Y.A.M 1/10: The Dilemma That I Have.

848 79 3
                                    

Aku tidak suka kalau sudah kelelahan, maka dari itu aku tidak mengambil bersepeda ini sebagai lomba. Tidak tau juga kenapa pada akhirnya aku mengikuti bersepeda ini. Tapi yang jelas, aku tidak menyesalinya sama sekali.

Lomba ini sudah dimulai sekitar lima menit tadi, dan mungkin hanya aku serta kak Tobi yang berada di bagian paling akhir.

"Kak, kau tidak mengebut?" Tanyaku lagi.

"Sudah kubilang, aku mau bersamamu" kalimat itulah yang dari tadi kudengar dari mulutnya.

"Baiklah, sesuka hatimu saja, kak!"

Kami berdua mengayuh sepeda dengan pelan untuk menikmati suasana pagi, dengan cahaya matahari yang membantu menghangatkan tubuhku.

Aku suka bulan bersalju ini, seakan aku terlahir kembali saja. Rasanya sangat menyenangkan!

Aku tersenyum-senyum sendiri ketika memikirkan hari-hari ke depannya, tentang Mafia Award, tentang natal, dan...

Ku lirik kak Tobi yang juga sedang menatapiku. Apa dia mengingat sesuatu tentang bulan bersalju ini?

"Kenapa kau tersenyum-senyum?" Tanya pria berambut merah kecoklatan itu.

"Tidak ada, aku hanya senang bersepeda."

"Ku ajak tadi kau tidak mau, tapi sekali kakakmu yang bilang, kau langsung pergi" protesnya.

"Karna organisasi muda itu-"

"Apa?"

"B-bukan..!! A-aku benar-benar tertarik dengan bersepeda, itu saja!!" Aku langsung melihat ke arah lain.

"Pfftt- Hahaha!"

Tapi, aku kembali. menoleh untuk melihat kak Tobi yang tertawa lepas, "Kau cemburu?"

"C-cemburu?!"

"Dengan organisasi muda itu? Kau cemburu?" Tanyanya sambil tertawa. Aku doakan dia tersedak saja karna menertawakanku.

Sebenarnya, aku juga tidak mengerti kenapa aku begitu panik. Mendengar organisasi muda yang mendekati kak Tobi tadi, membuatku ingin menjauhkan mereka darinya.

Masa aku cemburu?

Maksudku, untuk apa aku cemburu? Aku benar-benar dibuat bingung oleh perasaan aneh ini.

"Aku tidak mengerti" kataku lalu menoleh ke arah lain, "Y-yang jelas, j-jangan dekati mereka lagi!!"

"Hanya mereka?"

"S-semua oranglah, bodoh sekali kau ini!!"

"Kau benar-benar cemburu, White?"

Aku tidak sanggup menahan wajahku lagi. Aku mengayuh sepedaku dengan cepat untuk meninggalkannya. Aku tidak mau dia melihat wajahku, dia pasti akan meledekku atau menertawakanku.

"Bodoh! Kak Tobi bodoh!!!"

"Hahaha!"














Kami benar-benar menjadi peserta terakhir yang sampai. Dengan  jarak mungkin sekitar empat puluh kilometer, kami akhirnya tiba.

Semua orang saat ini sedang makan siang, mereka duduk di meja-meja atau menggelar tikar di atas rerumputan bersalju. Aku menyerahkan sepedaku dan melepas semua pelindung dari tubuhku. Selesainya aku hendak ke tempat kak Aige dan yang lain, mereka menggelar tikar besar di bawah pohon.

Tapi baru saja aku melangkahi kaki, kak Tobi menahan tanganku.

"Mau kemana?" Tanyanya.

"Ke tempat kak Aige, mereka ada di sana" tunjukku.

You Are Mine (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang