5- Jm

1.8K 142 20
                                    

"Apa yang kau pikirkan?"

Tatapan jimin kini menatap terkejut kearah pria yang menatap tajam kearah nya, seakan dirinya tengah tertangkap basah tengah menatap wajah tuan nya.

"Buang air dalam betup! Dan bersihkan! "

"Yea? Ahh- nea"
Bersamaan dengan langkah jimin meninggalkan sang pria yang masih setia menatap lurus kedepan tepat dimana jimin berdiri tadi, dengan senyuman kemenangan karna telah menggoda pelayan pribadi nya, dan itu menjadi kesenangan jungkook akhir-akhir ini.

Pintu kamar mandi yang ditutup rapat bersamaan dengan tubuh bersandar menetralkan deru nafas nya yang terasa mencekat..

"Eohh- ada apa denganku?" dada yang terasa bergemuruh, kembali teringat wajah itu sangat begitu dekat dengannya, tubuh terasa lemas bagaimana aroma itu menyeruak memenuhi lubang hidung nya.

Lebih dari dari 2jam jimin berada dikamar tuanya dari pertama ia mengisi air hingga membersihkan seluruh kamar nya, namun tugas yang harus nya selsei, namun kembali jimin harus membersihkan kamar mandi yang bahkan baru saja ia bersihkan, entahlah.. Apa yang sedang dipikirkan tuannya, karna yang jimin tau jungkook tidak menyukai dirinya.

"T-tuan" masih berdiri diambang pintu kamar mandi, dan dimana tuannya terlihat sudah rapi dengan setelan jas putih nya.

Menatap wajah yang terlihat lelah namun masih setia menunduk, seketika menarik rasa iba dari dalam dirinya, senyuman dari bibir tipis seketika luntur tepat melihat wajah pucat pelayannya.

"Keluarlah!"

"Nea- saya permisi" langkah jimin keluar dari kamar milik jungkook, namun tidak menarik kedua retina hitam jungkook untuk melepaskan kedua tatapannya pada sosok pria kecil yang sudah menghilang dari balik pintu yang tertutup rapat.

Langkah gontai menuruni anak tangga, wajah pucat nya bukan tanpa alasan, sejak ia bangun hanya terisi dengan air putih bahkan rasa lelah tubuh nya sejak saat itu masih jimin rasakan dan bahkan semakin membuat jimin merasakan kelelahan.

"Jimin"

Panggilan seseorang tepat dibelakang dirinya, membuat jimin terkejut dengan keberadaan tuan wonu yang terlihat semakin tampan stiap hari nya.

"P-pagi tuan" menunduk 90, dengan memberi jalan tuan nya lebih dulu karna memang posisi kedua nya tengah berjalan di tangga.

"Baru selsai dari kamar jungkook?- eoh tunggu, lihat wajah mu!" menarik pundak jimin untuk menatap sejajar dengan wajah nya
"Kau terlihat sangat pucat"

"Ti-tidak apa, tuan"

"Kheum!"

Itu suara jungkook, membuat kedua nya menatap bersamaan dimana langkah jungkook menuruni anak tangga.

"M-maaf tuan saya permisi" jimin dengan cepat berlari dari sana, membuat wonu berusaha mengejar namun masi ia tahan.

"Ada apa denganmu hyung?" berjalan lebih dulu meninggalkan wonu dengan suara kekehan, membuat langkah nya mengikuti kemana jungkook pergi.

"Apa maksudmu?" duduk dimeja makan tepat saling berhadapan.
Namun jungkook berdecak dengan pertanyaan kaka nya.

"Kau menyukai pelayan itu?"

"Yaisshh- apa yang kau katakan?! Sialan"

Namun jungkook kembali terkekeh dengan perkataan hyung nya.
"Bukankah kau sangat menggilai karina? Bagaimana, apa ada kemajuan?"
Jungkook kembali bertanya, namun raut wajah wonu nampak terlihat kesal, apa yang adik nya tanyakan seakan menyinggung perasaan wonu.

"Sialan!" bersama dengan langkah nya meninggalkan meja makan, namun tidak sedikitpun menarik atensi jungkook untuk melihat kepergian hyung nya, hanya menyunggingkan senyum sinis nya.

my opium         'Jikook'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang