Hari libur membuat jimin sangat malas untuk beranjak dari atas ranjang, namun suara gedoran dari luar membuat jimin terpaksa menarik langkah nya untuk membuka pintu.
Dan benar saja, wanita cantik dengan penampilan sexy nya tengah berkacak pinggang didepan pintu."Yak!! Bisa-bisa nya kau baru bangun"
Sedangkan yang mendapat omelan hanya mengedipkan kedua mata nya, merasa belum sadar sepenuh nya membuat jimin terlihat seperti orang bodoh.
"Kau lupa dengan acara kita hari ini, hah? Yaissh- kau benar-benar membuatku kesal"
Seakan mencoba untuk mengingatnya, dan benar saja jimin mulai sadar membuat nya melebarkan kedua mata nya.
"Eooh mianhe- tunggu sebentar aku akan bersiap-siap"
Menutup pintu kamar, membiarkan jiwoo masih dengan posisinya berdiri diambang pintu dengan melipat kedua tangannya.
"Huuftt- aku harus menetralkan emosiku karna bisa mengancam susuk yang baru aku pasang"
Berjalan menuju pantry, mencari kesegeran untuk mendinginkan kepala nya.
"Good morning everyone"
Semua yang berada didapur tidak ada yang tidak melihat wanita satu ini, bahkan dengan tingkah nya, apalagi dengan fashion style yang ia kenakan saat ini membuat semua orang yang berada didapur membuka mulut nya selebar mungkin.
"Apa yang kau kenakan?" bik lili menghentikan pergerakan tangannya di atas wajan dengan penggorengan.
"Kau benar-benar ratu jiwoo"
"Ahh- benar, aku suka dengan kata-kata bibi barusan" menunjuk kearah bik nani dengan jari telunjuk nya, bahkan jiwa bar-bar nya melambung begitu tinggi dengan pujian bi nani barusan.
"Ratu malapetaka" lanjut bik nani dengan suara pelannya.
Dering telpon didapur mampu menghentikan keributan yang dibuat jiwoo, bi nani mengambil gagang telpon dan menerima panggilan dari seseorang.
"Dengan keluarga jeon disini"
"Bik- tolong panggil jimin untuk kekamarku!"
"Tap- "
Namun lagi-lagi panggilan yang diakhir lebih dulu di seberang sana membuat bi nani tidak bisa menjelaskan apapun.
Kini bik nani berdiri didepan pintu kamar milik jimin, dengan mengetuk nya secara perlahan.
"Bibi- masuklah!"
Jimin nampak terlihat sudah rapi dengan penampilan nya yang sangat menggemaskan
"Tidak-tidak, bibi kesini mau bilang kalau tuan muda memintamu untuk datang ke kamarnya"
"Baiklah bi, jimin akan kesana sebentar" dengan santai nya jimin tidak merasa keberatan sama sekali dengan keinginan tuan muda nya bahkan disaat hari libur nya.
"Tapi kau akan pergi dengan jiwoo"
"Tak apa bi, aku akan bilang dengan tuan muda dengan hari liburku, mungkin tuan muda belum tau tentang hari apa aku libur"
"Baiklah, coba kau katakan pelan-pelan dengan nya, tapi ingat jangan membuat nya tersinggung"
"Nea, araseo"
Jimin keluar dari kamar bersama dengan bik nani, tepat berjalan di dapur jiwoo berjalan mendekati jimin.
"Kau sudah siap? Kajjah kita pergi!"
"Tunggu dulu!" bi nani menahan jiwoo yang akan menggandeng lengan jimin
"Pergilah dulu!" suruh bi nani pada jimin bersamaan dengan langkah nya menuju tangga yang tak luput dari kedua nata jiwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
my opium 'Jikook'
FanfictionAda banyak hal yang aku lakukan dalam kehidupanku, namun, hanya satu hal yang ingin aku lakukan saat berhadapan denganmu. katakan aku adalah pria yang egois, karna ke egoisanku bisa mendapatkan apa yang seharusnya bukanlah milikku.