap ayesha yg mulai khawatir
"sayang, mungkin dela butuh waktu" ucap lembut jefhran kepada ayesha
ayesha pun mengangguk, dan tiba tiba ia ingat sesuatu, lalu berkata "oh ya el, kemaren gua tau dari nyokap lo, katanya dila kerumah lo ya"
"lahh demi, bener itu el? " tanya laudy tidak percaya
El pun mengangguk, "kok lo bisa tau yes?"
"nyokap lo nelpon gue, dia nanya tentang dila ke gue, tepatnya tentang hubungan kalian berdua tuh kek mana disekolah" ucap ayesha jujur
"terus lo jawab gimana yes? " tanya zeyyen kepo
"yaa gue jawab jujurlah, semuanya gue ceritain ke tante dhea"
"dan reaksi tante dhea gimana? " tanya jefhran yg ikut penasaran
"tante dhea ketawa"
"terus yes, lo bilang ga ke tante dhea kalo el sering ngomongin dila murahan gitu? " tanya laudy dan ayesha menggeleng
"untung lo ga bilang, kalo lo bilang, habis el sama tante dhea" ujar zeyyen tertawa
"ga lucu" datar el
"yaelah el, santai kali" ucap laudy menepuk bahu el lalu ikut tertawa
Semua nya pun ikut tertawa, kecuali dela dan el.
"gue pulang duluan" ucap dela lalu pergi meninggalkan teman temannya yg menatap kepergian nya
"del, " panggil ayesha dan dela pun menoleh
"semangatt!!! " teriak kelima orang itu
Dela pun tersenyum tipis lalu pergi
"semua nya pasti bakal baik baik aja, harus"
- batin dela sembari berjalan
KAMU SEDANG MEMBACA
Si kembar : the twins [END]
Teen FictionIni akan menceritakan tentang 2 anak kembar yang berbeda kepribadian. Adila Qayvara Deandra & Adela Qeyvara Deandra. Adila anak yang super aktif dan ceria, yang tidak gampang menyerah. Sesulit apapun keadaannya, dia akan terus bertahan sampai dititi...