Bulan februari adalah bulan baru bagi nya ,embun pagi yang menyelimuti udara ,bahkan dedaunan yang nampak terlihat basah ,tanah yang lembab karna semalam adalah hujan pertama dibulan februari, dan pagi pertama baginya untuk menjalani kehidupan baru.
Suara roda koper yang ia tarik mengikuti langkahnya kemanapun ia pergi, menelisik stiap arah ,aroma sejuk dari udara pagi ,hembusan angin yang cukup kencang membuat nya semakin mengeratkan jaket yang ia kenakan.Halte bus adalah tujuan pertamanya, menanti lebih dari 5menit kendaraan panjang beroda besar itu berhenti dihalte dimana tempatnya menunggu.
Kembali menggoreskan roda kopernya ke aspal untuk menaiki bus yang sudah menyambutnya dengan pintu yang sudah terbuka otomatis.Duduk dengan sedikit bersenandung mengikuti alunan musik yang diputar didalam bus, dan benar saja ini adalah lagu boy group kesukaanya ,irama lagu yang menyentuh ,bahkan lirik yang sangat dalam ,baginya ini adalah obat penyembuhan ,thanks BTS.
Perjalanan yang cukup jauh ,dimana tempat tinggalnya bukanlah tempat yang elit hanya perumahan kecil dan sederhana ,120menit dalam perjalanan setelah ia berganti bus dihalte sebelum nya ,kedua mata yang terlihat indah itu seakan terpukau dengan berbagai deretan gedung nan tinggi ,dan ini adalah hal baru yang ia lihat ,menarik secarik surat dengan bertuliskan alamat dimana seluruh hidup nya akan ia serahkan sepenuhnya ditempat barunnya.
Satu jam 30 menit kembali kedua kakinya menyusuri jalanan setelah turun dari bus yang kedua ,dan kembali memastikan jalan yang ia susuri adalah benar ,dengan bertanya langkahnya akan lebih percaya diri.
Kedua mata semakin berbinar ,menatap penuh kagum dengan bangunan megah didepanya ,bahkan pagar ini sangat tinggi ,hampir menyamai ketinggian bangunan tersebut.
Kembali ia memastikan alamat yang ia cari sama dengan alamat yang tertulis."Ada yang bisa saya bantu?"
Tanya seorang pria paruh baya ,dengan balutan seragam security ,dan dapat ia lihat ada lebih dari 4 pria yang mengenakan seragam yang sama.
"Maaf- apa benar ini adalah alamatnya?"
Memberikan secarik kertas dengan bertuliskan alamat dan nama sang pemberi alamat.
"Benar, eoh- kau keponakan bik nani?"
"Benar"
"Masuklah!" Membuka pintu pagar ,dan membantu semua barang bawaan nya masuk kedalam gerbang.
"mari saya antar" menarik tas yang di bawa jimin "mari, biar saya bantu"
membuat nya dengan senang hati ,ia sudah sangat kesulitan dengan barang-barang nya sendiri.Kedua mata indah nya seakan tak percaya dengan bangunan didepan ,langkah kedua kakinya sangat pelan seakan ikut menikmati bagaimana keindahan yang baru pertama ia lihat.
Pintu belakang adalah jalan alternative bagi semua pelayan disana ,dan dapat ia pastikan ini akan langsung tembus ke dapur- eoh lihatlah... Dapur nya sangat luas ,bahkan memiliki luas yang hampir sama dengan rumah nya di kampung.
"Bi nani, ada seseorang yang mencarimu" teriak pria yang berseragam security yang telah membantu dan mengantar nya.
"Duduklah! Kau pasti lelah karna perjalanan jauhmu"
Kau benar paman ,dia sangat lelah bahkan tenggorokan yang serasa begitu kering dan lapar tak ia rasakan saat diperjalanan, namun tepat dirinya duduk dikursi meja makan dengan aroma surga membuat perut itu bergemuruh seperti cuaca siang ini yang sudah menunjukkan awan mendung dan nyanyian indah dari langit.
"Ohh- tuhan, bagaimana kau bisa sampai sini tanpa menghubungi bibi mu, hah?"
Mendekatinya yang otomatis membuatnya kembali berdiri dan menerima pelukan wanita yang dipanggil bik nani.
KAMU SEDANG MEMBACA
my opium 'Jikook'
FanfictionAda banyak hal yang aku lakukan dalam kehidupanku, namun, hanya satu hal yang ingin aku lakukan saat berhadapan denganmu. katakan aku adalah pria yang egois, karna ke egoisanku bisa mendapatkan apa yang seharusnya bukanlah milikku.