PART 26 . timbul rasa suka

1.2K 35 0
                                    

   Sepanjang perjalanan menuju taman, adila selalu tersenyum dan tersenyum, suasana hatinya saat ini sedang baik bahkan sangat baik

  Tentu saja ia sangat senang hari ini, sebab sang pujaan hatinya el sudah bersekolah hari ini, makanya ia ingin menemuinya ditaman, apalagi kejadian kemarin sangat memperkuat tekadnya untuk semakin berjuang demi cintanya

"odgj gini nih kalau lepas dari rsj" ucap laila terkikik geli melihat dila senyum senyum sendiri

Biasalah laila namanya orang jatuh cinta ya seperti itu😩

"sirikk lo, oh ya lai, btw jennie mana? kok dia ga ikut? " tanya dila

"lo lupa apa dil, jennie kan hari ini piket, makanya jangan kebayakan mikirin el" jawab laila memutar bola matanya malas

"hilih kek ga pernah jatuh cinta aja lo lai" jutek dila dan laila hanya tertawa

  Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan nya

*     *     *

   Sesampainya ditaman, dila dan laila langsung menghampiri ayesha dkk yg sedang mengobrol dan bercanda ria

"haloo semuanya" sapa ceria dila sembari tersenyum ramah

"haii dil" balas ayesha tersenyum sementara yg lainnya hanya menatap datar ke arah dila dan laila

"gua tebak pasti si dila hatinya berbunga bunga karna el udah masuk sekolah" bisik zeyyen ke telinga laudy

"udah ketebak dari mukanya" jawab laudy

"tumben lo sendirian dil, biasanya ada mak lampir sama lo? " tanya zeyyen

  Dila nampak kebingungan, siapa mak lampir?

"maksudnya jennie?? " tanya laila yg ikut kebingungan, zeyyen pun mengangguk

"emangnya jennie mak lampir? " tanya dila

"bukan" yg menjawab bukanlah zeyyen, melainkan jefhran dengan nada datarnya

"terus kok tadi ze—" baru ingin melanjutkan ucapannya, laudy langsung berbicara

"udah lo kesini mau ngapain? Mau gangguin el lagi? " tanya laudy

"bukan gangguin si tepatnya, cuman mau lihat keadaan kak el gimana, udah baikan apa belum" jawab dila tersenyum lembut

"bagi lu si emang enggak ganggu, tapi bagi el lo tuh pengganggu dihidupnya" kali ini zeyyen yg berbicara

"udah disebut murahan, masih aja tetep bertahan, itu apa namanya kalau bukan murahan" lanjut laudy menatap sinis

"jadi perempuan kok harga dirinya setipis tisu" sinis zeyyen

"tepatnya lebih tipis dari tisu" kini el ikut menatap remeh ke arah dila

  Dila hanya membalasnya dengan senyuman, walau hatinya terluka, tapi untuk apa ia memikirkannya? Toh itu bukan kenyataannya kan

  Bodoh memang, tapi itulah dila, bukannya menjauh dari hal yg membuatnya sakit, justru malah ia tetap mempertahankannya

"kak el bener udah sembuh? kalau gitu, dila pergi dulu ya, jangan lupa makan, terus minum obat, dan paling penting istirahat" ucap dila lalu melambaikan tangannya dan pergi bersama laila

"ga terlalu berlebihan kalian kayak gitu? " jefhran pun bersuara

"biarin aja, biar tuh anak kapok dan sadar" ucap zeyyen dan diangguki laudy

"ohh ya lau, del, bantuin gua keliling yuk buat ngedata anak yg mau ikut osis" ajak ayesha

  Ayesha adalah wakil ketua osis, makanya ia ditugaskan oleh ketua osis untuk mendata murid yg ingin mengikuti osis

"yaudah ayok" setuju laudy

"biar aku temenin juga" ucap jefhran kepada ayesha, ayesha pun mengangguk setuju

"gua ke perpus dulu" pamit el lalu pergi meninggalkan yg lainnya

"terus gua ngapain? " tanya zeyyen yg bingung

"lu mau kerjaan? Cabutin aja tuh rumput rumput bareng pak mamang" jawab laudy diiringi tawa

  Pak mamang adalah orang yg bertugas mencabuti rumput sekolah sma smart school

"ogahh mending gua turu" ucap zeyyen, yg lainnya pun tertawa

"oh iya, mending lu kasihin buku ini ke adek gua" perintah jefhran menyodorkan satu buku bersampul hitam

"itu buka apa jefh? " tanya ayesha bingung

"tadi buku jennie kebawa sama aku" jawab jefhran dan diangguki ayesha

"ga makasih, males amat gua ketemu jennie" tolak mentah mentah zeyyen

"zey" kali ini jefhran berbicara dengan nada dingin, kalau sudah seperti ini, zeyyen terpaksa mengiyakan dari pada si singa ngamuk kan

"iya iya, gua anterin" ucap zeyyen lalu langsung mengambil buku ditangan jefhran dan langsung pergi ke kelas jennie

*     *     *


  Saat sampai dikelas jennie, zeyyen langsung masuk tanpa mengetuk pintu dulu, dan disana baru terlihat jennie yg sedang membersihkan jam dinding dengan kemoceng, lalu 2 perempuan sedang menyapu, dan 1 lelaki sedang mengelap kaca

"gua kerjain aja apa ya si jennie"
- batin zeyyen lalu tersenyum smirk

Jennie sedang berdiri diatas bangku sembari membersihkan jam dengan kemoceng, yg artinya jennie tidak sadar kalau ada zeyyen dibelakangnya

"JEN ADA KECOA DI RAMBUT LO" teriak zeyyen

  Sontak jennie langsung teriak dan kehilangan keseimbangannya lalu jennie pun terjatuh dan menimpah zeyyen, sampai akhirnya hidung mereka saling bersentuhan

Jantung jennie dan zeyyen berdebar tak karuan

"cantik"
- batin zeyyen

Baru saja ayesha, laudy, dela, jefhran, dan disusul oleh dila dan laila memasuki kelas, mereka sungguh terkejut melihat zeyyen dan jennie yg sedang dalam keadaan timpah menimpah

"kalian ngapain? " tanya terkejut jefhran

Dan keduanya pun tersadar, lalu mereka berdua pun langsung berdiri dengan raut wajah pani, ralat, hanya jennie yg wajahnya panik

"kak sumpah aku ga lagi ngapa ngapain, tadi si zeyyen ngagetin aku" jelas jennie tak mau kakaknya berpikir macam macam

"lagian lo, kagetan amat" jawab zeyyen tak mau disalahkan

  Ayesha pun berdehem, "hati hati jodoh"

"OGAH" jawab keduanya kompak

  Dela pun melihat kearah laudy yg wajahnya ditekuk

"kenapa? cemburu? " tanya dela

Laudy pun menatap dela, "ya enggaklah" jawab laudy jutek

"apa bener gua cemburu"
- batin laudy

"ciee jennie" goda dila dan laila tertawa

"apaansi dil, lai" elag jennie

"kenapa gua deg deg an sih, apa gua udah mulai suka sama zeyyen? ya allah jangan sampe"
- batin jennie

"oh ya jen, kamu ganti warna rambut?? " tanya ayesha dan diangguki jennie

"iyaa, kak jefh yg nyuruh, jelek ya kak? " tanya jennie, ayesha pun menggeleng

"cantik, malah lebih cantik" jawab ayesha tersenyum

"cihh, kak ayesha apa apaan sih, mau banget dapetin hatinya jennie, biar jennie dukung gitu hubungannya sama kak jefhran, ga akan gua biarin kak ayesha sama kak jefhran bersatu"
- batin laila

Si kembar : the twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang