Meskipun hubungan Ignatius dan Whittaker telah membaik, namun bukan berarti Ignatius melepaskan Whittaker dari ruangannya. Nyatanya, laki-laki berkulit seputih salju itu lebih memilih untuk mendengarkan kakaknya.
Setelah hampir sebulan berlalu tanpa kehadiran Tobias, membuat Whittaker semakin tergila-gila akan kerinduannya terhadap kekasihnya itu. Namun, White pun tau, semakin ia menunggu Tobias kembali, semakin lama pula rasanya hari-hari berakhir, bahkan Tobias semakin tak punya banyak waktu untuknya.
Ia memutuskan untuk menyibukkan dirinya. Seperti membaca buku, bermain game, merajut, menonton drama, dan banyak hal lainnya selagi menunggu Tobias menyelesaikan urusannya atau punya waktu luang untuk sekedar membalas pesan dan menelponnya seperti biasa.
"Hari ini dia sibuk lagi, apakah dia melupakanku?" Tanya Whittaker sembarang sambil mengerjakan rajutannya di kursi balkon. Dengan camilan di sampingnya dan pemandangan salju di luar membuatnya betah berlama-lama di sana.
"Tak sangka, sudah tahun baru saja" gumamnya lagi.
"3 hari lagi Tobias akan kembali ke Kota Utara, dan aku akan menghabiskan banyak waktu dengannya berdua."
Itulah yang sering ia lakukan, memikirkan masa depan dengan menghayal apa saja yang ada di benaknya."White?! Apa aku boleh masuk?" Teriak Astley dari luar kamar Whittaker.
"Silahkan Astley! Aku ada di balkon!"
Astley membuka pintu, kemudian menutupnya kembali. Dia melenggang ke arah balkon dengan kegirangan, laku duduk bersama Whittaker.
"Kau sangat senang, ada apa?" Tanya Whittaker menyudahi rajutannya.
"Kau tau Mr. Alexander, yang punya anjing dalmatian itu?!"
Whittaker mengangguk dengan cepat, "Tau, tau. Dia kenapa?"
"Ternyata hari ini dia akan menikah! Ignatius baru saja memberitau ku soal itu. Kita semua di undang ke resepsi pernikahannya nanti malam!" Ucap Astley.
"Benarkah?! Yah... Pasti aku tak diperbolehkan..."
Astley menggeleng pelan, "Kata Ignatius, karena Mr. Tobias akan kembali dalam waktu dekat, kau sudah diperbolehkan untuk keluar kamar! Kau boleh ikut nanti malam ke tempat Mr. Alexander!"
Whittaker bangun dan melompat-lompat bersama dengan Astley. Dia begitu sennag, akhirnya masa-masa membosankan itu berakhir juga.
Tapi, tiba-tiba Whittaker berhenti dan menatapi Astley bingung, "Apakah kita akan ke Kota Selatan? Rumahnya 'kan di sana?"
"Dia menikah dengan wanita Kota Utara, lagipula dia punya rumah di sini!" Whittaker melompat lagi. Dia begitu senang, akhirnya bisa keluar dari kamarnya.
"Baiklah kalau begitu, aku datang untuk mengatakan hal itu padamu. Jam 8 kita pergi ke sana, jangan lupa untuk bersiap-siap. Dan kalau kau mau ikut, sekarang aku mau pergi untuk mencari kado pernikahan, turun ke bawah ya, White" Astley berbalik lalu pergi meninggalakan ruangan Whittaker tanpa menutup kembali pintu kamarnya.
Itu adalah sebuah tanda, kalau Whittaker benar bisa keluar sekarang. Dia begitu senang sampai langsung mengirimi pesan bahagia itu pada kekasih jauhnya.
Setelah puas bercerita, Whittaker pun bersiap-siap untuk pergi bersama Astley, mencari kado pernikahan.
Tak lama dia bersiap, Whittaker melangkahkan kakinya keluar kamar. Dia tak percaya bisa melakukan itu setelah hampir sebulan dia terus berdiam di kamar.
"Selamat sore, tuan" ucap pelayan yang melewati White.
Namun, laki-laki berbaju sweater biru itu hanya diam menerima sapaan pelayan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine (BXB)
RomanceSEQUEL #1 dari MINE ARE MINE Completed. Terjerumus dalam ancaman Tobias, Whittaker harus menuruti semua perkataannya. Tapi, Kanagi yang mulai curiga tak tinggal diam. Siapakah yang akan mendapatkan hati Whittaker? WARNING: BXB / BOYSLOVE bukan tempa...