Author POV
Satu pukulan mendarat dengan keras pada wajah anggota alpha milik MadGophers. O Seven sempat kehilangan arah, tapi ia kembali tegak dan melesatkan pukulan lain untuk Tobias.
Dengan cepat, Tobias menangkis dan membalasnya dengan pukulan di perut, sampai O Seven harus mundur ke belakang.
Itu adalah babak terakhir untuk hari ini. Setelah masuk ring dua kali berturut-turut karna menang dari peserta organisasi lain, Tobias akhirnya masuk babak ke tiga untuk memperebutkan posisi pertama agar masuk ke semi final.
"Fuck!" Teriak Tobias sambil menerjang O Seven dengan pukulan bertubi-tubinya. Tapi tentu saja, O Seven bisa menghindarinya dengan mudah sambil menangkis beberapa serangan yang tertuju pada wajahnya.
Sampai O Seven menghentikan salah satu tangan Tobias dan menghantam wajah pria berambut merah itu dengan kuat.
"Tobias!" Panggil Jordan berharap pria yang di panggilnya cepat sadar.
Tobias yang mulai sadar dan memfokuskan penglihatanpun kembali menyerang O Seven tanpa ampun. Dia memfokuskan pukulannya pada titik-titik yang menurutnya lemah.
Ignatius yang menatapi serangan-serangan Tobias di ring hanya berharap, kalau ia tak perlu mengkhawatirkan kondisi Tobias. Lagipula dia tau, pria itu seperti apa.
"Aku tidak suka melihat yang seperti ini, untung Lerell tidak kau izinkan ikut" bisik Astley dengan terus menutup kedua matanya.
"Atau kau mau pulang saja?" Tanya Ignatius mendekatkan tubuhnya pada laki-laki mungil di sampingnya.
"Ah.. tidak! Aku mau melihat sampai akhir" Ignatius tertawa kecil, lalu menyingkirkan satu jari Astley agar ia bisa menatapi kedua manik mata laki-laki itu.
"Kau mau melihatnya tapi kau menutup matamu?"
"Hahaha, biarkan saja!"
"Hmm, menggemaskan sekali" Ignatiuspun mendaratkan ciumannya pada bibir plum milik Astley.
Kegiatan mereka harus terhentikan lantaran suara sorak dari seluruh penonton. Mereka menyoraki atas pukulan O Seven yang membuat Tobias terjatuh.
Semua bisa melihat darah yang keluar dari hidung Tobias. Tapi, ia masih bisa bangkit ketika dibunyikan bell untuk istirahat di pojok ring sementara waktu.
"Anak itu tidak biasanya membiarkan seseorang memukul wajahnya" kata Christopher pada Ignatius.
"Dia mungkin sedang di dalam ring, tapi pikirannya ada di tempat lain" sahut Ignatius.
"White?"
"Iya, apa lain."
Christopher menggelengkan kepalanya, "Andai White mau ke sini menonton pertandingan. Dia pasti tidak akan membiarkan hal itu terjadi."
"Hmm. Coba kau kirimkan pesan pada White, bilang kalau Tobias sudah mimisan cukup parah. Dia pasti akan datang secepatnya" sarannya.
"There's no fucking way, White tidak akan melakukan itu pada seorang Tobias" Christopher geleng-geleng kepala lagi.
"Mendengar organisasi muda kemarin mendekati Tobias saja dia langsung datang, apa kau lupa?"
Christopher yang tak percayapun langsung membuka handphonenya dan menekan ikon pesan, dengan sigap ia mencari kontak Whittaker dan langsung mengiriminya pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine (BXB)
RomanceSEQUEL #1 dari MINE ARE MINE Completed. Terjerumus dalam ancaman Tobias, Whittaker harus menuruti semua perkataannya. Tapi, Kanagi yang mulai curiga tak tinggal diam. Siapakah yang akan mendapatkan hati Whittaker? WARNING: BXB / BOYSLOVE bukan tempa...