Menarik jimin dalam rengkuhan, kembali nya dari toilet kedua mata bulat jungkook disuguhkan dengan kehadiran orang yang tidak ingin lagi ia lihat wajah nya.
"Aku hanya menegur nya, apa itu salah?"
"Tidak ada yang salah, hanya saja kehadiranmu membuat mood suami ku buruk" ucap jungkook begitupun sentuhan lembut dipunggung jimin
Jimin cukup terkejut dengan sikap suami nya yang tidak biasa nya saat bertemu dengan yoonji, ada apa dengan suami nya? Apakah benar dengan semua yang dikatakan nya semalam?"Eohh- benarkah itu jimin-si?" mencoba mendekati namun jungkook sigap menarik perlahan tubuh jimin untuk berada dalam dekapan.
"Baiklah, jika itu mengganggu kalian" mengambil pesanan yang semula ia letakkan diatas meja "bye" senyuman yoonji dengan lambaian tangan nya dimana kepergiannya yang begitu saja bahkan jimin merasa kedua nya mwmiliki perubahan sikap"Sayang-" panggilan jungkook membuat jimin sadar dengan situasi nya, menatap wajah jungkook dimana kedua tangan nya menangkup kedua pipi jimin
"Apa kau merasa baik-baik saja?"
Pertanyaan itu seakan menunjukkan perubahan jungkook yang semakin perhatian padanya.Jimin hanya mengangguk, bahkan ia sangat baik-baik saja, senyuman jimin tiba-tiba membuat jungkook paham apa yang sedang dirasakan suami kecil nya.
"Percayalah, aku sedang berusaha menjadi suami dan calon daddy yang baik"
❀❀❀❀
Kembali perjalanan pulang, dimana jimin yang nampak terlelap dalam dekapan jungkook bahkan rasa lelah setelah berkeliling hampir memakan waktu 5jam yang otomatis membuat jimin begitu lelah dan kantuk, mengingat jungkook yang hampir memborong separoh dari mall yang semakin membuat jimin frustasi dengan semua yang dibeli suami nya bahkan ini sangat pemborosan bagi nya.
Menunjukkan angka 8 malam jimin yang masih begitu lelap membuat jungkook mengangkat tubuh jimin diantara kedua tangan kekar nya menuju kamar, membiarkan semua barang belanjaan yang begitu banyak ia serahkan pada sopir dan pembantu nya.
Ia rebahkan perlahan diatas tempat tidur dengan selimut menutupi sebagian tubuh nya, langkah sang dominan kearah kamar mandi dan saat ia kembali ditangan kiri nya terdapat sebuah kotak air hangat dengan handuk kecil yang sudah sangat yakin untuk membersihkan suami nya.
Dengan telaten handuk basah yang telah ia peras mencoba membersihkan seluruh permukaan wajah cantik jimin dan juga kedua tangan mulus suami nya.
Jungkook menatap lama wajah lelah jimin, entah kenapa ia baru sadar dengan besar nya cinta jimin yang ia berikan pada jungkook, kenapa ia terlambat untuk menyesali itu semua.Kembali kedalam kamar mandi dengan kotak air dan kini gilirannya untuk membersihkan diri dari aktivitas nya diluar.
Jimin mulai menggeliat, kedua mata yang perlahan terbuka menatap ruangan kamar yang nampak kosong dan membuat nya perlahan terbangun.."Kookie-" ada rasa nyaman yang perlahan kedua tangannya menyentuh wajah bahkan pakaian yang sudah berganti.
Pintu kamar mandi yang terbuka memperlihatkan suami tampannya dengan rambut basah bahkan memperlihatkan tubuh kekar jungkook yang hanya tertutup handuk pada bagian tertentu.
"Eoh?" jungkook merasa terkejut dengan keberadaan jimin yang sudah bangun dari posisi tidur nya.
"Kenapa bangun? Ingin sesuatu?" duduk ditepian kasur begitupun belaian sang dominan pada surai hitam suami nya.
Namun jimin hanya menggeleng kepala nya ringan, lihatlah wajah memerah jimin membuat jungkook menarik kedua sudut bibir nya.Ia tatap begitu dalam kedua mata jimin, perlahan jarak yang semakin dekat hingga kedua bibir berbeda volume saling bertautan. Dari sebuah kecupan menjadi sebuah ciuman, semakin dalam menjadi sebuah lumatan menyesap bibir satu sama lain dengan sangat begitu lembut yang semakin menjadi agresif.
KAMU SEDANG MEMBACA
my opium 'Jikook'
FanfictionAda banyak hal yang aku lakukan dalam kehidupanku, namun, hanya satu hal yang ingin aku lakukan saat berhadapan denganmu. katakan aku adalah pria yang egois, karna ke egoisanku bisa mendapatkan apa yang seharusnya bukanlah milikku.