4 jk

1.9K 156 30
                                    

"Siang tuan" membungkuk didepan meja, dimana posisi wonu dan jungkook yang memang duduk bersisian.
Namun, tatapan kedua mata bulat nya tak sedikitpun menatap kearah jimin.

"Duduklah!"

Mengikuti arahan tuan wonu, jimin duduk tepat didepan nya. Memulai memesan makanan membuat jimin ditertawakan oleh jungkook karna tidak bisa membaca tulisan dengan benar dan memang jimin tidak tahu dengan jenis makanan yang ia sebutkan tadi.

Jimin menunduk malu, merasa tak nyaman itu jelas bahkan dengan keberadaan tuan arrogant nya.
Pesanan datang dan ketiganya mulai menyantap pesanan masing-masing, namun atensi wonu akan sosok pria kecil didepannya yang hanya diam memperhatikan hidangan didepanya

"Kenapa? Kamu tidak suka?"

"Ahh- a-niyo"

Kedua mata bulat jungkook sesekali melirik kearah dimana pria kecil itu duduk, menatap nya dengan sangat intens bahkan wajah cantik jimin terlihat jelas karna tidak lagi menunduk seperti biasanya

"Sebelum nya kau kerja dimana?" itu suara hyung nya yang sukses membuat jungkook terperanjat.

"Saya- tidak bekerja tuan, hanya sering membantu nenek saya bercocok tanam dikebun"

"Lalu bagaimana kamu bisa sampai menjadi pelayan?"

"Itu karna bik nani adalah bibi saya tuan, beliau menawarkan pekerjaan pada saya" kelereng coklat madu milik jimin terlihat sesekali melirik kearah jungkook yang terlihat tidak bergeming sama sekali hanya fokus dengan makanan nya.

"kau tinggal dengan orangtuamu?"

"Tidak tuan- saya tinggal dengan nenek saya, orangtua saya sudah lama meninggal"

"Ahh mianhe- sungguh saya tidak tahu"

"Tidak-tidak tuan, tidak apa-apa" dengan sedikit terkekeh dapat jimin lihat wajah tuanya merasa bersalah dengan apa yang ia barusan tanyakan.

Obrolan keduanya terus berlanjut, ya-hanya berdua bahkan jungkook tidak sedikitpun mengeluarkan satu katapun, bahkan fokus nya hanya pada ponsel canggih milik nya, jimin tidak ambil pusing bahkan ia sangat tau bagaimana rasa tidak suka terhadap dirinya.

"Bagaimana kalau kamu menjadi pelayan pribadiku selama aku disini?"

"Tidak! Dia adalah pelayan ku"
Sanggah jungkook lebih dulu, membuat kedua kepala itu menatap cepat kearahnnya "anu- maksudku.. Karna dia adalah pelayanku dari awal dan hyung tidak boleh mengubah apa yang sudah ditentukan mommy"

"Benarkah?" wonu nampak kebingungan, jelas yang ia tau jiwoo adalah pelayan pengganti untuk adik nya.

"Aku rasa kita harus kembali kekantor! Bahkan ini sudah lewat 30menit"

Wonu terus memepet jimin untuk sejajar dengan nya, membiarkan jungkook hanya berjalan tepat dibelakang nya, berada didepan dimana mobil milik ibu nya yang memang dibawa oleh leo untuk mengantar jimin sudah terparkir didepan.

"Terimakasih tuan sudah mengajak saya makan siang" membungkuk tepat didepan kedua tuan nya sebagai rasa hormat dan rasa berterimakasih nya

"Ini adalah oleh-oleh dariku" katanya "leo, pulanglah bersama jimin!"

"Baik tuan"

"Kami duluan, kajjah jungkuah!"

Sedangkan yang lebih muda hanya diam dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya, tatapan jungkook akhir-akhir ini terus tertuju pada pelayannya.



Berbeda dengan jiwoo nampak terlihat uring-uringan sejak kepergian jimin dari dua jam yang lalu, bahkan tidak sejengkalpun dirinya beranjak dari sana hanya mondar-mandir tepat didepan pantry.

my opium         'Jikook'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang