16-jk

1.9K 175 48
                                    

"Apa yang kamu rasakan?" dimana kesadaran jimin setelah operasi "tidak ada yang sakit?" kembali suga bertanya, namun jimin hanya menggeleng pelan, membuat nya dapat bernafas lega.

"Syukurlah, semuanya berjalan dengan baik" lanjut suga ,begitupun pamit nya untuk kembali melanjutkan pekerjaan nya.

Dimana tatapan pemilik mata bulat yang masih setia berdiri, perlahan semakin dekat dengan ranjang jimin dan duduk ditepian kasur membuat nya semakin dekat.

"Ingin sesuatu?" dengan memberi elusan pada pipi nya yang otomatis membuat kedua mata jimin terpejam merasakan kenyamanan dari sentuhan suami nya, dengan memberikan gelengan dari kepala nya.

"Istirahatlah!" kecupan ringan di pucuk kepala jimin, membuatnya semakin nyaman dalam istirahat nya.

Hingga menjelang malam dimana waktu saat ini memasuki pukul 9, bahkan tidak sejengkal pun jungkook beranjak dari sanah, rasa lapar membuat nya tahan kala mendengar rengekan kecil jimin, yang membuat jungkook semakin takut meninggalkannya sendirian.

Ketukan pintu bersamaan dengan digeser nya pintu dari luar, membuat jungkook dapat bernafas lega dimana panggilan yang ia perintahkan kepada salah satu asisten nya untuk datang begitupun kedua teman nya.

"Yaish, kenapa lama sekali si? Membuat ku ingin menembak kepala kalian!" bersamaan dengan langkah nya kearah sofa dimana keberadaan mereka, namun tidak dengan zay dan felix dimana langkah kedua nya mendekati ranjang jimin yang masih terlelap dengan begitu tenang.

"Mianhe- aku lama karna pekerjaan yang belum kelar" bela zayyan diujung ranjang sanah.

"Makanlah!" apa yang dibawakan v atas permintaan jungkook, karna memang dirinya belum makan apapun sejak siang.

"Apa jimin sudah sadar?" tanya zay dimana kini langkah nya bersama felik kearah sofa, duduk disisi v dengan felix disamping tuan nya dengan beberapa jarak.

"Sudah"

"Apa tidak ada masalah dengan rahim nya?"

Gelengan kepala jungkook dimana mulut penuh nya dengan apa yang ia suap kan kedalam mulut nya.
"Semua nya baik-baik saja, bahkan respond tubuh nya sangat bagus"

"Lalu kapan jimin akan pulang?" kembali v bertanya, meski mereka tahu jungkook sedang makan namun masih mereka berikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat membuat mereka penasaran.

"Mungkin lusa, menurut suga kita akan memantau sampe besok jika tidak ada keluhan jimin boleh pulang" jawab nya , membuat ketiga nya mengangguk paham.

Dilain tempat dikediaman keluarga jeon, wonu terus dicecar pertanyaan oleh suzy yang membuat anak bungsu  nya memilih tinggal di apartemen.
Mendengar itu hanlee sama hal dengan istri nya sangat penasaran.. Bahkan ketidak sukaannya karena otomatis membuat nya tidak lagi dapat melihat pria kecil itu.
Langkah hanlee masuk kedalam ruangan kerja milik nya membuat retina hitam wonu dimana kepergian henlee.

"Bagaimana?" apa yang ia tanyakan  dibalik telpon, tepat dirinya berada didalam ruangan pribadi nya.

"Pantau terus!" bersamaan dengan panggilan yang ia akhiri.
Menunjukkan raut wajah yang tak baik-baik saja, saat itu juga ponsel dalam genggaman ia lempar membuat nya berceceran dilantai.

"Yaissh! Kerja kerasku akan sia-sia"

Berjalan kearah meja kerja milik nya, membuka laci tepat disebelah kiri meja.
Amplop coklat yang ia dapatkan sebelum nya kembali ia buka, dimana deretan foto jimin dengan anak bungsu nya, namun yang menjadi atensi nya dimana mobil yang mereka tumpangi memasuki sebuah gereja, yang membuat rasa penasaran yang begitu tinggi karna tidak bisa melampaui kemampuan anak nya yang memboikot semua anak buah hanlee untuk mencari tau lebih dalam.

my opium         'Jikook'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang