Author POV
Astley dan Lerell turun dari mobil. Dengan bantuan Richard dan Ian, mereka membawa banyak belanjaan untuk rencana kecil Astley. Satu per satu semua belanjaan itu diletakkan di ruang tengah, ruang keluarga. Tak lupa juga beberapa kado yang ternyata untuk Whittaker. Astley bertemu dengan banyak orang hari ini.
Mereka baru kembali dari mall sampai matahari telah tenggelam. Kalau sudah pergi ke tempat itu, Astley memang suka lupa waktu, dan itulah yang kadang membuat suaminya memilih untuk ikut serta.
"Ini sudah waktunya makan malam. Pergilah ke dapur lebih dulu, jangan lupa cuci tanganmu! Ibu akan segera ke sana setelah memanggil ayahmu" pinta Astley pada putranya yang baru selesai memakan es krim rasa taronya itu.
Astley pun berjalan menaiki tangga, dan saat hendak menuju kemarnya, ia mendengar suara pintu tertutup. Segera laki-laki kecil itu menoleh dan mendapati Ignatius di lorong lain.
"Igna-"
"KAU TAK PERNAH MENGERTI, KAK! KAU DAN SEMUA OMONG KOSONGMU! KALIAN MEMANG SAMA SAJA! Hiks- KALIAN ITU SAMA!"
Betapa terkejutnya Astley saat mendengar teriakan Whittaker dari dalam kamarnya sampai ia menghenyikan langkah kakinya, ia juga mendengar suara-suara pukulan dari balik pintu itu.
"KAU... KAU TAK AKAN PERNAH MENGERTI BAGAIMANA RASANYA MENJADI SEORANG YANG MENYEDIHKAN SEPERTIKU, KAK!"
"KAU TAK MENGERTI BAGAIMANA DICAMPAKKAN! KAU TAU APA ARTINYA INI?!"
"INI SEMUA KARMA DARI PERBUATAN MASA LALUMU!"
"SEMUA YANG TERJADI DI HIDUPKU ADALAH KARMAMU!"
Seketika itu pula, setitik air mata jatuh membasahi pipi Astley. Dia bukan menangisi perasaan Whittaker yang juga ia rasakan, namun, ia menangisi bagaimana hubungan Ignatius dengan Whittaker. Hibungan kakak-adik yang selama ini dijaga betul-betul olehnya, kini mulai rusak sedikit demi sedikit.
Astley bergetar mendengar suara berontak Whittaker, yang seperti menghancurkan apapun di dalam. kamarnya. Dia mulai mengambil langkah mendekati Ignatius, dan meraih tangan kanannya yang terkepal kuat, hingga pria itu menyadari sentuhan Astley dan menggenggam tangan mungil itu.
"Aku hanya ingin bebas sekali saja... Aku ingin punya kehidupan yang aku impikan... Punya seseorang yang mengerti diriku... TAPI KAU MALAH LEBIH MENDENGARKAN TEMAN BODOHMU YANG BAHKAN MENGHANCURKAN HIDUPKU! DAN MENJAUHKAN SATU-SATUNYA ORANG YANG MEMBAHAGIAKANKU!!"
"AKU TAK PERNAH MENYAKITIMU, KAK! TAPI KENAPA AKU HARUS MENANGGUNG SEMUA KARMAMU!! KAU KEJAM!"
"KAU SUNGGUH KEJAM, KAK!"
Astley tau, Ignatius benar-benar sedang menahan amarahnya saat ini untuk tidak membuat adiknya diam. Kepalan tangan yang sedikit bergetar itu menjadi bukti, bahwa Ignatius tidak ingin melukai adiknya sendiri.
"Aku hanya ingin kak Tobi... Oh Tuhan... Aku ingin kak Tobi... Dia pasti tak akan membiarkanku seperti ini..."
Itu adalah suara terakhir yang mereka dengar. Setelahnya, Ignatius dan Astley hanya mendengar suara kecil Whittaker seperti sedang berbicara pada seseorang.
"Ignatius..." Panggilnya namun pria itu hanya diam menatapi pintu putih di depannya dengan tatapan murka.
"Ignatius... Ayo kita makan malam dulu... Kau pasti- Akhh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine (BXB)
RomanceSEQUEL #1 dari MINE ARE MINE Completed. Terjerumus dalam ancaman Tobias, Whittaker harus menuruti semua perkataannya. Tapi, Kanagi yang mulai curiga tak tinggal diam. Siapakah yang akan mendapatkan hati Whittaker? WARNING: BXB / BOYSLOVE bukan tempa...