26.I WANT A BABY

226 6 0
                                    

Sepulang sekolah Risma dan Maxi tidak langsung kerumah.Melainkan mereka kerumah Velita dan Frans, yaitu orang tuanya Maxi.

Itu juga atas permintaan Risma sendiri.Katanya sudah lama tidak kesana,dan sekalian ingin bersilaturahmi.

Maxi pun menyetujuinya,sebelum itu mereka sempat ke toko bakery untuk membelikan roti kesukaan Velita.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun sampai dirumahnya orang tua Maxi.

Mereka berdua pun turun lalu segera menuju ke pintu depan.

Tok tok

"Assalamualaikum!!"teriak Risma setelah mengetuk pintu.

Tak berselang lama pintu pun terbuka.Terlihat seorang wanita paruh baya tapi wajahnya masih terlihat awet muda.

"Waalaikumsalam..eh menantu bunda!! Udah lama gak mampir kesini,bunda kangen banget loh sama kalian"ujarnya tersenyum senang melihat anak dan menantunya.

Risma terkekeh mendengarnya."iya bun kami juga kangen kok sama bunda,maaf ya kami gak sempat kesini untuk jenguk"

"Gapapa kok,lagian bunda juga ngerti kok pasti kalian emang lagi sibuk sibuknya"ucap bunda Velita.

"Hehe,iya bun kan udah kelas 12"balasnya.

"Oh ya ayo masuk,ngapain kelamaan dipintu kita ngobrol didalem aja"titah bunda dan mereka pun masuk.

"Dari tadi kek,emang kalo cewek udah lama gak ketemu sekalinya ketemu rempong kayak emak emak,eh tapi emang emak emak sih kecuali istri gue"gumam Maxi tak didengar oleh siapapun.

***

Mereka sedang asik berbincang diruang tamu.Sesekali mereka tertawa,entah apa yang dibahas author juga tidak tahu.

Risma yang duduk disamping Maxi.Sedangkan Velita di sofa single.

"Bunda mau nanya deh,kalian udah berhubungan belum? Soalnya bunda pengen....banget punya cucu"tanya Velita membuat kedua sejoli itu saling tatap.

Maxi pun menatap bundanya."Belum bun,tapi kalo bunda udah pengen banget malam ini juga Maxi langsung cetak"jawabnya enteng.Reflek Risma memukul bahunya pelan.

Velita tertawa."ah masa? Tapi kalo istri kamu setuju bunda seneng banget loh,kalo gamau juga gapapa kok..tapi jangan kelamaan takutnya duluan bunda gaada baru cucunya lahir"ujarnya.

"Ish kok bunda ngomong gitu sih,Risma kan jadi gak enak"ucap gadis itu dan Velita terkekeh.

"Haha,enggak sayang bunda cuman bercanda...jadi gimana? Kamu setuju atau engga?"tanyanya memastikan.

Risma terdiam sejenak.Tiba tiba saja Maxi mengelus kepalanya,gadis itu pun menatapnya.

Terdengar hembusan berat dari mulut gadis itu."iya bun,aku siap kok tapi..."

"Tapi kenapa?"tanya Velita.

"ta-takut"cicitnya.

Velita yang mendengar itu malah tertawa.Sedangkan Maxi menaikkan alisnya.

"Kenapa harus takut? Oh bunda tau,kamu takut Maxi main kasar? Kalo dia kasar Jambak aja rambutnya"ujar Velita membuat Maxi terbelalak.

"Enak aja,aku gak kasar ya...lagian kalo kasar boleh aja sih dijambak,yang penting kan istri Maxi mau"balas Maxi.

Velita memukul bahu anaknya."Dasar! Emang cowok mana tau gimana rasanya diposisi anak cewek"ujar bundanya lagi.

"Ya kan nanti dia bakal keenakan juga"ucapnya ambigu.

"Udah udah,kenapa malah bahas itu sih! Lama lama Risma geli dengernya"celetuk Risma agar mereka tidak membahas hal yang membuatnya sedikit risih.

Maxi terkekeh dan mengacak kepalanya yang tertutup hijab."iya iya gak lagi,salahin bunda tuh yang duluan mulai"

My Sweet HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang