Y.A.M 1/23: About Their Relationships.

557 59 12
                                    

Whittaker Tarrant
POV

Rasanya seperti mimpi. Aku tak pernah mendapatkan cincin sebelumnya. Ini adalah cincin yang menandakan kalau...

"Kau punyaku sekarang.."

Tiba-tiba kak Tobi berbisik di belakang telingaku sambil melingkari tangannya di pinggangku.

"K-kau sudah bangun?" Tanyaku dengan menoleh melihat matanya yang masih tak ingin bangun dari tidurnya.

"Sejak kau memandangi cincin itu, aku sudah terbangun."

Jadi dari tadi dia sudah bangun!

"Ah, kak Tobi, apa kau juga pakai cincinnya?"

Kak Tobias memperlihatkan tangan kirinya padaku. Di sana, ada cincin yang sama seperti di jariku.

"Kita... couple..."

Kak Tobi mencium pipiku sekilas, "Aku sesenang ini sampai tak percaya."

Aku akhirnya membalikkan tubuhku dan menindih kak Tobi, "Kapan terakhir kali kita melakukannya, ya..?" Tanyaku mencoba mengingat-ingat.

"Waktu di puncak, di goa."

"A-agar kau percaya, nanti malam tunggulah di kamar... U-untuk sekarang ciuman saja cukup 'kan?" Aku langsung menciumi bibir kak Tobi seklias, lalu beranjak dari kasur dan lari ke toilet.

Apa yang barusan aku lakukan? Itu memalukan sekali! Aku tak percaya juga aku melakukan hal itu pada kak Tobi...

"Kau mulai berani, ya?" Tanya kak Tobi dengan suara lantang agara terdengar sampai toilet.

"K-kau bodoh sekali, kak Tobi!!"

Setelah kami sarapan, aku dan kak Tobi langsung bersiap-siap untuk ke sebuah wahana besar yang ada di kota ini, Disney Land!

"Kau tampak sangat senang, sayang?"

Perkataan kak Tobi membuat aku menoleh terkejut dengan panggilan itu, aku tersenyum dan memalingkan wajahku.

Saat ini kami di bus, dan sedetik kemudian bus yang kami naiki berhenti di halte. Kami berdua turun dan membiarkan bus itu pergi meninggalkan halte. Saat itu pula, kedua mataku langsung bertemu dengan tempat yang selama ini ingin ku kunjungi. Sebuah wahana dari masa kecilku.

"Selamat natal" ucap kak Tobi lalu mencium pipi kananku.

"Ah.. jangan lakukan itu di sini..." Tegurku sambil menyembunyikan wajah maluku.

"Memangnya kenapa? Aku mau memamerkannya pada dunia saat ini!"

Aku menepuk sekali bahunya, "Jangan bercanda!"

Lalu dengan sukarela dan tanpa berpikir panjang, aku mengalungkan tanganku pada tangan kiri kak Tobi, seperti yang biasa para kekasih lakukan. Awalnya dia terkejut dan mencari-cari wajah maluku, tapi dia hanya tertawa dan kami mulai menyeberangi trotoar untuk ke wahana itu.










━━━━━━━━━━━━━━━
AUTHOR POV
━━━━━━━━━━━━━━━

Sebuah kantor perusahaan milik Ignatius, tampak pria itu baru saja menyelesaikan meetingnya dengan pihak-pihak kerjasama dari berbagai sektor industri.

You Are Mine (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang