Y.A.M 1/5: A Good Piece of Advise.

1.1K 81 2
                                    

Whittaker Tarrant POV

Aku tidak mengerti apa yang telah terjadi padaku, seakan aku terkena sihir saja karna dengan mudahnya aku menerima ciuman kak Tobi.

Aku ingat betul apa yang telah di lakukan pada tubuhku, dia menyuntikkan obat itu dan tiga hari kami habiskan untuk melakukannya. Dia tidak memaksa, tapi malah aku yang terus meminta padanya. Obat itu membuatku jadi aneh, karna aku ingin setiap saat dia menyentuhku.

Saat ini aku sedang di pangkuan kak Tobi, setelah menghabiskan tidur siangku dengannya di tempat yang sama. Ku pikir aku mengganggunya, karna dia sedang bekerja.

Rasanya sangat senang, aku tidak tau kenapa. Mungkin ini efek jangka pendek obat itu, karna kata kak Tobi dia tidak akan menggunakannya lagi setelah tadi pagi.

"Heh, kau senyum-senyum sendiri? Apa yang kau pikirkan?" Tanya kak Tobi sambil mengangkat daguku.

"Hehe~ tidak ada!" Aku kembali memeluknya dan bersandar pada dada bidangnya. Entalah, aku merasa sangat senang. Mungkin karna aku menghabiskan waktu dengan seseorang? Ah, aku jadi aneh sendiri.

"Nanti malam, apa kau mau pergi bersamaku?" Tanya kak Tobi.

"Kemana?"

"Kemanapun, jalan-jalan, nonton, shopping, atau makan malam. Kemanapun yang kau inginkan" katanya lalu menciumi kepalaku. Lihat, kak Tobi itu romantis. Dia hanya terlalu egois dan memaksaku!

Ah, sudah tiga hari aku tidak mendapatkan pesan dari kak Kanagi setelah malam itu. Apa dia mencariku?

"Kenapa kau malah diam?"

"Tidak... Aku hanya memikirkan sesuatu..."

"Kau memikirkan Eris 'kan?"

Aku bangun dan menatapinya. Kenapa dia bisa menebak kalau soal kak Kanagi? Apa kau begitu membencinya? Apa kau begitu ingin aku tidak memikirkan kak Kanagi lagi?

"Aku ingin memastikan sesuatu" jujurku dengan melingkari lehernya dengan kedua tanganku.

"Memastikan apa?" Kak Tobi mendekatkan wajahnya denganku.

"Kau ini ingin tau segala hal, ya? Dasar Tobias" aku menciumi bibirnya, dan begitu pula dengannya yang menerima ciumanku.

Andai saja, jika kak Tobi tidak seegois itu, mungkin aku bisa jatuh hati dengannya. Tapi, aku mau memastikan suatu hal dulu sebelum benar-benar membuat keputusan.

Sore itu adalah hari terakhir aku di rumah kak Tobi yang sunyi. Aku penasaran, kenapa dia bisa terbiasa dengan hal itu? Dia tidak punya banyak pelayan, bahkan aku bisa menghitung jumlah bodyguard di rumahnya.

Kak Tobi mengantarku pulang, setelah aku mengiyakan kalau nanti malam kami akan pergi menghabiskan waktu berdua. Aku sampai di rumah sekitar jam lima dengan memakai pakaian kak Tobi yang terlalu besar untukku.

Ketika masuk, aku berpapasan dengan kak Aige yang sepertinya hendak pergi ke luar.

"Kau ini, sudah tidak ingat rumah ya? Kenapa tubuhmu panas seperti ini?" Tanyanya sambil memegangi keningku.

"Memangnya kakak mempedulikanku? Kakak juga tidak mencariku..."

"Kalau aku tidak mencarimu, untuk apa sekarang aku bersiap-siap. Aku baru saja mau ke rumah Tobias untuk menjemputmu" kata kak Aige.

You Are Mine (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang